29

6K 880 132
                                    

"Renjun..."

"Eung?"

Mark mencium sudut bibir Renjun karena gemas. Mereka menonton film bersama di movie room dan Renjun sekarang duduk didepannya dengan kaca mata bulat miliknya.
"Jangan terlalu sering berada didepan laptop ya"

Renjun hanya tertawa kecil dan mengangguk.
"Aku harus menyerahkannya ke penerbit bulan depan. Jadi harus cepat"

"No, bukumu itu hanya hobi dan kesehatan nomor satu"kata Chenle.

"Ayolah~"

"Tidak, apa perlu aku beli perusahaan penerbitnya agar kau tak dikejar daedline?"

Renjun memutar matanya malas saat mendengar pertanyaan Chenle.
"Tidak perlu, tuan muda"dengus Renjun.

"Seperti itu, aku lebih menyukaimu yang penurut"kata Chenle sebelum mencium dahi Renjun.

Renjun menikmati elusan Chenle san pelukan Mark yang menghangatkannya. Matanya menatap layar besar yang menampilkan film kesukaan para suaminya.

"Ayah sudah memasuki kamar"bisik Sungchan.

Mereka yang duduk agak jauh dari Renjun tersenyum kecil dan memperhatikan layar iPad yang memperlihatkan kedua mertua mereka.
"Aku tak sabar"

Mereka melebarkan senyum dibibir. Mereka menatap rekaman cctv yang memang ada dikamar itu. Seringai semakin melebar dibibir mereka saat pelajaran dewasa telah dimulai ayahnya.

"Ayo ayah, ajak mama ke ranjang"bisik Jisung tak sabar.

Jeno meremat iPad yang dipegangnya karena dia semakin tak sabar. Mereka hanya tak ingin dimarahi Renjun karena ketahuan mengusili ayahnya.

"Sedikit lagi"human Jaemin.

Brak

"Chan!"

Jeno mematikan Ipad-nya dan membenahi posisinya menonton film. Senyum puas tercetak dibibir mereka karena rencana sederhana mereka berhasil.

"Pasti tangan ayah terkilir"kata Taeyong dengan senyum puas.

"Sedikit bengkak tidak masalah bagi ayah"
.
.
.
.
.
.
.
"Ayah!"

Renjun menatap tak percaya tangan Chanyeol yang bengkak. Dia segera mengambil kompres air dingin untuk pergelangan tangan Chanyeol.
"Bagaimana bisa seperti ini?"

"Ranjangnya patah"kata Chanyeol kesal.

Renjun mengeryitkan dahinya dan menatap Baekhyun.
"Ma?"

"Mungkin karena berat badan kami sayang. Lagi pula kaki ranjangnya juga terlihat sudah tua"kata Baekhyun.

"Astaga ayah, kenapa tangan ayah bengkak?"tanya Mark.

Mereka mengepalkan tangan mereka untuk menahan senyum puas. Menjahili Chanyeol itu menyenangkan.
"Ayah pasti terburu buru ingin tidur bersama Mama"kata Jisung.

"Lain kali tolong hati hati ayah. Kami jarang menggunakan rumah ini jadi pasti ada beberapa barang yang dimakan usia"kata Jaehyun.

"Hm"jawab Chanyeol kesal.

Lengannya terkilir dan lututnya sakit karena dia menahan berat badannya dan Baekhyun. Saat kaki ranjangnya patah dia tengah setengah berdiri dan Baekhyun dibawahnya.

"Kita akan kedokter nanti. Aku tak ingin itu semakin parah"kata Baekhyun.

"Iya sayang"

Renjun mengangguk menyetujui usul Baekhyun. Dia dengan hati hati mengompres pergelangan tangan Chanyeol.
"Ayah benar benar, pasti melakukan hal yang tidak tidak kan?"

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang