"Assalamu'alaikum, Ma, Afnan pulang," seru Afnan yang baru pulang dari sekolah. Dia menghampiri Mama yang tengah duduk santai ditemani adik perempuannya Diandra.
"Wa'alaikumsalam" jawab Saras dan Diandra bersamaan. Afnan lalu menyalimi Saras.
"Bau ketek ihh Kak Afnan, Iyuhhh,, kak Afnan bau," ejek Diandra saat Afnan duduk disampingnya. Tercium bau keringat Afnan yang sebenarnya tidak sebau itu.
Afnan pun mengendus ketiaknya, memang sedikit bau tapi tidak sebau itu "Ini tuh bukan bau ketek tapi, baunya cowok. Kamu, baru tahu kan gimana baunya cowok keren kayak Kakakmu ini" sahut Afnan yang tidak terima dengan apa yang adiknya katakan.
"Halah bau cowok keren apaan?! Teman-temanku yang anak basket kalau keringetan macem kakak ini baunya, bau asem," balas Diandra.
"Sudah, Afnan, sana mandi dulu. Bener kata Diandra, bau asem" perintah Saras yang diangguki Afnan.
"Iya, Ma, tapi ini gak bau-bau amat loh," kata Afnan. "Tadi abis latihan, besok kan ada turnamen di sekolah nya Kinan" lanjut Afnan.
"Nih yang katamu bau, nih!" Afnan yang menyodorkan ketiaknya kedepan wajah Diandra.
"KAK AFNAN!!!" teriak Diandra kesal karena ulah Afnan.
"HAHAHA..." Afnan tertawa melihat wajah Diandra yang sedang kesal. Diandra lalu melayangkan tangannya hendak memukul Afnan, tapi sebelum itu terjadi, Afnan lebih dulu menghindar dan langsung berlari kearah kamarnya sambil tertawa.
Saras yang melihat bagaimana kelakuan putra sulungnya itu hanya menggelengkan kepala.
***
Sekarang Afnan sedang bersiap untuk bertemu dengan kekasihnya, Kinan, dia berpakaian simple. Kaus putih polos dilapisi jaket dan celana jeans warna biru. Sangat terlihat tampan seperti biasa.
"Ganteng banget sih, gue" ucap Afnan memuji dirinya sendiri. Dia sedang merapikan rambutnya didepan cermin.
"Emang gak salah Kinan milih gue, beruntung banget dia punya cowok keren kayak gue, hehe." ucapnya lagi diakhiri kekehan, merasa geli dengan ucapannya sendiri.
Ceklek pintu kamarnya terbuka, lalu muncul wajah Zaidan, adik bungsunya.
"Kak, mau kemana?" tanya Zaidan yang melihat kakaknya tampak rapi seperti hendak pergi keluar.
"Jalan lah, ada apa? Ketuk dulu dong Zai kalo mau masuk jangan maen selonong aja" kata Afnan.
"Iya, iya. Padahal kan gak apa-apa langsung masuk juga," balas Zaidan, lalu dia duduk di ranjang Afnan.
"Gak sopan itu, gimana kalo gue lagi telanjang atau lagi apalah"
"Kenapa? Malu? Cih, udah tau juga gimana kakak, dulu kan sering mandi bareng. Aku juga udah tau gimana bentuk titit kakak," jawab Zaidan terang-terangan.
Afnan yang mendengar itu melongo dan bergidik karena tidak menyangka kata titit keluar dari mulut adiknya yang masih berumur sembilan tahun itu.
"Heh, bocil titit titit apaan hah! Udah sono pergi, ganggu orang aja" usir Afnan. "Tau kata titit dari mana heh?" tanya Afnan penasaran dari mana adiknya itu tau.
"Papa" jawab Zaidan dengan wajah polos.
"HAH?!!.."
*****
Sekali lagi terima kasih yang sudah mampir kelapak aku ini.
💚
Vote+commentnxkkk
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck My Own Game
Teen FictionAfnan Abercio "Yang mana ceweknya Daff?" "Tuh yang dipojok" "Hah?!" "Kenapa?" "Dia, mantan gue!" Kamis, 29 Oktober. Iseng buat bikin cerita.