CHANKWAN

19.2K 282 76
                                    

WARNING!!

GAY 

BOYS LOVE

BL 

YAOI

BDSM

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Telpon genggam berdering di dalam sebuah kamar yang gelap. Dan seseorang mengangkat telpon itu.

" Halo?"

" Chan ah, apa kau tahu Seungkwan pergi ke mana? Ibunya menelponnya dan sama sekali tidak diangkat,"  tanya seseorang di telpon.

" Maaf, Soonyoung Hyung. Aku tidak tahu. Aku terakhir kali melihatnya di sekolah. Barangkali dia sudah tidur di apartemennya karena kelelahan mengurus klub di sekolah," kata Chan.

" Aaah... Benar juga. Tapi, entah kenapa firasatku buruk. Apa kau mau menemaniku ke apartemennya besok?"  tanya Soonyoung.

" Tentu. Dengan senang hati," kata Chan.

" Baiklah. Kalau begitu, selamat malam. Sampai jumpa besok," kata Soonyoung, lalu memutus sambungan telepon.

Chan memandangi ponselnya sambil tersenyum kecil.

" Maaf, ahjumma, Soonyoung Hyung. Tapi kuharap, setelah ini tidak ada yang menemukan nya," Chan bergumam pelan.

Chan meletakkan ponselnya di atas meja samping kasurnya. Lalu dia berjalan ke arah lemari. Dia membuka lemari, menggeser baju baju yang digantung, lalu mendorong dinding lemari itu.

Di balik pintu rahasia itu, ada sebuah kamar berukuran sedang. Kamar itu hanya memiliki satu jendela, meja, sebuah sofa panjang, sebuah lemari, dan meja nakas. Ada satu sisi ruangan yang terdapat beberapa alat bermain.

Di atas kasur tersebut, terdapat seorang pemuda dalam kondisi telanjang dan tertidur telentang. Tangan dan kakinya dirantai pada kasur, kedua matanya ditutup dengan penutup mata.

Chan menutup pintu ruangan dan berjalan mendekati kasur itu.

Pemuda itu menggeliat dan mendapati penglihatannya gelap.

" Ngh... hh..." pemuda itu merasa kedinginan.

" Sudah bangun, Seungkwan Hyung?" panggil Chan.

" Chan ah? Kau kah itu? Apa yang terjadi denganku?" tanya Seungkwan.

" Kau tidak ingat apa apa, Hyung?" tanya Chan dengan suara rendah dan nada yang dibuat buat.

Seungkwan lalu diam. Dia teringat. Tadi sore selepas kegiatan klub, dia berniat berjalan kaki ke rumahnya. Lalu dia melihat mobil Chan terparkir di depan sekolah yang sepi dan berpikir untuk meminta tumpangan. Tapi saat mengecek, mobil itu kosong. Lalu tiba tiba, ada yang membekap mulutnya dan dia tak sadarkan diri.

" Chan ah, tolong lepaskan aku," Seungkwan memelas.

" Tapi kalau aku melepaskanmu, kau tidak akan bisa jadi milikku, Hyung," Chan duduk di pinggir ranjang dan mencondongkan badannya ke telinga Seungkwan. "Aku selalu menginginkanmu, Hyung."

SEVENTEEN XXX NC ONESHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang