Lisa POV
Hari ini aku akan mengajak Bibi Emily, paman John, serta paman Bono untuk piknik di taman Jardin Des Tuileries. Sebelum pergi kami menyiapkan makanan dan minuman yang akan di bawa. Aku sangat menyukai liburan yang seperti ini, liburan yang sederhana, walaupun jaraknya dari Mansion cuma sekitar 30 menit saja. Aku tidak menginginkan liburan keluar negri. Tempat yang indah memang suatu faktor yang membuat kita ingin mengunjunginya, walau harus keluar negri sekali pun tapi apa gunanya mengunjungi tempat yang indah walau hanya sendiri. Itu tidak akan menyenangkan, hal yang menyenangkan adalah bepergian dengan orang yang kita sayang, walau hanya ke tempat yang sederhana atau dekat sekalipun.
Kita memiliki takdir yang berbeda. Kita tidak bisa memilih terlahir dari keluarga yang harmonis dan kaya raya. Mungkin sebagian besar orang ingin terlahir dari keluarga kaya raya, mereka melupakan bahwa harta tidak selamanya bisa membuat mereka bahagia. Kalau bisa memilih aku ingin terlahir dari keluarga yang sederhana namun harmonis. Ku rasa itu akan menyenangkan, tidak terlalu banyak aturan. Daddy ku mengatakan kalau kau hidup tanpa aturan itu artinya kau bukan manusia, kerna komputer dan aplikasi saja ada aturannya jika kau ingin menggunakannya, bahkan hewan sekali pun memiliki aturan. Yaa, aku tau itu, aku juga membenarkan perkataan Daddy, tapi jika terlalu banyak aturan ku rasa akan membuat komputer error bahkan mati.
Dari kecil aku sangat mengagumi Daddy, dia yang terbaik, dia pekerja keras, dia selalu ingin yang terbaik untuk ku. Bahkan aku berpikir ingin sepertinya jika aku sudah mempunyai anak nantinya. Tapi pemikiran ku berubah saat aku masih High school, tepatnya saat aku akan melanjutkan High School.
"Paman, ayo kita masukkan semua ini ke mobil" pinta ku pada paman Bono dan paman John. Aku sudah tidak sabar akan piknik di taman.
"Siap Prince" ucap mereka serentak, memberi hormat pada ku. Aku tertawa melihat tingkah mereka. Aku menuju dapur untuk mengajak Bibi Emily segera pergi. "Ayo bibi" ajak ku.
"Sayang apa kalian ingin segera pergi ?" Tanya Mommy yang sedang duduk menikmati minumannya. Mommy selalu meminum minuman untuk menjaga tubuhnya tetap muda, ck. Padahal sudah punya dua anak. Aku hanya mengangguk untuk menjawab Mommy. "Apa kau tidak akan mengajak Mommy ?" Mommy kembali bertanya.
"Aku tau Mommy sibuk" ucap ku datar.
"Mommy akan mengatur jadwal kita untuk berlibur, kita sudah terlalu lama tidak berlibur, terlebih lagi bersama adik mu" ucap Mommy mencium pipi ku. Aku memeluk Mommy, Mommy dan adik ku adalah dua wanita yang selalu berada di hati ku.
"Aku mengerti Mommy terlalu sibuk, Mommy tidak perlu terlalu memikirkannya"
"Mommy janji setelah Paris Fashion Week kita akan mengunjungi adik mu" ucap Mommy menangkup kedua pipi ku" aku mengangguk dengan wajah yang masih berada di kedua telapak tangan Mommy. "Sayang bisakah kau berdamai dengan Daddy mu" Mommy menatap mata ku
"Aku merasa tidak bermusuhan dengan Daddy" jawab ku
"Mommy ingin melihat kalian seperti dulu lagi" pinta Mommy
"Aku akan mencobanya" jawab ku datar.
"Terimakasih sayang" Mommy mencium bibir ku sekilas, melepaskan tangannya dari wajah ku.
Kini kami berempat sudah menikmati waktu keluarga. Mereka adalah Keluarga kedua ku. Bibi Emily terus menyuapi ku makanan.
"Tn. Muda, apa Nona Muda sudah tau, bahwa Tn. Muda sudah wisuda ?" tanya bibi Emily yang terus menyuapi ku makanan.
"Sudah bibi, Mommy berjanji kalau Setelah acara Paris Fashion Week kami akan mengunjunginya, aku sangat merindukannya" ucap ku seraya menyeruput susu coklat yang diberikan bibi Emily. "Apa bibi akan ikut bersama kami ?" Aku kembali bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister My Hero
Teen FictionUngkapan atau bahkan perumpamaan, tidak akan bisa mendeskripsikan kasih sayang ku untuk mu. Aku merelakan menukar kebahagiaan mu dengan air mata ku. Sungguh Tuhan menciptakan banyak Keindahan di Dunia ini, tapi aku hanya ingin melihat senyum tulus t...