Vivian mengangkat jari telunjuknya dan mengarahkan ujung jarinya itu pada dirinya sendiri, lalu tersenyum dengan bangga. "Saya. Orang yang sudah menjual data dan informasi isi dari majalah Rise and Shine ke Fortune Magazine itu, saya".
-GONE-
Sejak insiden kebocoran data dan kecurigaan adanya mata-mata di divisi majalah, diam-diam Bella dan Andre mencari tahu siapakah dalang dari permasalahan ini. Mereka sengaja tidak melibatkan lima ketua tim divisi majalah karena tidak ingin menimbulkan kecurigaan diantara masing-masing karyawan.
Setelah melakukan investigasi kecil dan singkat, akhirnya muncullah dua kandidat terkuat yang dicurigai sebagai mata-mata.
Yang pertama Raka-dari tim editor. Sebagai karyawan yang bertugas penuh dalam pengeditan keseluruhan isi majalah, Raka patut dicurigai karena dialah yang memegang data hasil akhir dari majalah yang akan di terbitkan.
Dan yang kedua, Vivian-Direktur Rising Media. Sebelum majalah Rise and Shine dikirimkan ke bagian percetakan, Vivian berhak menge-cek keseluruhan majalah untuk memutuskan apakah majalah tersebut layak di publikasikan atau tidak.
Selain Raka dan Vivian, Bella juga memiliki data pre-produksi majalah Rise and Shine. Sebelum data itu disampaikan ke direktur Rising Media, data yang telah selesai di editing terlebih dulu disampaikan kepada pimpinan redaksi.
Kemunculan dua nama itu membuat Bella dan Andre berdebat cukup lama. Bella mencurigai Vivian dengan alasan kalau wanita itu cukup berani melakukan hal-hal gila demi kepentingannya.
Sedangkan Andre mencurigai Raka dengan alasan yang cukup klise, apalagi kalau bukan uang. Bisa saja Raka disogok majalah Fortune untuk menjual data majalah Rise and Shine. Menurutnya Vivian sudah memiliki segalanya, untuk apalagi dia menghianati perusahaannya sendiri.
Perdebatan keduanya berlangsung cukup lama dan serius. Mereka tetap bersikukuh dengan pendapat masing-masing.
"Dre, lo masa lupa sih seperti apa Vivian itu", ujar Bella kesal.
"Gue tahu, Bell. Tapi sekali lagi buat apa? Dia sudah punya semuanya. Jadi buat apa dia melakukan hal serendah itu", balas Andre yang masih keukeuh kalau Raka adalah pelakunya.
"Bisa aja karena gue. Lo tahu kan sebenci apa dia sama gue?",
"Sebenci apapun dia sama lo, Vivian tetap orang dewasa, Bell. Direktur macam apa yang mau merugikan perusahaannya sendiri?",
"Dre, kita lagi ngomongin Vivian. Vi-vi-an cewek gila yang akan melakukan apapun demi kepentingannya sendiri. Justru karena dia sudah punya segalanya, dia gak akan kehilangan apapun".
"Arbella. Gue tahu kalu lo juga sebenci itu sama Vivian. Tapi sebagai pimpinan redaksi, lo harus berpikiran terbuka. Kalau lo cuma mengikuti ego, lo akan kehilangan hal yang jauh lebih penting".
Bella memang orang yang keras kepala, apalagi jika itu menyangkut soal pekerjaannya. Tapi kalau soal berdebat, Andre jauh lebih keras kepala darinya. Wakil pimpinan redaksi itu memiliki kemampuan merubah pendapat orang lain dengan semua opini dan pikirannya.
Sayangnya, kali ini Bella tidak terpengaruh dengan perkataan Andre. Ia tetap berpegang teguh pada kecurigaannya terhadap Vivian. Dan hari ini, kecurigaannya terbukti dengan pengakuan terbuka Vivian diruang rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE🍂
RomanceArbella Faranisa (27) menutup rapat kedua matanya. Wajahnya sedikit menunduk dengan posisi kedua tangannya berada diatas lutut. Saat ini ia sedang berlutut dihadapan seorang pria yang sangat dibutuhkannya. Proyek kolaborasi antara Rising Media & Ent...