Destiny

03

"Ketika senja mulai menghilang,kulihat senyum mu yang terpancar mulai pudar"

"Salsa kamu masih berhubungan sama Daren?" tanya mamanya.

"Iya ma,kan dia pacar aku" jawab Salsa santai.

"Kamu tuh udah tunangan sama Dito harusnya kamu tuh  hargai dia dong sebagai tunangan,kamu jalan sama Daren.Dan dia kamu biarin gitu aja dimana otak kamu?hah?"

"Mah,cukup ya aku aja gak terima sama perjodohan ini gimana mau ngehargain,trus mama gak ngehargain aku sedikit apa?mama jodohin aku sama orang yang gak sama sekali aku kenal disaat aku masih punya pacar,coba bayangin mama ada diposisi aku?mama tega?hancurin kebahagiaan anak sendiri?" balas Salsa dengan mata berkaca-kaca.

Setelah itu salsa pergi ke kamar untuk menenangkan diri.

Dilain tempat Dito sedang frustasi memikirkan bagaimana caranya agar bisa meluluhkan hati Salsa dan berpaling dari pacarnya itu.

"Cari data diri Daren dalam 15 menit Sekarang juga" ucap dito dengan orang disebrang sana.

"Siap boss" ucapnya di telpon.

*
*
*

Siang ini Dito berkunjung ke rumah Salsa dan ingin membicarakan persiapan pernikahan yang akan diadakan 2 bulan lagi.

"Siang tan"

"Eht...siang Dito apa kabar? Kok kesini gak bilang-bilang?" tanya mama salsa.

"Iya tan...soalnya mendadak juga"

"Eumm...salsa nya ada dirumahkan tan?" tanya Dito.

"Iya,bentar tante panggil dia dulu"

Dalam kamar Salsa sudah mendengar akan kehadiran dito.namun,dia malas saja bertemu dengannya karena perjodohan ini.

"Sal,ada dito dibawah dia nyariin kamu"

"Iya ma... Salsa tau"
Lalu Ia turun dari ranjang dan menemui Dito.

"Ngapain?" tanyanya.

"Ikut saya ke butik Sekarang"

"Ngapain?" tanyanya lagi.

"Gak ada kata lain selain ngapain?" balas dito dengan tatapan tajamnya.

"Gak ada" lalu Salsa berlalu pergi ke dapur.

"Mau kemana?" tanya Dito.

"Ke pantai ya ke dapur lah,mau ngelawak lo" jawab Salsa.

"Ganti baju sekarang juga kita langsung ke butik" Dan Dito langsung berlalu begitu saja tanpa menghiraukan gerutunya Salsa.

"Emang siapa yang mau nikah sama lo" sinis Salsa.

"Salsa...turutin apa mau Dito,cepet ganti baju sekarang" ucap mamanya.

"Hmmm"

*
*
*
Dalam mobil terjadi percecokan antara Dito dan Salsa mereka tak kunjung turun dari mobil karena Salsa yang tak mau turun dari mobil.

"Turun"

"Lo aja yang turun gue mau disini aja" balas Salsa.

"Turun,atau saya gendong" ancam Dito dengan menajamkan penglihatannya.

Salsa yang mendengarnya, lalu turun dari mobil dan menghentak-hentakkan kakinya. Sebab ia sangat kesal sekali dengan Dito yang main mengancam dan berlaku seenaknya saja.

Setelah sampai di dalam butik,Mereka disambut pelayan toko dan mereka dipersilahkan melihat gaun pernikahan yang telah dipesan mama Dito.

Salsa kagum dengan gaun yang dipilih oleh calon mama mertuanya itu. Pasalnya gaun itu sangatlah indah dan elegan cocok dengan kulit dan postur tubuhnya yang ramping.

"Kamu suka yang ini?" tanya Dito ketika ia melihat pancaran bahagia dari Salsa.

"Hhmmm"

"Mbak,kekasih saya suka yang ini tolong bantu ia mencoba gaunnya" pinta Dito pada pelayan toko.

Salsa yang mendengar itu pun merasa aneh ketika Dito memanggilnya kekasih.pasalnya ini hanyalah penikahan atas dasar perjodohan bukan saling suka dan sayang apalagi cinta.

"Mari nona,saya antar ke ruang ganti" ucap pelayan toko pada Salsa.

"Eht,iya" balas Salsa yang tersadar dari lamunannya.

Dito yang mengetahui jika Salsa melamun karna perkataannya itupun ia hanya terkekeh dalam hati.

Setelah mencoba gaun pengantin ia keluar dari ruang ganti dan menunjukan penampilannya pada Dito.

Ia merenung seandainya yang menjadi calon suaminya itu Daren maka dengan senang hati ia akan menunjukkan penampilannya yang terlihat memukau itu.

Namun,hayalan tinggallah hayalan apakah mungkin ia dan Daren akan bersama sedangkan sekarang ia telah bertunangan dengan Dito. Hatinya mungkin masih dengan Daren.tapi,siapa sangka seiring berjalannya waktu hati bisa berubah-ubah.

*
*
*
Dilain tempat Daren sedang melamun memikirkan pesan dari orang misterius.