:)......don't forget vote and comment
.
.
.
.
.
Jiwon terdiam sendiri di atas atap sekolahnya.sedari tadi ia hanya melamun dan melamun.Fikirannya dipenuhi dengan foto yg ia lihat di kamar yongi kemaren.foto anak lelaki yg mirip dengan temannya.
"Siapa sebenarnya yongi,dan kenapa foto itu sama seperti geumjae"jiwon berguamam sendiri.
Jiwon lagi-lagi terdiam,semua ingatan akan temannya itu kini kembali menghantuinya.
Kenangan dirinya dengan temannya itu tidak munkin jiwon lupakan.dia adalah orang pertama yg mampu membuat jiwon menjadi orang.menjadi manusia yg bisa berfikir mengenai kasih sayang.dan arti kata hidup.
Namun setelah kepergian temannya itu jiwon kini berubah total.jiwon yg dulu yg ceria dan sangat sopan.kini telah hilang bak di telan bumi.
Keceriaan yg ia perlihatkan selama ini hanyalah palsu.jiwon memaksakan dirinya untuk terlihat lebih damai agar tak semua orang bisa tau apa yg sebenarnya yg ia alami.
Terlebih lagi saat jiwon menginjak masa dewasa.dimana ia harus di hadapkan dengan berbagai situasi kedewasaan.dan jiwon tidak bisa menolak itu semua.
Munkin mersakan cinta kembali kini telah ia raskan dari eunwo sudah cukup.namun nyatanya tidak.ia masih butuh seseorang yg sama,seseorang yg bisa mengajrnya tentang arti kasih sayang dan arti kata hidup itu berharga.
"Aku merindukanmu jae,kau apa kabar di sana,kau pasti sudah bahagia kan"jiwon memandang langit cerah yg meluas di atasnya.
"Hay"jiwon menoleh saat seseorang memanggil.
Itu yongi.
Jiwon cuek lalu kembali memandang ke depan.lebih jelasnya dia terganggu dengan kedatangan yongi yg sangat tidak tepat waktu.
"Ibuku membuatkanmu bekal"yongi berucap sambil menyodrkan tempat makanan yg di masukkan ibunya ke dalam tasnya tadi.
Jiwon kembali mendogak ke arah yongi,yg sedang menyodrkan tempat makanan ke arahnya.
Jiwon meraih tempat makan itu lalu berucap"makasih"secara jengah.
Yongi menghela nafasnya lalu duduk di samping jiwon yg sedang duduk di sofa berwarna hijau kehitaman itu.
Jiwon memandang pergerakan yongi yg membuatnya risih.
"Kenapa kau duduk di situ?"ucap jiwon tampa memandang ke arah yongi.
Yongi menoleh sekilas."kulihat di mading tadi namamu berada di urutan paling bawah,kenapa?"ucap yongi.
"Memangnya kenapa?itu juga bukan urusanmu,mau namaku di akhir,tengah bahkan di atas sekalipun.semuanya tak ada kaitannya dengan dirimu"ucap jiwon masih dalam fikiran jengahnya.
Yongi terdiam sesaat mendegar ucapan jiwon.jiwon merasa heran dengan kediaman yongi.jiwon pun menoleh lalu menepuk bahu yongi membuat yongi terpelonjat.
"Kenapa kau diam?"tanya jiwon dengan memandang heran ke arah yongi.
Yongi menggeleng "tidak apa-apa"ucapnya.
Jiwon mengindikan bahu,lalu kembali pada pandangan semulanya.menatap kosong ke arah depan.
"Yongi~ya"yongi menoleh saat jiwon memanggil namanya.
YOU ARE READING
-AFTER HIS DEPARTUR-
Teen FictionSebuah kekecewaan membuatku sadar kalau LDR memang tak selamanya bertahan. Lelaki yang kupercaya selama ini ternyata menghianatiku dengan berbohong pamit pergi dengan sebuah tujuan. Hidupku telah kurencanakan akan bahgia dengannya, namun ternayta ha...