Sesuai dengan perkataan Dafa tadi, ali dan dafa pergi menuju ke kediaman orang tua seorang Gionaly Rayendra
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam eh anak mama"
Ali tersenyum lalu mengecup tangan kanan sang ibu sebagai rasa hormatnya kepada wanita yang sudah bertaruh nyawa untuk melahirkan nya kedunia begitu juga dengan Dafa melakukan hal yang sama seperti Ali
"Ayo masuk sayang" ujar Rissa ibunda nya Ali
"Tante Dafa ke kamar dulu yh tan capek" keluhnya membuay ali menatap nya
"Capek?" Tanya Ali yang diangguki oleh dafa
"Ya udh istirahat sana" ujar nya membuat dafa melangkahkan kaki nya menuju ke kamar ali sepupunya
Ali menatap ibu nya yang juga kenatap dirinya, ali tersenyum lalu memeluk sang ibunda
"Sayang nya mama" lirihnya sambil membalas pelukan hangat sang anak yang telah lama tak bertemu karena kesibukan shoting dan Rissa hanya bisa melihat anak nya di tv saja
"Papa ngk di ajak pelukan nih" ujar Galen sang ayah nya ali sontak saja rissa dan ali melepaskan pelukan nya
"Papa ali kangen" ujar nya memeluk Gallen erat begitu juga dng gallen yang sangat merindukan anaknya ini
"Papa juga syg kamu sih li jarang kesini" ujar gallen pura2 ngambek membuat ali terkekeh geli sedangkan risa hanya tersenyum saja kenatap dua pangeran nya
"Kak Iva belom pulang ma pa" ujar ali kenanyakan keberadaan sang kakak perempuan nya yang nama panjang nya Aviva Rayendra
"Kata nya baru sampai bandara bentar lagi sampai dia" ujar gallen dan ali menganggukkan kepalanya pertanda mengerti karena sang kakak memutuskan untuk ikut suaminya ke singapur
"Klo Shila belom pulang sekolah" tanya ali yang menanyakan keberadaan adik perempuannya itu Ashila Reyendra
"Ada apa bang nyariin shila kangen yh" shila tiba2 saja dtg dari arah pintu untama kemudian menyalami tangan mama, papa dan terakhir abang nya itu yang jarang sekali main kerumah gara2 shoting
"Dihhhh pd gila lo" sahut ali membuat semua nya terkekeh geli
"Ish udh lah shila mau ganti baju dulu" pamit nya yang angguki oleh semuanya "eh tapi bang dafa ikut ngk" lanjutnya
"Iya, dia lagi tidur istirahat di kamar abang" shila hanya mengangguk kan kepalanya pertanda mengerti lalu melangkahkan kaki nya menuju ke kamarnya
"Oh iya pa ada apa papa manggil ali" tanya ali
"Emm kita tunggu kk mu dtg aja yh li sekarang kamu istirahat yh di kamar mu" ujar gallen sambil melirik istrinya yang tersenyum
Ali yang mendengar nya pun mengangguk patuh kemudian ia melangkah kan kakinya menuju kamar yang dulu pernah ia tempati
***
Ali mengerjapkan matanya setelah mendengar suara ibundanya yang kini sedang berusaha membangun kan nya
"Ali bangun sayang... papa mu ingin berbicara dengan mu dn kakak mu sudah tiba 1 jam yang lalu " ujar sang bunda membuat ali membuka matanya dan segera bangkit dari tidurnya
"Kak iva sama bang karen udh dateng ma" tanya ali dng mata yang mengerjap ngerjap lucu membuat Rissa gemas dengan tingkah putranya
"Udh syg tuh ditungguin sama kak iva si dafa udh dari tadi bangunnya lohhh"
"Ihs dafa mah gitu gk bangunin ali" kesal ali membuat Rissa terkekeh geli dng tingkah anak nya itu
"Udah ah sekarang km bangun temuin papa di bawah" ujar nya dan meninggalkan ali di dalam kamar nya
Ali beranjak dari kasur empuk nya kemudian berjalan menuju kamar mandi karena badan nya terasa lengket, setelah selesai mandi dn berganti pakaian ia berjalan menuju ke arah pintu kamar nya dan keluar menuju ke arah ruang tamu dimana disana sdh ada anggota keluarga nya yang sedang menunggu nya untuk turun
"Kak iva" pekik ali senang melihat sang kakak sedang duduk manis
Iva yg merasa nama nya dipanggil pun lansung saja berdiri dan berjalan menuju sang adik sambil merentangkan tangan nya berniat ingin memeluk adik laki laki nya itu, dan dengan senang hati ali menyambut pelukan hangat sang kakak yang lama ia rindukan, semua orang yang melihat nya pun tersenyum bahagia melihat kakak beradik yang sedang melepas rindu
Bersambung......
Segitu dulu yh
Kapan kapan Aull lanjuti soal nya Aull lagi fokus belajar bentar lagi ujian heheheMaaf pendek
Maaf juga Klo ada Typo yg bertebaran 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Desa [Pending]
General Fiction" Dia, adalah gadis desa yang membuat ku tertarik dengan nya pada pandangan pertama, senyuman nya yang mampu membuatku terpukau, tawa nya yang mampu membuatku tersenyum, dan tangisan kesedihan nya membuat hati ku sakit melihatnya, jika itu tangisan...