Chap 7

798 132 49
                                    

!!WARNING!!

•Karakter" Boboiboy hanya milik Monsta.
•Author hanya meminjam karakternya.
•Karakter lain ialah OC author.
•Ada beberapa scene yang terinspirasi dari sebuah film yang pernah author lihat.
•Selain itu alur lainnya murni karangan author.
•Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kata yang tidak pas ataupun kata yang tidak pantas.

~Selamat Membaca~






















Ceklekk


"Assalamualaikum Atokkkkkkk!!!!" Teriak Taufan, Blaze, Thorn bersamaan seraya berlari kecil.

"Taufan, Blaze, Thorn jangan di biasakan seperti itu." Ucap ibunya yang hendak masuk kedalam rumah diikuti yang lainnya.

"Eh? Dimana atok?" Tanya Solar sambil beranjak duduk diatas sofa yang berada diruang tamunya itu.

"Mungkin atok sedang istirahat dikamarnya" Jawab Gempa yang kini sudah duduk disebelah Solar dan Halilintar.

"Hmmm tadinya aku mau melihatkan gambar ini pada atok." Ucap Solar sambil fokus melihat layar handphonenya itu.

"Kak Hali gi-"

Tiba-tiba Halilintar berdiri, membuat Ice yang hendak bicara menghentikan ucapannya.

"Eh mau kemana kak?" Tanya Gempa

"Kamar" Jawabnya singkat.

"Oh baiklah." Jawab Ice sambil sedikit mengerecutkan bibirnya. Pasalnya dirinya baru saja ingin mengobrol dengan kakak sulungnya itu, mengingat dirinya jarang sekali terlibat komunikasi dengan kakaknya yang satu itu.
























Tap

Tap

Tap

Tap

Tap

Tap





"Hei kalian semua harus melihat ini!" Ucap Halilintar yang turun kembali dari kamarnya menuju ruang tamu dimana ayah dan saudara-saudaranya berada dan tak lupa dengan raut wajahnya yang sangat datar.

Semuanya mengernyit heran, tanpa banyak bertanya lagi mereka pun mengikuti Halilintar menuju kamarnya.





























"Astagfirullah Aba!!!" Teriak Amato yang tersentak kaget melihat kondisi ayahnya yang jauh dari kata baik-baik saja. Dan dengan segera iapun menghampiri tok Aba .

"A-atokkkk!!"-Taufan, Balze sambil berlari kecil menuju atoknya.

"A-apa yang t-terjadi?!"Gempa, Solar

Sementara Ice dan Thorn langsung terduduk lemas melihat atoknya yang terbaring kaku dengan banyaknya darah yang mengalir diatas lantai.

Lalu Halilintar? Anak itu hanya menatap atoknya datar tanpa ekspresi apapun seakan-akan ia memang sudah tahu apa yang terjadi pada atoknya itu.

"Ayah? Ada apa in-" Haya yang baru datang karena mendengar suara yang agak bising, dan melihat tok Aba yang seperti itu langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya, seluruh tubuhnya gemetar hebat sekarang.

《Skip Time》

BRAKK

Dua pintu ruang gawat darurat terbuka dengan kerasnya. Terlihat dua dokter dan tiga orang suster mendorong ranjang pasien dimana tok Aba yang tak sadarkan diri sedang terbaring lemah. Dan dengan segera dibawanya ke ruangan yang bertuliskan UGD.


The Possession {END✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang