20 tahun kemudian.....
Seorang wanita berjalan santai di koridor istana. Rambut panjangnya dikepang satu dan tiara berwarna biru tua menghiasi kepalanya. Perutnya sedikit membuncit karena sedang hamil.
Dari belakang enam orang anak laki-laki mengikutinya seperti anak bebek. Mereka berjalan berurutan sesuai tinggi masing-masing, mulai dari anak bertubuh kecil ke yang terbesar.
Di paling belakang batisan ada anak yang paling besar dan tinggi, Alardrich Clever Lucifer. Pangeran pertama sekaligus putra mahkota kerajaan Lucifer. Wajahnya tenang sama seperti sang ayah.
Di depannya ada Aldwin Esquire Lucifer, dia merupakan pangeran ke tiga. Sorot matanya tajam dan wajahnya dingin seperti balok es.
Selanjutnya kembaran Aldwin, Alan. Hanya nama depan mereka yang berbeda, dia pangeran ke empat. Berbanding terbalik dengan sang kakak, Alan memiliki sorot mata genit dan wajahnya sangat lembut dan halus. Kedua pangeran itu mewakili sifat ayah mereka masing-masing.
Lalu ada Alfred Kinsey Lucifer dan Alex Kante Lucifer. Pangeran ke lima dan ke tujuh. Sifat keduanya hampir mirip dengan kakak kembar mereka.
Dan terakhir si bungsu Aldevaro Michaela Lucifer. Ia adalah pangeran ke sembilan. Diantara kakak-kakaknya mungkin sifatnya yang paling normal.
Entah apa yang di fikiran sang ibu ketika memberi mereka nama. Semua putranya memiliki nama Al jadi ketika di panggil semua akan menoleh secara serentak.
Wanita itu membuka pintu di depannya dengan kesal menampakkan wajah seorang pria yang tengah tersenyum, sorot matanya sangat lembut dan penuh kasih sayang tapi menyimpan sedikit kemesum. Ia duduk dengan malas di kursi singgasana miliknya.
"Delvano!" Wanita tersebut hampir berteriak.
Senyun Delvano semakin melebar melihat sang istri yang marah-marah. "Baby tidak perlu teriak-teriak seperti itu. Kupingku masih berfungsinya dengan baik."
Setelah mengatakan itu kilatan cahaya berwarna kemerahan melilit tubuhnya dan membanting pria malang itu dengan kepala menghantam lantai terlebih dahulu.
Tali pada kepangan rambut berwarna silver itu meluncur sehingga rambut tersebut terurai. Manik matanya yang berwarna ungu berkilat-kilat tajam. Wanita itu adalah Adriana.
Delapan tahun setelah kematian Reynald, Adriana tinggal di dunia manusia dan melahirkan Alardrich. Saat itu umur Al baru tujuh tahun, mereka sedang bermain di taman tapi ketika Adriana membelikannya Eskrim Al sudah hilang.
Panik, tentu saja! Adriana bahkan mencarinya hingga malam hari kemudian Alardrich muncul bersama Reynald. Bocah itu di gendong ayahnya dan sudah tertidur lelap.
Saat itu Adriana menghampiri mereka kemudian mengambil Alardrich dan berbalik pergi.
Reynald berusaha untuk membujuknya dan meminta maaf. Tapi perkataan Reynlad hanya di balas oleh cambukan Adriana di pipinya, meninggalkan luka gores yang lumayan dalam.
Kata pertama yang di ucapkan Adriana waktu itu adalah 'kenapa kau hidup lagi?'
Pemuda itu sangat keras kepala, lebih dari 30 menit dia berlutut di hadapan Adriana, membujuknya untuk kembali ke dunia Immortal.
'Kita kembali oke? Aku minta maaf padamu, ini semua demi kebaikanmu. Jadi baby ayo kita pulang oke? Anggukan saja kepalamu, aku akan menghitung sampai 10.' Reynald terus menerus berhitung berulang kali. Dia terlihat bodoh ketika terus menghitung satu sampai sepuluh.
Wajahnya sangat menyedihkan seperti anak anjing yang di buang oleh pemiliknya. Jadi Adriana setuju dengan satu syarat yaitu selama satu minggu Reynald harus berubah wujud menjadi seekor rubah berekor sembilan. Sama sekali tidak boleh merubah wujudnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/108500215-288-k328951.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Prince Demon (Revisi) (FULL STORY DI DREAME)
FantasyAdriana Graciella Elizabeth tidak tahu bahwa dia bukan gadis biasa. Ia tidak sengaja memasuki portal dunia immortal sehingga ia terjebak di dunia tersebut yang merubah hidupnya. "Aku sudah lama mencarimu. Akhirnya aku menemukanmu. You're mine,tida...