1O.

431 59 1
                                    

Taehyung menatap gelang tali yang dia pakai hampir seumur hidupnya yang ada didalam kotak pemberian kakek. Melihat benda itu kembali membuka luka lama Taehyung dimana dia hampir kehilangan nyawanya sebanyak dua kali dan hampir tiga kali ini.

Tersesat karena ditutup pengelihatannya, hampir jatuh ke jurang dengan banyaknya bongkahan batu didasarnya untungnya Taehyung tergantung disemak-semak, dan terakhir hampir dibawa kabur. Semuanya berkaitan dengan makhluk tuhan yang menyebalkan menurut Taehyung, kecuali— Jungkook.

Mengingat Jungkook membuat jantung Taehyung berdesir dan berdegub kencang.

Haruskah dia pakai? Haruskah dia kembali memakai gelang itu? Haruskah dia melupakan Jungkook? Haruskah dia berhenti menginginkan Jungkook? Haruskah dia melakukannya? Haruskah? Haruskah? Hanya itu yang berputar di otak Taehyung.

Taehyung ingin egois, hanya ingin memiliki Jungkook setidaknya bisa bersama Jungkook meski dia tau apa resikonya. Tapi, Taeyong? Adiknya? Lagi?

Taehyung harus berusaha merelakan lagi demi Taeyong?

Taehyung menghela nafas berat memejamkan matanya.

Membuka matanya dan menatap pantulan dirinya di kaca.

Selama ini hanya Jungkook yang dapat dia lihat. Tidak ada yang mengganggunya kecuali suara-suara seperti siulan dan hal lainnya. Tidak pernah sebelum kejadian di puncak.

Mengingat bagaimana rasa takutnya melihat sosok Jungkook dalam bentuk yang lain membuat Taehyung sedikit ragu untuk meyakinkan diri menerima Jungkook. Karena sejujurnya dia belum bisa menerima Jungkook dalam sosok lain dalam dirinya.

Sekali lagi menghela nafas panjang dan meregangkan lingkaran gelangnya.

"I always miss you, Jungkook, setan mesum." Mengingatnya membuat Taehyung tersenyum tipis bagaimana awal bertemu dengan Jungkook.

Gelangnya sepenuhnya terpasang. Ucapkan selamat datang pada kehidupan lama Taehyung.

"Jangan takut aku." Suara Jungkook terngiang-ngiang pelan di telinganya.

~Have You~

Taehyung hidup dengan nyaman selama ini hanya meras— hampa, setelah memakai kembali penangkalnya.

Rasanya beda, dulu dia tidak pernah merasa seperti ini. Semua normal-normal saja, kenapa sekarang berbeda?

Jungkook jawabannya. Taehyung sudah jatuh ke dalam pesona Jungkook meski dia lupa bagaimana rupanya namun rasanya masih ada. Setiap mengingat Jungkook desiran halus dan degup jantungnya selalu hinggap. Meski sudah terhitung tiga tahun setelah terakhir kalinya.

Taehyung gagal move on dengan hantu? Ya, tapi, hey! Siapa yang tidak jatuh hati dengan sosok Jungkook yang terlalu menawan?

Pikirannya berkecamuk, ingin sekali melepas gelang di tangan kirinya namun akal sehatnya selalu menariknya.

Apakah ada yang bisa mengalihkan perasaannya? Atau adakah sosok Jungkook yang satu dimensi dengannya?

"Kalo aja lo manusia, gue bakal bucin sebucin-bucinnya sama lo." Taehyung terkekeh dengan bodohnya.

Dor!
Taehyung berjengit kaget memegang dadanya lalu menatap tajam Taeyong yang menertawainya.

"Jangan ngelamun bego, kesambet tau rasa lo." Ejek Taeyong mengambil es krim dari lemari pendingin.

Taehyung mengangkat tangan kirinya dengan senyum kotak mengejek Taeyong.

Taeyong mendengus kesal duduk didepan kakaknya.

Have You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang