Tiga

51 6 8
                                    

Afnan masih berada didalam kamarnya. setelah mengusir Zaidan, Afnan mengambil kunci motornya.

Drrttt.

Ponsel Afnan berbunyi. Terpampang wajah kekasihnya, Kinan. Afnan lalu segera mengangkat panggilan telepon dari Kinan.

"Halo, apa yang? Ini aku mau otw, tahan dulu, ya, kangen nya. Haha"

"Apaan sih kamu, pede banget. Aku udah siap nih," ucap Kinan dengan malu.

"Iya, aku otw sekarang."

"Oke, hati-hati"

Afnan lalu langsung mematikan sambungan dan segera turun kebawah.

Terlihat Anugrah, ayahnya. Yang baru pulang dari rumah sakit. Afnan segera menghampiri Papa.

"Pa, pulangnya awal banget,"

"Iya, kata Mamamu Diandra sakit jadi Papa langsung pulang,"

"Loh, Dian sakit? Tadi baik-baik aja Pa. Terus kenapa gak dibawa ke rumah sakit aja?" tanya Afnan.

"Kamu udah tau gimana adikmu itu, anti banget sama rumah sakit"

"Ahh, iya juga"

"Kamu mau kemana udah rapi begini?" tanya Anugrah yang melihat anaknya seperti hendak pergi keluar.

"Ada janji sama Kinan, hehe."

"Jangan kemaleman pulangnya"

"Iya, Pa, yaudah aku berangkat sekarang. Assalamu'alaikum" ucap Afnan sambil menyalimi Anugrah.

"Wa'alaikumsalam"

"Eh, udah solat ashar kan, kamu?" tanya Anugrah yang diangguki oleh Afnan.

"Yaudah sana. Jangan lupa maghrib nanti, kalo bisa pulangnya sebelum maghrib aja,"

"Bentar doang dong aku mainnya?"

"Terserah kamu aja lah. Yaudah sana nanti kesorean."

Setelah mendapat jawaban dari Anugrah, Afnan segera pergi menjemput Kinan menggunakan motor merah kesayangannya.

*****

Afnan tiba dirumah Kinan, terlihat Kinan yang sudah menunggu diteras rumahnya.

"Hai.." sapa Afnan setelah melepas helm nya. Kinan tersenyum dan menyapa balik Afnan.

"Langsung aja yuk, gak ada siapa-siapa dirumah," kata Kinan.

"Mama kamu gak ada?"

"Belum pulang dari butiknya,"

"Yaudah deh, ayo, nih helm nya." kata Afnan sambil menyodorkan helm kepada Kinan. Kinan langsung memakainya. Mereka segera pergi menuju tempat kencan mereka yang sudah ditentukan Kinan.

Diperjalanan, Afnan merasa ada yang sedikit berbeda dari Kinan. Biasanya setiap kali bertemu cewek itu selalu cerewet menanyakan bagaimana hari-harinya dan bercerita apa saja. Hari ini Kinan tampak sedikit murung.

"Yang?..." panggil Afnan.

"Hem"

"Kenapa kok diem aja? Gak kayak biasanya,"

"Nggak kok, aku cuman lagi males aja,"

"Males kenapa? Ada masalah?" tanya Afnan.

"Tiba-tiba males pergi,"

"Males pergi? Kamu yang mau keluar, kok, jadi males gini." ucap Afnan heran terhadap pacarnya.

"Gak tau tiba-tiba jadi males,"

Afnan lalu menepikan motornya, menoleh kebelakang dan bertanya "Terus sekarang mau gimana? Pulang aja atau lanjut jalan?"

"Terserah kamu aja lah" jawab Kinan bernada ketus.

"Aku ada salah apa sama kamu? Ketus banget jawabnya." Kata Afnan kesal dengan sikap pacarnya.

"Tanggal berapa sih sekarang? Kamu lagi PMS?" lanjut Afnan.

"Kok jadi ke PMS sih?" kata Kinan kesal.

"Terus kenapa kamu jadi nyebelin gini?"

"Siapa yang nyebelin, aku cuman tiba-tiba males aja." lagi, Kinan berbicara dengan ketus.

"Dari nada bicara kamu aja udah keliatan. Aku ada salah sama kamu?" tanya Afnan lagi. "Udah lah pulang aja, aku jadi ikutan males gara-gara kamu. Gak jelas banget."

Kinan hanya mendelik mendengar apa yang Afnan ucapkan.

*****

Terima kasih yang sudah mampir 😄😄
Mohon dukungannya ya teman-teman.


nxkkk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stuck My Own GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang