Don't like don't read - !
Homophobic? Go away - !·
·
·Kriing
Bel istirahat berbunyi, membuat sorakan bahagia dari para murid yang jenuh dengan pelajaran. Termasuk tiga pemuda yang kini berjalan di lorong menuju kantin itu, Tanjirou, Zenitsu dan Inosuke.
Tanjirou hanya murid biasa, yang tidak mengikuti kegiatan apapun di sekolahnya. Meski dikenal hangat, namun ia termasuk pendiam. Sedangkan Zenitsu adalah murid beasiswa sekaligus ketua osis di sekolah. Ia sangat ramah dan humble. Berbeda dengan dua sahabatnya, Inosuke lebih pandai dalam hal olahraga daripada pelajaran. Ia menjadi ketua basket berbakat di sekolah mereka.
"YA! INOSUKE!"
"APA? TIDAK TERIAK TIDAK BISA YA?!"
Seseorang yang tadi berteriak pada Inosuke hanya memutar bola matanya malas. Kapten basket sekolah ini sepertinya memang tidak punya cermin ya?
Sedangkan murid yang lain hanya acuh dengan keributan itu. Hey, Inosuke itu bukan orang yang kalem. Jadi mereka tidak akan heran mendengar teriakannya itu.
Ctak
"Baka!" Ucap Zenitsu memukul pelan kepala Inosuke dengan bulpoin di sakunya. Lalu ia mengalihkan pandangan pada Genya, yang memanggil Inosuke tadi, "Ada sesuatu yang ingin kau sampaikan padanya?"
"Ah, Zenitsu yang terbaik." Ucap Genya tersenyum manis dan menatap kagum pada Zenitsu. Melupakan tujuan awalnya memanggil sang kapten.
"Kau!"
Plak
"Ahhh... Oy!"
"Maaf, sepertinya tanganku dikendalikan iblis tadi." Tanjirou tersenyum kalem, setelah memukul kepala Genya 'sedikit' keras.
"Ck, kau iblisnya." Genya melirik sinis Tanjirou, kemudian menatap Inosuke, "Ke lapangan sekarang, kami menunggumu." Ia menatap tajam Tanjirou sekali lagi, kemudian berlalu begitu saja.
Zenitsu yang memerhatikan tingkah Tanjirou dan Genya hanya menggeleng pelan. "Semoga mereka berdua tidak berjodoh, kasihan polisi harus mengurus kasus kdrt." Batin Zenitsu dengan rasa kasihannya, kepada polisi...
"Ck, padahal aku lapar. Chibitsu ada yang perlu kita bicarakan sepulang sekolah nanti. Aku pergi dulu." Inosuke berucap cepat, dan berlari ke arah lapangan dengan lambaian tangan.
"Sudah dibilang namaku Zenitsu, bukan chibitsu! Dasar Inosuke babi huh!" Zenitsu menggerutu kecil mendengar panggilan Inosuke. Ia tak terima namanya yang keren itu diubah-ubah okey?
"Tapi ku rasa dia benar..." Ucapan Tanjirou berhasil menarik perhatian Zenitsu sepenuhnya. Ia menatap bertanya ke arah Tanjirou, yang hanya dibalas kekehan Tanjirou.
Tanjirou mencubit pipi Zenitsu dan menarik-narik pipi itu. "Kau kan memang chibi."
Zenitsu yang berusaha melepaskan pegangan Tanjirou semakin kesal. Namun tak lama, mata itu berkaca-kaca, "Sa-khit~ Lwephass~"
Tanjirou melepaskan cubitannya dan mengusap pelan pipi Zenitsu. "Maaf. Ayo ke kantin sekarang." Mereka berjalan ke kantin, dengan Zenitsu yang masih cemberut. Meninggalkan koridor, yang kini penuh dengan siswa dan siswi yang merasa iri dengan adegan manis tadi.
Sebenernya yang ngetik juga iri:)
·
·
·Kring~
Kali ini bel pulang sekolah berbunyi, diiringi sorakan para pelajar yang sudah merasa lelah dengan pelajaran di kelas. Beberapa segera merapikan tas mereka, termasuk Tanjirou dan Zenitsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
All x Zenitsu { Yaoi }
FanfictionKumpulan oneshoot. Up klo ada ide doang(˘・_・˘) Uke! Zenitsu, 99,99% kalian bakal nemuin Tanzen:)