4-Yazid?

29 6 4
                                    

🌹Happy Reading🌹

🐝🐝🐝
Tok..tok..tok

Mendengar ketukan pintu dari luar kamarnya, gadis itu menghentikan aktivitas membaca novel kesayangannya dan beranjak berjalan hendak membuka pintu.

"Rara, ada Yazid di bawah" Rupanya yang mengetuk itu umi.

"Ngapain mi?"

"Ke rumah Hasbi" Entah darimana makhluk itu datang. Siapa lagi kalau bukan Adli. Mendengar apa yang dikatakan kakaknya, dalam sekejap kedua pipi gadis itu bersemu merah jambu.

"Cieee mukanya merahh"

"Apaansih"

"Hasbi siapa mas?" Tanya umi.

"Doinya Rara tuh mi"

"Iya Ra?"

"Ngga ihh umi"

"Yazid mau ngapain mi?" Ucapnya mengalihkan pembicaraan menyebalkan itu.

"Mau ngajak ke perpus katanya. Samperin gih" Tak masalah jika Rara pergi bersama Yazid karena, sang umi pun tahu bahwa mereka bersahabat. Bahkan Rara pun sudah menganggap Yazid seperti saudaranya sendiri. Ya, saudara.

Gadis itupun segera membenahi dirinya dan melangkah menuruni tangga.

"Hoi"

"Ke perpus yo Ra"

"Yok"

"Assalamu'alaikum Umi"

"Wa'alaikumussalam"

***
"Katanya mau ke perpus. Ini bukan jalan perpus yayaz, ngaco ih" Ujar Almaira kesal. Pasalnya sahabatnya itu sudah mengganggu ritual membaca novelnya tadi. Hari ini ia berniat menghabiskan waktu bersama novel-novelnya, tapi digagalkan begitu saja oleh Yazid.

"Gajadi ah. Gabut aja sebenernya"

"Ih ganggu aja. Hari ini kan mau tamatin novel tau ga"

"Oh"

"Oh doang?!"

"Truss"

"Beliin gue es krim deh yaz. Panas banget nih"

"Modal napa Ra"

"Yakan lo yang ngajak" Saut Rara dengan wajah tak berdosanya, setelahya ia tersenyum sambil menaikkan kedua alisnya. Yazid, hanya menggelengkan kepala melihat tingkah manja sahabatnya itu. Tak apa, ia senang bisa menjadi penikmat senyum gadis pujaannya.

Astaghfirullah. Batin Yazid lantas menundukkan kepalanya.

Keduanya melahap es krim dengan nikmat tanpa ada yang mengeluarkan sepatah kata pun. Tak lama kemudian...

"YAYAZ!" Teriak Rara membuat Yazid spontan menoleh ke arahnya dengan tatapan terkejut dan penuh tanya

"Apasih?"

"Eh itu ada Hasbi" Ujarnya. Tatapannya fokus ke arah dimana lelaki tersebut berada.

"Ya terus?" Saut Yazid dengan santainya

"Ya gapapa sih. Rumahnya deket kita kali ya? Ko arahnya sama" Ucap Rara tanpa mengalihkan pandangannya dari Hasbi.

"Raraa" Sang pemilik nama pun menoleh

"Caca?! Naya?! ngapain klean?"

"Muter-muter ajasih. Gabut abisnya"

"Ko ga ngajak gue?"

"Kata umi lo ke perpus sama Yazid. Tapi malah disini. Bohongin umi lo ya?"

"Nggak. Itu Yazid yang gajelas" Yazid hanya pasrah mendengarnya.

"Eh Azzam! Sini!"

"Ngapain lo pada?" Tanya Azzam

"Gatau" Saut Naya asal

"Tau ga?! Tadi di sebrang ada Hasbi" Ujar Rara dengan semangat '45

"Trus?" Saut sahabatnya berbarengan

"Ih sama aja lo mah kek Yayaz"

"Kok Gue mulu sih" Ujar sang empu.

"Mau tau rumah Hasbi ga ra? Deket rumah lo tau" Ucap Azzam tiba-tiba

"Srius?!" Ucapnya tidak percaya. Entah mengapa rasanya, ia selalu ingin mengetahui seuatu tentang Hasbi. Apapun itu.

Mendengar Rara yang selalu semangat setiap mendengar nama Hasbi, membuat mood Yazid hancur seketika. Ia pun beranjak dari tempat duduknya dan melangkah menuju kuda besinya.

"Yayaz mau kemana?" Tanya Rara dengan polosnya.

"Mau pulang. Rara mau ikut ato tetep cari rumahnya si Hasbi itu?" Ucap Yazid dengan tatapan datar. Rara menatap Yazid dengan tatapan herannya.

"Pulang ajadeh" Ia merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan sifat Yazid. Pasalnya ia tidak mengetahui apa yang sedang dirasakan sahabatnya saat ini.

"Gue pulang duluan ya. Assalamu'alaikum, babai" Ucap Rara pada ketiga sahabatnya yang menatap nya dengan penuh tanda tanya.

"Wa'alaikumussalam"

"Hah? Aneh banget. Gajadi dong kita?" Ujar naya heran

"Ya nggak lah" Saut Azzam.

***

"Yayaz tungguin dong. Jalannya cepet banget sih" Ucap Rara yang tak direspon oleh Yazid.

"Makasii Yayaz es krimnyaa" Ucap Rara setelah turun dari motor Yazid sambil berusaha menghilangkan suasana canggung sejak tadi.

"Hmm"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Kenapa sih dia? Batin Rara.

Tak lama setelah melajunya motor Yazid, Rara hendak membuka pintu gerbang rumahnya, namun..

"Hah? Itu Hasbi?" Ya, Hasbi Lagi. Ia melihat Hasbi memasuki rumah yang berada tepat di depan rumahnya.

"Demi apa?! Gua tetanggaan dong sama dia. Gilss depanan dong rumah gue. Harus kasih tau Azzam inimah" Ujarnya kegirangan sambil mengepalkan kedua tangannya di udara, sampai melupakan masalahnya dengan Yazid.

"Heh" Panggil seseorang

"Hah?" Ia menoleh

"Tadi pas lo pergi, gue liat orang mirip Hasbi. Dia keluar dari rumah itu" Ujar Adli

"Ya memang Hasbi"

"Lo ga seneng gitu?"

"B aja. Dah gue mao ke kamar. Babai cintaa"

"Dih"

***

Assalamu'alaikum~~

Pakabar temans? Moga sehat yaa💚

Maaff kalau ada typo^_^

Ditunggu vote&comment nya.

See you next part-!

♡♡♡♡♡♡

About Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang