42

4.2K 656 209
                                    

"Mama ingin kau segera datang ke Paris dan urus semuanya"

"Ma, aku sudah mengatakan aku akan flight hari Minggu"

"Jae, kalian juga harus memesan cincin. Naeun ingin kau juga ikut andil dalam mengurus..."

"Ma, aku akan flight hari Minggu. Suruh saja dia mengurus semuanya, aku masih..."

"Berurusan dengan jalang itu?! Sudah beberapa kali mama bilang untuk menceraikan dia?!"

"Jaehyun tak ingin dengar apapun mengenai Renjun. Mama hanya tak mengenal namja sebaik dia. Aku akan tutup telefonnya"

"Jae!..."

Tut Tut Tut

Jaehyun mengusap wajahnya. Dia mengerjapkan matanya yang memanas.
"Kau melakukan ini untuk Renjun juga. Dia akan bahagia Jaehyun"gumannya.

Jaehyun menatap berkas yang Renjun berikan dulu. Berkas perceraian mereka. Mereka akan memberikannya besok, disaat perayaan ulang tahun pernikahan yang ketiga tahun.

Jaehyun mengambil pena dan membuka berkas itu. Hatinya sakit karena dia tak pernah memikirkan semua ini. Renjun adalah dunianya, itulah mengapa dia mau membagi Renjun.

"My world is already centered on you, Baby. Forgive me because I can't stay with you"

Jaehyun menandatangani surat itu. Dia tersenyum tipis. Renjun belum menandatangani suratnya jadi mereka belum resmi.
"Aku akan menghabiskan hari ini bersamamu dan besok aku akan pergi"

Jaehyun mengusap air matanya. Baru kali ini dia merasa sangat sedih dan kehilangan sesuatu. Jaehyun benci kenyataan bahwa ibunya tak pernah menyukai Renjun karena kasta.

Ibunya selalu mementingkan harta diatas segalanya dan dia tak pernah merestui pernikahannya dengan Renjun. Begitu juga dengan Sungchan.
"Jika mama tahu Renjun sangat baik mama pasti menyesal"

.
.
.
.
.

"Apa terjadi sesuatu?"

Renjun memeluk Jaehyun dari belakang. Namja yang berstatus suaminya itu menghilang dari sampingnya saat dia membuka mata.
"Daddy?"

Jaehyun tertawa kecil dan mengusap tangan mungil Renjun. Dia membalikkan tubuhnya dan menggendong Renjun. Jaehyun meletakkan kopi yang dibuatnya dan memangku Renjun.

Jaehyun memejamkan matanya saat tangan Renjun mengusap wajahnya. Dia tertawa kecil saat Renjun mencium pipinya lalu memeluknya.
"Dingin?"

Renjun mengangguk. Dia memejamkan matanya saat tangan besar Jaehyun mengusap kepalanya. Renjun nengeratkan pelukannya dan menyamankan dirinya dipelukan Jaehyun.
"Aku ingin bertanya sesuatu"

"Hm?"

Renjun menatap Jaehyun. Dia tersenyum tipis dan melingkarkan lengannya dileher Jaehyun. Renjun bibir tebal Jaehyun dan menggeleng.
"Tidak jadi~"

"Hei"protes Jaehyun.

Renjun tertawa dan kembali menyamankan dirinya.
"Bagaimana kabar nyonya Jung?"

"Renjun..."

"Apa mama masih tak bisa menerimaku? Aku berencana menemuinya"kata Renjun dengan senyum dibibirnya.

Jaehyun menggeleng. Dia mencium bibir Renjun dan mengusap pipi gembil Renjun.
"Sebaiknya kau tak pernah bertemu dia"

"Kenapa? Aku punya berita yang sangat bahagia. Mama pasti..."

Jaehyun menggeleng. Dia mengeratkan pelukannya pada Renjun.
"Jangan pernah bertemu dengannya. Aku tak akan pernah mengijinkanmu pergi menemuinya"potong Jaehyun.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang