11. Catatan Rindu (2)

172 67 208
                                    

"Life goes on, with or without you."

Adit membereskan buku-bukunya yang jatuh dari rak buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adit membereskan buku-bukunya yang jatuh dari rak buku. Ia tak sengaja menemukan catatan puisi berwarna coklat miliknya. Adit membuka satu persatu halaman buku tersebut. Halaman demi halaman ia baca, lalu Adit menemukan puisi rindu dengan tulisan rapi.

Tulisan itu adalah tulisan Karina. 1 tahun yang lalu, Karina menulis puisi dibuku catatan kecil milik Adit. Wajah Adit yang sebelumnya terlihat lesu dan malas tiba-tiba menjadi bersemangat.

♡♡♡♡♡♡
Rinduku

Ada angkuh yang semakin berburu rindu

Ada gengsi yang mengecap pilu, semua itu karena kamu

Saat hujan mata ini sudah tak terbendung, mungkin ada sebuah angin yang menelantarkan rindu ke langit yang mendung.

Saat malam tiba ada lelah bercampur rindu yang berkumpul menjadi satu, yang menunggumu untuk berjumpa di akhir minggu

Suatu malam rinduku juga selalu berputar-putar tak terarah, mencari sang pemilik rindu agar tak bertepuk sebelah tangan

Secangkir coklat panas ditemani oleh masa lalu, satu kombinasi klasik yang bertaburkan rindu

Saat puisiku terbungkus oleh rindu, kutitipkan rindu kepada malam dan kepada kamu kutitipkan hatiku

Ketika rindu ini mengusik, akan kubiarkan karena ini tanggung jawabku

Biarkanlah pagi ini memburu senja, biarlah senja ini merangkul malam.

Karena waktu tak akan sanggup menyapu rinduku

Begitu pula dengan jarak ini memeras sebuah rasa, untuk menguji cinta dan tak akan kubiarkan binasa begitu saja

Aku mempunyai rindu yang begitu membara, ku tumbuhkan cinta dengan suka cita

Begitu indahnya, dan kujadikan sejarah paling terindah untuk kita
♡♡♡♡♡♡

Setelah selesai membaca puisi itu, Adit duduk di kursi meja belajarnya.

"Bagus banget tulisan Karina. Kapan ya aku bisa menulis serapi itu?" ucap Adit bermonolog sambil menutup buku tersebut.

"Kapan-kapan kalau hujan!" sela Melody yang tiba-tiba datang ke kamar Adit tanpa memberi tahu terlebih dahulu.

"MELODY?" wajah Adit berubah menjadi kebingungan.

"Kenapa kaget?"

"Habisnya sih, kamu kaya jailangkung. Datang tak diundang, pulang tak diantar," tukas Adit yang malas didatangi oleh Melody.

"Kayaknya seru deh baca buku itu, sini aku lihat," pinta Melody yang memperhatikan buku itu.

"NGGAK USAH!" cetus Adit sangat cuek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kieran KavyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang