37

6.8K 759 210
                                    

"Eunghh~"

Renjun menggerakkan tubuhnya yang terasa berat. Dia menggeliat dan mengusap lengan besar yang melingkari pinggangnya. Renjun memiringkan tubuhnya dan menatap siapa yang ada di sampingnya.

"Nana?"

"Hm?"

Jaemin membuka matanya dan menatap Renjun. Dia mengeratkan pelukannya hingga tubuh ringan Renjun semakin dekat padanya.
"Pagi, baby"

"Pagi~"

Renjun membalas pelukan Jaemin dan menenggelamkan tubuhnya di tubuh besar Jaemin.
"Aku merindukanmu"

"Dilihat dari reaksimu, apa mama memberitahu semuanya?"

Renjun mengangguk dan mengeratkan pelukannya. Dia menatap Jaemin yang juga tengah menatapnya.
"Apa yang kau lakukan padanya?"

"Tidak bisa bernafas lagi"

"Jaemin..."

"Aku ingin dan aku akan melakukannya pada semua orang yang menyakitimu"kata Jaemin serius.

Jaemin mengusap pipi gembil Renjun. Dia mencuri sebuah ciuman dari bibir tipis Renjun.
"Apa kau baik baik saja?"

"Uhm, aku senang tidak ada yang meninggalkanku hanya untuk orang lain"kata Renjun dengan senyum manis.

Jaemin memegangi tangan Renjun. Dia membawanya kedepan wajah mereka. Jaemin mencium punggung tangan Renjun.
"Apa kau ingin membalas siapa yang membuat tanganmu seperti ini?"

Renjun menggeleng.
"Ini sudah lebih baik Jaem. Tolong jangan lakukan apapun lagi"

"Renjun..."

"Aku mohon"

Jaemin mendengus dan mengangguk. Dia mencium bibir Renjun dan menekan tengkuknya kuat kuat. Jaemin tertawa kecil saat Renjun berusaha bernafas di sela ciuman panas yang dia berikan.

Jaemin mengusap bibir Renjun yang semakin memerah.
"Aku mendengar percakapanmu dengan mama kemarin. Apa maksudnya?"

"Oh! Aku ingin memelihara anjing tapi mama mengira aku sudah memberitahu kalian"kata Renjun senang.

"Tapi aku belum meminta ijin kalian. Aku masih menunggu kalian tidak sibuk"lanjut Renjun.

"Jika kau ingin maka beli yang kau suka. Mau aku temani?"

"Boleh?"

"Tentu saja"
.
.
.
.
.
.
"Sungchan!"

Renjun memeluk Sungchan yang baru saja memasuki rumah. Dia tersenyum saat Sungchan menggendongnya. Renjun melingkarkan kakinya di pinggang Sungchan.
"Kau kemana saja?"

"Pergi balapan"

Tak

"Aawww sakit baby. Kenapa kau memukul kepalaku?"

"Bukankah aku sudah bilang jangan balapan?!"

"Tapi kau memberikan kesempatan. Aku hanya menggunakannya dengan baik"kata Sungchan.

Renjun mengerucutkan bibirnya. Renjun tak terkejut jika Sungchan masih suka dengan dunia malam. Dia mengeratkan pelukannya saat mereka berjalan masuk.
"Kenapa tidak belajar mengurus perusahaan pada Jaehyun-hyung?"

"No, aku tak mau"

"Tapi kasihan Jaehyun-hyung, dia sudah mengurus resto dan harus mengurus perusahaan juga"kata Renjun.

Sungchan mengusap punggung sempit Renjun.
"Kau tahu mengapa aku seperti ini sayang. Aku tak akan pernah menginjakkan kakiku dimanapun yang atas nama Jung"

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang