O7.

365 52 1
                                    

Taehyung hidup tentram aman dan damai selama lima hari belakangan ini. Hidup tentram tanpa Jungkook si setan mesum.

Tapi sejujurnya didalam lubuk hati terdalam paling dalam, Taehyung juga merindukan sosok Jungkook yang selalu ada disekitarnya. Tapi jelas Taehyung menyangkal. Dia normal, dia manusia, tidak mungkin menyukai si setan mesum yang jelas-jelas hanya tinggal arwah.

Selama lima hari, di hari pertama Taehyung berangkat sekolah kesiangan karena tidak ada Jungkook yang memaksanya bangun pagi. Taehyung juga sering lupa dengan tugas sekolahnya yang biasanya Jungkook ingatkan. Lupa makan karena keasikan main game dan sosmed. Pokoknya Taehyung jadi kurang baik atau jauh dari kata baik? Meskipun ada Taeyong tapi adiknya sedang sibuk-sibuknya kegiatan sekolah. Taeyong ikut organisasi di sekolah, tidak seperti Taehyung yang masa bodoh.

Sekarang ini Taehyung tengah di rumah Yeri dengan Hoseok, Jimin, dan Nayeon. Mengerjakan tugas kelompok.

"Terus terus si Dito gimana?" Tanya Yeri tidak sabaran.

Tau kan apa yang biasanya terjadi jika mengerjakan tugas kelompok? Ya, acara gibah dan rumpi di mulai.

Dan sekarang mereka tengah melakukan ritual pokoknya.

"Dibawa ke UKS. Terus ditenangin sama pak Lee guru bahasa korea." Kata Hoseok.

"Kok lo tau?" Giliran Jimin yang memperpanjang topik.

"Kan gue ngikutin sambil pura-pura bawain air mineral." Jawab Hoseok.

Taehyung menoyor kepala Hoseok. "Makanya gue mintol buat beliin air malah cengar-cengir doang." Kesal Taehyung.

Hoseok menunjukkan dua jarinya melambangkan peace dengan senyumnya.

"Ngeri ah, gue nggak mau lagi lewat sana." Kata Yeri.

Nayeon mengangguk. "Kan udah dibilangin kalo lewat depan ruang band lama buat jaga kelakuan sama omongan."

"Tau sendiri Dito suka sompral." Timpal Jimin.

"Oh, jadi alesan kalian semua kalo jalan lewat sana pasti diem karena itu?" Tanya Taehyung.

Yang lain mengangguk.

"Sebenernya gapapa sih ngobrol atau apalah asal jangan kelewatan." Kata Jimin.

"Makanya itu." Hoseok mencondongkan wajahnya. "Arwahnya masih nggak terima atau gimana ya?" Bisik Hoseok.

Yang lain mengangguk menyetujui opini Hoseok yang memang menjadi opini warga sekolah kecuali Hoseok dan Taehyung. Taehyung masih belum terlalu paham dengan topik kali ini, hanya tau jika adik kelasnya tiba-tiba histeris di tempat terangker di sekolah tadi siang.

"Ya coba aja lo bayangin, lo nggak pernah buat salah apa-apa cuman gegara ketenaran nyawa lo jadi taruhannya." Kata Nayeon. "Padahal dia nggak minta itu. Gue sempet deket sama si adek gemes dan gue bener-bener jatuh ke pesona dia yang astaga, gue sampek kadang lupa diri. Cuman ya gitu, dia sering tersiksa sama orang-orang yang terus perhatiin dia."

"Kasihan sih. Baru pindah, multi talenta, cakep, imut-imut begitu." Kata Yeri dengan wajah sendunya. "Lagian Eunha sama komplotannya aja yang sirik. Harusnya mereka semua di penjara." Nada bicara Yeri langsung berapi-api.

"Iya tuh! Jangan cuma Eunha yang dimasukin ke RSJ tapi yang lain dibebasin." Kata Jimin.

"Gila. Eunha yang digadang-gadang sebegitunya ternyata tega ngeracunin sampek nusuk orang."

"Eh, tapi dulu yang lebih parah waktu geng cabe-cabean yang sok-sokan nantang itu kan?" Kata Yeri membuka ingatan lama.

Hoseok mengangguk semangat sampai memukul-mukul meja. "Iya iya! Gila! Nantangin pada berisik didepan ruang band lama, eh langsung tuh pintu kek didobrak dari dalem, padahal semua orang tau kalo nggak ada orang sama sekali yang berani kesana abis kejadian itu."

Have You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang