✎ 5. Rumah Win

1.5K 168 17
                                    

Vote biar cepet update gays ㅠㅠ

•••


"Makasih udah nganterin."

"Sama-sama. Lain kali kalo gak ada yang jemput atau nganter telpon gua aja ya?"

"Gombal?" Win decih sambil nahan senyum.

Bright ketawa. "Udah sana masuk, dingin diluar."

"Dih, gila? Lagi musim panas gini dibilang dingin?"

"Oiya. Berarti salah, seharusnya udah sana masuk. Panas diluar. Gimana?" Kata Bright naik-naikin alis narsis.

"Iya-iya, terserah deh."

Win masuk dalem rumah megahnya.

"Hati-hati!" Teriak Bright. Padahal yang harusnya bilang hati-hati tuh Win.

Naluri Bright aja sih, rumah Win gede banget soalnya kayak gedung.

Selepas Bright pergi, Win segera masuk ke rumahnya. Biasanya dia selalu sendirian. Karena ayah sama papah nya sibuk diluar negeri. Abangnya juga, udah sering keluar negeri bahkan keluar-masuk negara kayak jalan-jalan ke mall.

"Win pulang -"

Win melihat ayahnya duduk di sofa rumahnya. Kaget? Bukan main.

"A-ayah?"

"Eh, Metawin udah pulang sayang?" Papah nya muncul tiba-tiba. Menyambut kepulangan putra bungsunya.

Hubungan mereka semua baik-baik saja. Kecuali dengan ayahnya. Ayahnya egois, hanya mau putra mereka menjadi Alpha. Menjadi yang berkuasa.

Saat dia tahu Metawin seorang Omega, dia marah besar. Menyalahkan anaknya. Berkata menyesal telah membesarkannya. Dan berbagai cacian lainnya.

Win hanya bisa nangis kala dulu dia di marahi seperti itu. Bukan kemauannya juga dia menjadi Omega. Kenapa ayahnya harus menyalahkannya?

"Ayo sayang, mandi dulu ya kamu? Pamali berdiri di depan pintu gitu." Kata papahnya.

Ayahnya hanya duduk membaca buku sambil menyesap kopi yang asapnya masih mengepul.

"Iya pah," Balas Win sopan. Lalu menaikki tangga menuju kamarnya.

•••

"Papah kenapa pulang?" Tanya Win.

Sekarang sepasang putra dan papah nya sedang duduk dikasur Win. Sekedar bicara.

"Kangen kamuuuu," kata papahnya usil sambil mainin hidungnya Win.

"Ih apasih pah," usir Win. "Papah kenapa pulang? Kok gak ngabarin Awin?"

"Jadi papah gaboleh pulang??"

"Ih bukan gitu,"

"Males ah sama Awin."

"Ihhh papaaah, maksudnya kenapa gak kabarin Awin dulu. Kan Win bisa masak buat papah sama ayah."

"Kejutaaan dong! Kan sebentar lagi kakak kamu ulang tahun!"

Oh jadi begini rasanya. Lebih baik tadi Win gausah nanya deh. Mereka pulang ke rumah kalo bukan karena pekerjaan, pasti karena kakaknya. Win gapernah tuh dirayain ulang tahun lagi sejak keluarganya tau Win itu Omega. Emangnya separah itu apa ya?

ineffable ; brightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang