Satu

2.6K 221 10
                                    


"Bu, kata Wendy saya disuruh menghadap ke ibu, ada apa ya bu?"

Melihat keberadaan mahasiswa yang sedari tadi ia tunggu, akhirnya Bu Siska menatapkan pandangan nya kearah gadis itu.

"Duduk dulu Rene." Ucap nya membuka pembicaraan

Murid nya pun langsung menurut untuk duduk di kursi kosong yang tersedia didepan meja kerja Bu Siska

Dengan memasang wajah serius, Bu Siska berbicara pelan-pelan kepada Irene "Saya dikasih perintah sama Ayah kamu."

Mendengar dosennya menyebut nama sang ayah, Irene langsung melotot membulatkan matanya dengan perasaan yang jelas tidak enak.

"Kamu tau kan kalo Ayah kamu rektor di kampus ini?"

"Tau bu." Jawab Irene mengangguk

"Nilai kamu makin kesini makin nurun Irene, padahal kan kamu sekarang udah semester 3. Kamu pasti paham kan maksud saya?" Bu Siska berucap dengan menyindir

"Intinya gimana ya bu?" Irene enggan basa basi

Bu Siska menghela nafas, dia sudah tau betul akan respon Irene seperti apa "Saya diminta untuk nyariin kamu tutor karena Ayah kamu khawatir sama nilai kamu yang semakin nurun."

"Bu..." Irene mencoba berbicara dengan sopan, dia jelas menolak permintaan Ayahnya itu."Saya gak butuh tutor, ibu tau sendiri kan kalo saya itu gak bodoh, cuman sibuk diluar kampus aja bu."

Bu Siska langsung menepuk tangannya keatas sambil menunjuk Irene

"Nah itu permasalahannya. Saya udah tau kok kamu pasti bakal ngomong kaya gitu tapi yang namanya perintah kan tetep perintah walaupun sebenernya saya gak peduli mau nilai kamu jelek atau bagus sekalipun."

Irene agak sedikit kaget mendengar dosennya berbicara se frontal itu, walaupun gitu-gitu juga Irene anak dari seorang rektor di kampus ini.

"Saya bercanda." Timpal Bu Siska yang melihat Irene tiba-tiba terdiam mematung.

"Kalo nilai kamu jelek, saya jelas peduli karena nanti nya akan membuat citra Ayah kamu enggak bagus Irene. Jadi saya minta tolong banget sama kamu untuk nurut kali ini karena ini juga permintaan dari Ayah kamu langsung."

"Saya gak bisa dan gak mau bu." Irene menolak keras "Saya akan bicara sama Ayah saya."

Bu Siska menahan Irene yang terlihat mau cepat-cepat pergi dari ruangan nya

"Irene Kiena! Saya belum selesai bicara." Tahan Bu Siska

Irene hanya memicingkan mata nya di hadapan bu Siska

"Kamu mulai tutor minggu depan ya soalnya anak nya baru pindahan kesini lusa" Kata Bu Siska dan memberikan sebuah kertas ke Irene "Itu biodata anak yang nanti bakal jadi tutor kamu selama semester ini."

Mendengar kata pindahan, Irene langsung menatap heran meminta penjelasan "Pindahan?" Tanyanya sambil melirik kearah kertas yang ada di hadapannya

"Dia murid yang pintar Irene, ini hasil rekomendasi dari Ayah kamu."

"Tapi kenapa harus cari mahasiswa lain bu? Kenapa gak cari dari sini? Saya juga bisa diajarin sama Wendy kok bu, gaperlu deh ada tutor-tutor kaya gitu." Jengahnya

Lagi-lagi Bu Siska dibuat ngehela nafas sama Irene, dia berdehem "Yaudah saya jelasin deh ya, makannya kamu duduk dulu jangan main asal berdiri kaya gitu." Ucapnya

Tutor - SRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang