"Harusnya kau membereskan piring itu sebelum pergi tadi"
Mingi yang baru pula menatap tak percaya teman sekamarnya itu "Aku baru pulang dan disambut seperti ini? Jahat sekali" sungutnya, roommate-nya tidak terlalu peduli dan melanjutkan permainan yang tadi sempat ia jeda
"Kau pikir ini hotel dan aku babumu?" balas orang itu, Mingi yang mendengarnya hanya cengengesan "maafkan aku Taeyong-hyung"
Taeyong memutar bola matanya "Hm, no biggie, lain kali bersihkan atau kau tidur di bawah kolong jembatan, kau ada melihat Johnny hari ini?" Mingi mengedikkan bahunya, dia belum melihat si dokter ilegal itu sejak pagi tadi "Belum ada, tapi semalam ia bilang dia memang mau keluar hari ini" jawabnya
Taeyong mengangguk ketika mendengar jawaban Mingi, ia lalu keluar dari game-nya dan mengambil tasnya yang terletak di samping meja, menunjukkan kalau ia sudah bersiap-siap sebelum Mingi pulang ke flat yang mereka bagi bertiga dengan Johnny juga.
Mingi mengangkat sebelah alisnya "Hari ini bekerja lagi? Kukira bagianku adalah yang terakhir tadi" tanyanya sambil membuka kulkas dan mengambil sekaleng bir, ia sempat menawarkannya pada Taeyong tapi ditolak "Tidak, aku akan menyetir" sahutnya.
"Memang tugasmu tadi yang terakhir bulan ini tapi ada permintaan mendadak" lanjut Taeyong, tangannya sibuk mencari airpods di dalam laci meja komputernya, ia tak bisa bekerja tanpa mendengarkan musik. "Ha, ketemu!" ucapnya ketika berhasil menemukan airpods tersebut dan langsung menyematkan di telinganya.
"Kadang aku bingung bagaimana kau bisa fokus menembak sambil mendengarkan musik" tukas Mingi dan dibalas oleh kekehan remeh dari Taeyong "kau masih enam bulan bekerja, asal kau tahu saja, menembaki orang dengan background music terasa seperti karakter utama di film action" jawaban Taeyong membuatnya tertawa keras "benar-benar gila" ucap Mingi tak tahu itu masuk dalam kategori ejekan atau pujian.
Tak lama setelah itu Taeyong pergi dan meninggalkan Mingi, tak lupa ia memberi pesan pada si anak baru untuk tidak pergi keluar rumah lagi karena Johnny tidak membawa kunci, dan itu pula sebabnya ia tidak keluar selama Mingi pergi. Mingi mengiyakan dan lalu menghidupkan televisi, menonton acara musik yang tayang sore itu.
Televisi menayangkan video klip penyanyi rap Amerika dengan tema penembakan di sekolah, sedikit banyak mengingatkan Mingi pada memori enam bulan yang lalu. Ia tertawa kecil mengingat setiap detailnya, bagaimana semua kejadian itu terjadi sampai pada akhirnya ia dan Yunho memutuskan untuk tidak jadi apa-apa.
Alasannya masih bisa diterima oleh Mingi, Yunho pikir posisinya sebagai orang penting dalam kelompok pasti akan menuai pro dan kontra bila bersama dengan Mingi yang notabene mantan anggota musuh. Ia menghela nafas, memang sulit hidup di dunia yang seperti ini, kadang dalam benaknya ia berharap kalau ia hanya manusia biasa, mungkin saat ini dia sudah bekerja atau mungkin melanjutkan studi. Namun, kalau ia tidak terjun di dunia ini pasti ia tak mengenal Yunho.
Sejenak ia tertegun "ah, ah, tidak, itu terdengar buruk" gumamnya keras ketika mengkhayal tentang hidupnya tanpa mengenal Yunho, ia lantas membuang jauh-jauh pikiran itu. Lagipula, dibanding keputusan Yunho yang ia lakukan jauh lebih kurang ajar.
Siapa orang yang kembali bekerja sama dengan musuh kalau bukan Song Mingi, kalau ia mengatakan ini pada teman-temannya, mulai dari Hongjoong bahkan Jongho sekali pun akan terkejut kalau ia tinggal bersama Johnny sekarang. Namun, menurut Mingi sendiri ia tidak sungguhan bermusuhan dengan Johnny, secara teknis mereka bekerja sama ketika di J'adore, kan?
6 Bulan yang lalu, jam 12.20 dini hari.
"Yunho, kau masih bisa tahan, kan?" Mingi memapah Yunho untuk turun dari gedung tinggi tempat mereka bertugas, setelah Yunho berhasil menembak Jiho, ia langsung bergegas membawa pria jangkung itu untuk turun ke bawah dan pergi ke rumah sakit terdekat untuk merawat lukanya. Rencananya mereka akan pergi menggunakan taksi dan baik Mingi dan Yunho hanya bisa berharap masih ada taksi yang beroperasi di malam tahun baru yang ramai ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
la costra nova² ; ateez
Fanfiction[ON HOLD] Enam bulan setelahnya, Hongjoong dan yang lainnya menjalani kehidupan seperti biasa dengan sedikit perubahan yaitu kehadiran Seonghwa dan San, Yeosang yang harus melanjutkan garis keluarganya, Yunho yang menjadi seorang capo dan Mingi yang...