"The Girl Who Trying To Fight Back"

862 108 37
                                    


setelah membeli seluruh perlengkapan sekolah, Harry dan Hagrid makan siang di tempat masuk tadi, alias Leaky Couldron.

saat sedang makan siang, Hagrid menyadari bahwa sepanjang perjalanan mereka Harry terus diam setelah dari Ollivanders Wand Shop, membuat Hagrid buka mulut.

"Kau tak apa-apa Harry?, kau terlihat diam". kata Hagrid memulai percakapan sekaligus mengkhawatirkannya.

"Ia yang membunuh orang tuaku, bukan?. Ia yang memberiku luka ini..".

kata Harry sambil meraba luka berbentuk kilatan petir didahinya, yang sontak membuat Hagrid menghentikan kegiatannya.

Sementara di pikiran seorang gadis berumur 14 tahun, yang sedang membersihkan kantor "ayah baptisnya" itu,tak sengaja menjatuhkan sebuan lentera tua dari kaca karena pikirannya yang tiba-tiba melayang entah kemana. Menyadari lentera kaca barusan jatuh, segera ia mengambil serpihan kaca lentera barusan, bertepatan saat Serverus masuk Jesseline mengaduh.

"Ouch!". Ucapnya sembari darah merah menyala jatuh dari jari-jemari mungilnya. Menyadari itu Serverus berlari kearah gadis itu sambil mengangkat badannya yang tengah membungkuk.

"what did i told you about cleaning my office young lady?"kata Serverus sambil mengangkat kedua tangan Jesseline yang tengah berdarah-darah.

"i-i'm sorry, I-I-I didn't meant too,oh.. Uncle Snape..". maaf Jesseline pada Serverus yang masih dalam keadaan memegang kedua tangannya yang masih mengucurkan darah segar. tangannya yang masih berdarah bergetar hebat sambil perlahan menarik dan mencoba mengepalkannya, namun apa boleh buat?,dia hanya bisa menutup tangannya saja karena tangannya pun masih berdarah, sungguh tak mungkin mengepalkan kedua tanganmu yang penuh darah.

tatapan yang kosong dari mata Jesseline membuat Serverus iba, ia tentu tau betul bahwa apa yang akan terjadi malam ini. malam paling bersejarah ketiga dihidup Jesseline. kalian tentu tau betul momen bersejarah yang lainnya tak lain adalah kelahiran sang adik dan kematian kedua orang tuanya.

Serverus tak bisa melakukan apapun selain memeluk erat Goddaughter -nya itu sambil mengelus surai lembut berwarna fajar yang terlihat menyala bak api saat dipaparkan sinar matahari, sekaligus adalah warna rambut dari perempuan yang dicintainya dulu dan sekaligus ibu dari gadis yang sedang berada di pelukannya itu, yang sekarang mungkin sedang melihat mereka berdua dari Atas sana.

Entah apa yang mendorong James Potter sang ayah untuk membiarkan mantan rivalnya dalam merebut cinta seorang Lily Evans,menyetujui usul sang istri untuk membiarkan anak tunggal mereka [saat itu Harry belum lahir, Lily Evans belum hamil lagi] untuk menjadi anak baptis dari seorang yang dulu sangat ia benci, saking bencinya James melakukan apapun untuk memisahkan kedua insan yang pernah menjadi teman masa kecil itu 


{tapi kalo lu ga rebut si Lily,Jesseline ma Harry ga bakalan lahir om//plak//}


tapi semakin dewasa James menyadari kesalahannya, dan membuat Serverus menjadi wali baptisnya, sebenarnya pernah terpikirkan olehnya untuk menjadikan Sirius menjadi wali baptisnya, tapi mengingat sikap Sirius {wkwkwk aku bacanya sikap Serius :'v} pasti akan sangat berbahaya mendekatkannya dengan Jesseline, apa lagi Jesseline seorang anak gadis, tidak-tidak itu sangat berbahaya, bisa-bisa anak perempuan berkelakuan lelaki yang ia dapatkan saat si gadis sudah dewasa. dengan kata lain tomboy.

Tapi ia juga pernah memikirkan tentang Remus yang bisa saja menjadi wali dari anak semata wayangnya itu,bagaimana dengan Peter?, dia tengah menghilang dan bahkan ketiga anggota The Marauders lainnya tidak tau, tapi karena rasa bersalah yang makin mendalam setiap harinya, akhirnya keputusan untuk menjadikan Snape sebagai walinya diterima sang ayah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"My Slytherin Sister"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang