2-Namanya Hasbi

36 5 1
                                    

Happy Reading❤

🎇🎇🎇

Sesampainya di kelas XII IPA2, para murid duduk di kursi masing-masing. Seisi kelas yang tadinya ramai dengan ocehan-ocehan para murid, tiba-tiba saja menjadi sunyi.

Yap, karna kedatangan Wali Kelas tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Pak Ali, yang juga merupakan Guru Agama. Tapi ada seorang murid lelaki dibelakang Pak Ali.

"Assalamu'alaikum" Ucap Pak Ali yang kemudian salamnya dijawab oleh seisi kelas.

"Wa'alaikumussalam Paak"

"Dikelas XI IPA2, kalian kedatangan teman baru dari Banten. Silahkan perkenalkan diri nak.." Kata Pak Ali.

"Saya Ahmad Hasbi Al-Faruqi, salam kenal."

Deg.

Namanya Hasbi ya. Batin Almaira.

Oh ini Qori yang ganteng ituu.

Ah mantap gue sekelas sama dia.

Cuci mata tiap hari inimah.

Sini dong duduk sebelah gue.

Banyak ocehan-ocehan yang keluar dari mulut para siswi di kelas tersebut. 'alay'

"Yazid sakit ya?" Tanya Pak Ali.

"Iya pak"

"Kalau gitu, Hasbi. Kamu duduk disebelah Azzam. Disana. Nanti kalau mau tanya seputar rohis, boleh tanya ke Almaira nak, itu yabg di depan tempat kamu. Dia wakil ketua rohis." Ucap Pak Ali sambil menunjuk ke arah tempat duduk Almaira.

"Baik Pak." Kata Hasbi.

"Asikk." Celetuk Naya.

"Hus"

"Nak dengar, hari ini mungkin kalian akan pulang lebih cepat. Karna guru akan mengadakan rapat. Jadi kemungkinan tidak ada istirahat ya."

***
Kriingg

"YESS" Seru Para siswa.

Bunyi bel merupakan kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Tanpa menunggu lama, langsung saja mereka mengemas buku dan alat tulis ke dalam tas dan bersiap untuk pulang.

"Ra, kumpul kan?" Ucap seorang siswa yang juga merupakan pengurus Rohis.

Dia Azzam Amrullah. Jangan lewatkan lelaki di sebelahnya. Ah, Habsi. Mereka berdua merupakan teman kecil. Karna pekerjaan orang tua Hasbi saat itu berpindah-pindah, mau tidak mau Hasbi harus mengikuti orang tuanya.

"Iya. Aca sama Naya udah di mushala zam."

"Eh, lo mau nanya tentang rohis kan? Tuh ada bu wakil." Ujar Azzam menyenggol lengan Hasbi, membuat sang empu panik tak karuan.

"Dih muka lo merah." Kata Azzam menahan tawa.

"Apaansih lo zam."

"Ra, Mushala ya."

"Zam!" Panggil Hasbi

"Gue mau piket!" Saut Azzam sambil berlari menuju mushala.

Ah! Kini, di depan kelas hanya ada mereka berdua. Keadaan itu membuat keduanya terdiam sejenak menahan canggung sambil membatin.

Ih ko jadi canggung. Batin Almaira

Duh gue ngomong apa nih.

"Ehm." Keduanya berdeham.

"Lo dulu."

"Hasbi dulu."

"Ngga, Lo dulu aja." Ucap Hasbi datar.

"Katanya mau nanya tentang rohis?"

"Lo mau kemana?"

"Ke Mushala"

"Yaudah sambil jalan aja."

***
Almaira mulai menjelaskan tentang Rohis secara detail, hampir tidak ada yang terlewat. Dimulai dari program, kegiatan, dan beberapa hal lainnya. Sampailah mereka di depan mushala, dan melepas sepatu masing-masing.

"Ada yang mau ditanya lagi ngga?" Ujar Almaira

"Udah ga ada."

"Jadi masuk rohis?"

"Iya jadi." Jawab Hasbi tersenyum hingga kontak mata mereka bertemu.

1 detik

2 detik

3 detik

Dan keduanya tersadar.

astaghfirullah. Batin Almaira.

ko gue senyum sih. Loh?

Cantik. Batin Hasbi, lagi.

"Woy, udah! Malah berduaan. Anggota baru piket dong" Siapa lagi kalau bukan Azzam yang bersuara.

"Harus?"

"Iyalah bahlul"

"Kalo ngga?"

"Denda sini goceng"

"Piket yang bener heh bukan ngerumpi" Tegur Naya.

"Tau tuh"

***
"Bu wakil udah ni piketnya" Kata salah satu anggota rohis, namanya Ilham

"Buku absennya ada sama Azzam, Ham"

"Oke"

"Yang ikhwan hadir semua?" Tanya Almaira

"Yazid doang kayaknya."

"Oh iya"

"Ra, Salsa mana?" Tanya Azzam.

"Heh lo nyariin Salsa. Demen lo ya?" Saut Naya

"Gue ga nanya lo"

"Tadi di belakang. Srius demen?"

"Apaansih ra"

"Muka lo merah ngab" Sambung Hasbi.

"Apaansih"

Ketiganya tertawa melihat Azzam yang salah tingkah. Dan. Mata medua insan tadi, bertemu. Lagi.

Deg.

***
🌻About Me and You🌻

Hai! Ditunggu vote&comment nya❤

See you next part👋
Syukran♡

About Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang