LETESHIA~1

112 13 6
                                    

Shaenette Lethesia, anak gadis Duke Leteshia ini diam menatap bunga yang tumbuh di taman Mansion Duke. Disampingnya para maid berjejer dan siap melaksanakan perintah jika diberikan.

Perhatian Shaenette teralihkan pada jejeran bunga Lily merah, lambang keluarga Duke Lethesia. Bunga yang melambangkan kejayaan.

" Shaenette !! " Panggil kakaknya. Gadis itu menoleh ke arah kakak laki-laki nya. Memberi hormat pada kakaknya, dan menyapanya. Shaenette tidak ingin berbicara pada kakaknya. Orang tuanya telah memberi tahu untuk tidak dekat dekat dengan kakaknya, dia merasa seperti penyakit yang bisa menular saat didekat kakaknya.

" Ayo kita pergi ke tempat, pelatihan ksatria. Kudengar disana akan ada pertunjukan saat istirahat !! " Ajak kakaknya. Shaenette menggeleng tanda tak setuju.

" Maafkan aku kakak, hari ini aku ada kelas tata krama dengan Lady Irwin, maafkan aku kakak " tolak Shaenette. Wajah Shaenette tidak pernah menunjukkan emosi beberapa tahun belakangan ini. Tapi walau dia tidak berekspresi, wajahnya tetap cantik.

" Ah sayang sekali. Baiklah, lain kali saja ya. Aku pergi dulu " serunya.

Shaenette hanya mengangguk. Setelah saudaranya pergi dia berjalan menuju ruang pelatihan untuk kelas bersama Lady Irwin.
______________________________________

" Baiklah Nona Shaenette, sampai disini saja kelas kita. Lalu, saya rasa tata krama Andan sudah sangat baik. Pesta debutante anda tinggal beberapa bulan lagi ya kalau dipikir-pikir " kata Lady Irwin. Shaenette mengangguk meng-iya kan perkataan Lady Irwin.

"Saya pamit dulu Nona Shaenette. Sampai jumpa Minggu depan " kata Lady Irwin.

Setelah Lady Irwin menghilang dari pandangannya, Shaenette menghela nafas lega. Emerald, maid kepercayaan Shaenette masuk sambil membawa surat.

" Nona Shaenette,ada surat untuk anda " seru Emerald. Shaenette mendengus mendengar itu. Dia ingin beristirahat.

" Ck, menyebalkan. Emerald siapkan gaunku ya " perintah Shaenette. Emerald mengangguk dengan semangat dan segera pergi.
______________________________________

" Selamat siang Nona Shaenette "

" Salam kepada Nona Shaenette"

" Selamat datang Nona Shaenette "

Begitulah sapaan yang didapat Shaenette. Gadis itu memberi salam dan duduk di kursinya.

" Wah, hari ini nona Shaenette sangat cantik seperti biasanya " puji anak Earl Luke. Pujian ini disetujui oleh anak para bangsawan yang lain. Shaenette tersenyum kecil. "Ah, terimakasih Nona Luke, kalian semua juga tampil cantik hari ini " puji balik Shaenette.

(Jadi Shaenette itu minim ekspresi di mansion, tapi kalo keluar mansion dia bisa berekspresi gitu)

Semua anak bangsawan itu tersenyum malu. Mereka tertawa kecil bersama. Tiba-tiba

Bruakk....

Prankk.....

Sebuah piring dan gelas kaca terlempar ke arah Shaenette dan mengenai dahi Shaenette. Darah mengalir dari dahi Shaenette. Semua maid dan anak bangsawan ikut panik dan menolong Shaenette. Para ksatria penjaga berjaga-jaga.

Sang pelaku mengeluarkan seringai saat melihat korbannya terluka.

" Ah, maafkan aku. Aku tak sengaja tadi. Aku sangat ceroboh " seru sang pelaku. Semua orang melihat ke arah pelaku.

" APA APAAN KAU NONA MARRY, KAU HAMPIR MEMBUNUH NONA SHAENETTE TADI !!! " Seru salah satu maid Shaenette.

" BENAR, BISA SAJA TADI NONA SHAENETTE MENINGGAL !!" Kata salah satu putri bangsawan. Masalah ini menarik perhatian semua orang di toko ini.

" Upss, maafkan aku. Tadi tanganku licin " jawabnya. Pelaku tersebut adalah Felicia, Putri Baron Inez.

"Aku baik baik saja. Tak perlu khawatir " kata Shaenette. Gadis itu tersenyum kecil untuk meyakinkan yang lain.

"Aku akan pulang dulu, selamat siang " kata Shaenette. Gadis itu berjalan keluar toko dessert dan masuk ke dalam keretanya.

Felicia menyeringai melihat kepergian Shaenette. Dia mengira Shaenette adalah anak Baron sama sepertinya. Padahal Shaenette adalah putri Duke Leteshia.

" Ah, tidak seru. Saya pulang dahulu. Selamat siang "

" Saya juga, saya pamit. Terimakasih atas hari ini "

" Saya juga pamit, selamat siang "

Felicia yang melihat ini merasa marah karena tidak bisa bergabung dengan putri bangsawan kelas atas. Dia sangat kesal.

" Ck, bagaimana perempuan itu bisa bergabung dengan para anak bangsawan kelas atas itu. Jika aku saja anak Baron paling kuat tidak bisa bergabung bagaimana dia anak Baron yang lebih rendah dari keluarga ku bisa bergabung dengan mereka. Mungkin aku harus menyingkirkan anak itu " batin Felicia.
______________________________________

Halo para readers, author balik dengan book baru kalo ini. Cerita ini author bekerjasama dengan Michelle_Agatha loh.

Jadi jangan lupa vote dan coment ya. Vote kalian berharga buat kami 🥰

Bye-bye 👋

LETHESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang