"jadi kau mengganti warna rambutmu?"
Kening Kai berkerut. Matanya kini menatap tidak mengerti pada Krystal yang duduk dihadapannya sambil melipat kedua tangannya didepan dada dan menatapnya datar.
"ada yang salah? Ini warna asli rambutku" balas Kai kini dengan ekspresi datarnya.
"tapi-"
"apa?" potong Kai cepat. Kini pria itu menghela nafasnya pelan, "jangan jadi gadis yang buta warna, Krys. Warna rambut kita jelas-jelas berbeda"
"ini kerjaan Stylist-ku. Lagipula mana mau aku memakai warna rambutmu itu, rambutku seperti uban semua"
"jadi maksudmu kemarin aku seperti kakek-kakek beruban?"
"aku tidak mengatakannya"
Kai memutar matanya kesal. Ia mengalihkan pandangannya ke tempat lain dan menopang dagunya. Gadisnya benar-benar membuat ia merasa gerah sekarang. Yang benar saja hanya karena Kai yang mengembalikan rambutnya menjadi hitam mereka harus mengadu mulut seperti ini.
"aku gerah. Aku menyukai warna asli rambutku" Kai kembali bersuara. Ia masih mempertahankan posisinya, tidak menatap Krystal dihadapannya.
"dan kau membiarkan warna rambutku sama dengan Suho oppa"
"ini tidak ada hubungannya dengan Suho hyung, hime"
"kau bohong jika tidak cemburu. Aku jelas-jelas melihat tatapan tidak sukamu ketika melihat warna rambutku pertama kali"
"demi Tuhan, hime. Hanya warna rambut membuatku cemburu? Aku tidak sekanak-kanak itu"
Krystal mengangkat sudut bibirnya membuat sebuah seringai tercetak jelas dibibirnya. Ia kini memajukan badannya, lebih mendekatkan dirinya pada Kai yang masih enggan menatapnya, "jadi?" bisik Krystal lembut tepat ditelinga Kai.
"jangan memancingku untuk membungkam mulutmu" Kai kini bangkit dan berjalan meninggalkan Krystal yang kini menatapnya kesal.
"Kim Jongin! haruskah kau meninggalkan pacarmu yang sudah berminggu-minggu tidak kau temui?!" teriak Krystal terlewat frustasi.
"kau yang memintanya"
"whatever!" balas Krystal kesal yang langsung menyandarkan dirinya dan mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
Sudut bibir Kai tertarik. Gadisnya kini terlihat cute dimatanya membuat ia benar-benar ingin menggigitnya. Dengan perlahan ia berjalan mendekati Krystal dan duduk disampingnya. Dengan lembut kini tangannya mengelus rambut blonde Krystal yang jujur sebenarnya dalam hatinya Kai memang menyukai rambut Krystal saat ini.
"kau tahu, kau bisa langsung meminta padaku apapun, hime. Tanpa harus memancingku dengan membuatku kesal" tutur Kai lembut. Sedetik kemudian bibirnya kini menempel dengan lembut dipipi Krystal. Ia lalu melingkarkan tangannya dipinggang ramping Krystal dan membenamkan seluruh wajahnya diantara rambut dan leher gadis itu, menghirup penuh aroma tubuh Krystal sampai benar-benar memenuhi seluruh rongga hidungnya.
"aku juga sangat merindukanmu" bisik Kai lembut seraya mengecup telinga Krystal.
~kkeut