Ketika kita dihadapkan pada dua pilihan, maka pergunakanlah skala prioritas untuk memilih yang lebih utama meskipun itu tidak mengenakkan dirimu.Kejujuran adalah cerminan pribadi yang sempurna. Allah akan mencatat sebagai seseorang yang mampu membawa amanah di atas pundaknya. Kejujuran Harus di paksakan. Sepahit apapun kenyataan yang kita hadapi Kejujuran harus kita lakukan.
Tulisan besar terpampang dibelakang pintu kamar lelaki yang sudah menginjak bangku perkuliahan. Sebagai motivasi bahwa hidup itu harus menjunjung nilai-nilai KEJUJURAN, meskipun tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu perjuangan juga doa dan kesungguhan.
Lelaki dari empat bersaudara. Naufal anak nomer tiga, Ia masih memiliki seorang adik yang duduk di bangku SMA kelas XI. Dua orang kakak Naufal adalah perempuan yang sudah berkeluarga dan sudah bekerja semua.
"Fal, ada telpon dari kak Vivi katanya disuruh jemput ponakanmu nanti sore, karena ka Vivi ada acara kondangan ke tempat temannya,"ucap Mamanya yang sudah menunggu di meja makan sebelum beraktivitas sebagai seorang pengajar di sebuah Sekolah Menengah Pertama.
"Iya,Ma. Nanti Noval kuliah nggak sampai sore ko. Anaknya dianter pulang ke rumah atau di ajak kesini?"tanya Naufal santun kepada Mamanya, dilihat Mama sedang mengambilkan sepotong roti isi daging untuk Papa.
"Nanti kakamu juga telpon lagi,"jelas Papanya yang sedang menikmati secangkir kopi hangat tak lupa dengan roti tawar isi daging sebagai sarapan pagi.
Aktivitas pagi yang sempurna, tak ketinggalan si bungsu seorang lelaki tampan tidak banyak komentar. Cukup menyimak setiap pembicaraan.
"Mah, besuk hari Sabtu Noval minta ijin besuk teman yang sakit di luar kota ya, boleh minjam kendaraan Papa kan?"sela Naufal dengan sedikit ragu - ragu yang disembunyikan di dalam hati.
"Boleh, sakit apa temen kamu?"jawab Papanya menyelidik,"hati - hati kalo nyopir,"imbuh Mamanya.
"Siap, Mah,"jawab Naufal,"Mamah kan tau Naufal nyopirnya kan halus ?"Ia memuji dirinya sendiri.
"Sakitnya masih belum di ketemukan Pa. Kata orang tuanya masih diobservasi sama tim medis."jelasnya lagi. "Siapa temenmu itu sebegitu parah sakitnya?"selidik Mamanya.
"Dania, temen Naufal Ma,"jawab Naufal ragu - ragu."Gimana kuliahnya, ada masalah?"imbuh Papanya diselingi dengan menyesap kopi panas.
"Alhamdulillah Pa, doakan anak Papa bisa dapat beasiswa. Naufal akan berusaha semaksimal mungkin dan membuat Papa juga Mama nggak rugi telah melahirkan seorang anak soleh,"jelas Naufal dengan wajah yang bersungguh - sungguh,"Pamit ijin dulu Mah,Pah,"lanjutnya dengan mencium punggung tangan ke duanya sebelum pergi kuliah dengan sepeda motor kesayangan.
Naufal anak yang gigih berjuang mencapai cita - citanya. Fakultas Ekonomi Akuntansi menjadi pilihan. Banyak kegiatan kampus yang menyibukkan dirinya.
Anak muda yang rajin juga taat beribadah. Sewaktu di Sekolah Menengah Atas, dia sebagai ketua ROHIS. Di bangku perkuliahan dia masih baru, perlu banyak belajar dari para senior untuk mengembangkan dirinya.
Sepeda motor dipacu membelah jalan protokol menuju kampusnya. Dengan kecepatan rata - rata, motor melaju menantang angin yang membisikkan kata selamat pagi. Udara yang belum terik meski matahari sudah mulai tersenyum.
Sudah tertata rapi dalam pikirannya rencana yang harus dikerjakan dari pagi hingga siang nanti. Semua sudah termemori dalam otak kanannya. Terlihat kaki panjang dan badan tegapnya duduk diatas motor yang membawa kearah parkiran fakultas ekonomi akuntansi.
Matanya berkeliling mencari tempat parkir yang sudah terisi hampir di setiap tempat. Perlahan dia berkeliling akhirnya ada tempat yang dia cari untuk tempat motor kesayangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita dari Negeri Langit
Novela JuvenilDania Tsalsabilla, gadis remaja yang tumbuh dewasa diantara puing reruntuhan bangunan rumah tangga Ayah dan Bundanya. Perceraian terjadi karena mempertahankan ego masing-masing. Dania lebih memilih hidup bersama Ayah dan ke dua adiknya. Cobaan tidak...