1-Hari Pertama

97 8 6
                                    

🌹Happy Reading🌹

"Ca. Nanti Rara tadarus sama siapa ya, hari ini Yazid ngga masuk." Kata seorang gadis cantik sambil melangkah masuk ke dalam mushala untuk mengambil mukena yang ia simpan di loker pengurus rohis. Ia Almaira Riska Ibrahim, dia lebih suka dipanggil dengan sebutan 'Rara'. Ia wakil ketua Rohis di Madrasah Aliyah Daarul Falah.

"Emm. Denger-denger ada murid baru, pindahan dari Banten. Katanya sih dia Qori, mungkin nanti kamu tadarus sama dia." Saut nya sambil menutup loker. Ia adalah Salsabila Humaira, sekretaris rohis sekaligus sahabat Almaira sejak awal di kelas 10.

Madrasah Aliyah Daarul Falah memiliki program untuk membentuk spritual murid-murid disana. Setiap pagi sebelum bel pelajaran pertama dimulai, Guru dan para Siswa dianjurkan untuk Tadarus dan Shalat Dhuha di Lapangan sekolah.

"Ayo raa, kali aja murid baru nya gans gitu. Eh terus kamu cinlok sama dia aw.." Canda Salsa.

"Heh apadeh. So tau kamu ya." Ujar Almaira.

***
Di tempat lain...

"Semoga selalu istiqamah bersama Al-Qur'an ya nak." Ucap Pak Arham, kepala sekolah Madrasah Aliyah Daarul Falah kepada sang murid baru.

"Aamiin, Insyaa Allah pak." Jawab Murid lelaki itu.

"Bapak saranin kamu untuk ikut ekskul rohis. Nanti bisa konfirmasi ke Pak Ali, pembina rohis."

"Baik pak."

"Kamu boleh ke lapangan, sebentar lagi tadarus dimulai." Kata Pak Arham

"Assalamu'alaikum pak!" Ucap salah seorang murid

"Wa'alaikumussalam." Jawab Pak Arham dan murid baru tadi.

"Tadarus nya sudah mau dimulai, tapi ada kabar Yazid sakit pak. Adanya hanya Qori'ah nya saja. Bagaimana pak?"

"Ehm. Nak, sementara kamu gantiin Yazid dulu ya, nanti kamu tadarus nya di mimbar." Ucap Pak Arham ke murid baru tadi.

"Baik pak." Saut murid tersebut

***
"Hari ini Qori nya siapa ya.." Batin Almaira

Tak lama setelahnya, seorang murid lelaki yang terlihat asing datang dan duduk tidak terlalu jauh dari Almaira. 'apa dia anak baru yang itu? Ooo' Ucap Almaira dalam hati.

Saat hendak membaca ta'awudz, tiba-tiba saja mic yang dipegang Almaira tidak berfungsi.

"Afwan pak, mic nya mati, ngga ada suaranya." Ujar Almaira kepada Pak Ali, Guru Agama.

"Ya Allah, bapak lupa. Mic yang itu rusak." Kata Pak Ali

"Ini." Ucap seseorang sambil menyerahkan mic yang ia pegang. Oh ternyata, dia. Si murid baru.

"Syukran." Ucap Almaira seraya tersenyum namun, hanya dibalas tatapan datar oleh murid baru tersebut.

'Ih cuek banget sih.' Gerutuk Almaira dalam hati.

Usai melaksanakan tadarus dan shalat dhuha, siswa-siswi masuk ke kelasnya masing-masing.

"Raraa" Pemilik nama tersebut menoleh.

"Aca, Nayaa. Kemana sih?" Ujarnya sedikit cemberut.

"Sepatu gue ilang eheh." Ujar Naya, yang juga merupakan sahabat Almaira.

Saat hendak menuju tangga tiba-tiba terdengar segerombolan siswi yang tengah membicarakan murid baru itu.

Eh Qori nya ganteng gila.

Keknya dia jodoh gue.

Meninggoy.

"Yah Rara, sabar ya. Doi nya diambil." Ujar Naya asal.

"Hah? Doi aku? Gak." Sautnya

"Ngapa sih sewot amat keknya" Sambung Salsa.

"Cuek kayak gitu ko di sukain." Timpal Almaira.

"Gue takut lo jadi demen ama dia deh Ra." Sindir Naya.

"Ayo masuk ih. Malah ngerumpi." Ujar Almaira kesal.

***
Bismillahirrahmanirrahim. Holaa mantemans. Ini cerita pertama akuu. Kalo ada salah kata, atau ada yg kurang tepat jangan sungkan buat kritik ya. Trimakasi✨

Ditunggu vote&comment nya❤

About Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang