Bagian 1

317 78 62
                                    

Hari ini adalah hari pertama  seorang gadis bernama Natasha Kinara atau yang sering dipanggil dengan sebutan Acca pindah sekolah,  dia sangat bersemangat untuk menjalani di sekolah barunya yang bernama SMA Tri Bakti.

"Acca sayang yuk turun sarapan dulu sebelum berangkat sekolah" panggil mama Acca yang bernama Mita.

"Iya ma, sebentar" jawab Acca sembari membereskan peralatan sekolahnya.

Saat dirasa semua sudah lengkap Natasha keluar dari kamar dan menyapa kedua orangtuanya, tak lupa kakak laki-lakinya.

"Pagi ma, pa, abang"

"Eh adik abang sudah cantik" sapa kakak Acca-Satria Sanjaya.

"Yee, dari lahir kalau soal itu bang"

"Sudah, yuk sini sayang kita sarapan dulu" lerai Mita, jika tidak di lerai sudah dipastikan kegaduhan akan terjadi sebentar lagi.

Setelah selesai sarapan Acca dan Satria berpamitan kepada kedua orangtuanya,

"Ma, pa Satria sama Acca berangkat dulu ya, Assalamualaikum" pamit Satria dan Acca.

"Iya sayang hati-hati ya, antar adik kamu sampai sekolah"  ucap Beni Sanjaya, papa Acca.

"Siap komandan!"

Sesampainya di mobil, Acca masuk dikursi penumpang samping pengemudi.

"Dek, jangan bilang Papa sama Mama ya." Ucap Satria tiba-tiba.

Acca menyipitkan matanya, nampak curiga dengan apa yang ingin dikatakan selanjutnya.

"Apa?"

"Kalau abang sayang sama kamu, tapi sayang.." ucapnya sengaja terpotong, membuat Acca sedikit waspada, pasalnya kakaknya ini sangat jahil sekali.

"Apa? Awas aja kalau aneh-aneh ngomongnya, Acca timpuk abang  pakai sepatu Acca."

"Tapi sayang adek abang ini pelit, dan galaknya luar biasa.. Arghhh"  Satria merintih kesakitan.

Acca sangat puas dengan apa yang dilakukan. Perut Satria mungkin sudah memerah, akibat dicubit sangat keras oleh adiknya.

Belum selesai Acca tertawa puas, Acca mendapati Satria sedang meringkuk kesakitan. Acca menghela nafas sebentar, lalu dengan segera Acca meminta maaf pada Satria.

"Bang, Acca minta maaf. Acca salah, lagian sih abang usil banget pakai acara ngeledek Acca segala. Pasti sakit ya? Yaudah abang dianter sama supir aja biar Acca berangkat naik ojek." Putus Acca hendak memesan ojek online. Tetapi Acca mengurungkannya, saat mendengar suara tawa disampingnya.

"Ih Abang jahat banget sih. Acca udah takut banget lo" Acca mengusap air matanya yang akan menetes tetapi terurungkan.

"Sumpah ya dek, muka lo mood banget seriusan dah. HAHAHA"

Satria mencubit pipi Acca gemas, lalu Acca menghentakannya tangan Satria.

"Gausah pegang-pegang. Minta maaf dulu terus bilang kalau Acca cantik." Ucap Acca dengan tangannya yang ditekuk didepan dadanya. Belagak marah.

"Maaf ya cantik" Ucapnya dengan nada yang dipaksakan.

"Ih abang, yang ikhlas dong!"

Satria menghela nafasnya panjang. Menurutinya adalah satu-satunya cara agar cepat sampai ke sekolah.

"Adek abang yang cantik, abang minta maaf ya. Abang janji gak ngulangin lagi. Maafin Abang ya cantik."

"udah hapus air matanya jangan nangis lagi. Jelek kalau lo nangis." Acca melirik tajam ke abangnya.

Dia? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang