[9/10]

5.6K 1.1K 189
                                    

Jika (Name) bertemu Sensei ...

♡♡♡

"Nee-chan, Nii-chan,"

Anak kecil dengan rambut orange memasuki kamar Shouyo. Lelaki yang tengah rebahan di atas kasur itu menoleh. Begitu pula dengan gadis yang sedang duduk bersantai di atas kursi—tentu sambil membaca buku— ikut menoleh.

"Oh, Natsu! Ada apa?" sapa Shouyo semangat. Natsu hanya mengangguk lucu.

"Etto, Kaa-chan meminta kalian ke ruang tengah," ujar Natsu lalu pergi begitu saja. Meninggalkan kedua kakaknya yang mengukir tanda tanya besar dikepala.

Shouyo dan kembarannya saling melempar pandang seakan bicara, "ada apa ini?"

♡♡♡

Duduk di satu kursi sofa panjang, keduanya di hadapkan oleh sang ibu yang tengah menatap mereka.

(Name) menutup buku lalu menyimpannya di atas meja.

"Kaa-san? Ada apa?"

"Etto ne ... (Name)-chan, Shouyo-kun. Bisa tolong temui Yosano-sensei?"

"Untuk?"

"Sebenarnya, Kaa-san berencana untuk mengambil barang Kaa-san padanya hari ini. Tapi, Kaa-san ada urusan. Natsu juga akan Kaa-san bawa. Maaf merepotkan. Tapi, bisakah kalian membantu Kaa-san?"

Si kembar mengangguk. Sang ibu menyodorkan dua lembar tiket lalu berdiri.

"Ini tiket menuju Yokohama,"

Mendadak seorang Hinata Shouyo shock.

♡♡♡

Barang yang ada pada Yosano sudah mereka ambil. Rupanya, itu hanyalah samacam obat-obatan.

Si kembar yang berada di depan kafe, kini memilih berjalan menuju jembatan Yokohama.

"Ne, (Name),"

"Hm?"

"Bisa tidak, jangan baca sambil jalan? Nanti kau tersan—"

Tuk!

"—dung,"

"..."

"..."

"..."

Mereka speechless. Bukan karena omongan Shouyo yang benar terjadi, atau apa. Tapi, karena seseorang kini tengah menahan (Name) yang hendak terjatuh dari belakang. Satu tangannya melingkar pada perut (Name), sementara satunya lagi memegang tangan kirinya.

"S-SENSEIIII??????!!!!!!"

Orang yang dipanggil dengan sebutan sensei itu kini menoleh pada Shouyo.

"Oho, Shouyo-kun~ lama tidak bertemu~"

"D-D-D-DAZAI-SENSEI, APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI???!!!"

Lelaki itu mengerjapkan matanya.

"Eh? Apalagi selain bekerja? Lalu, aku tak sengaja melihat kalian. Aku datangin deh~"

Shouyo shock. Mendadak dia mendapat firasat buruk.

Dazai Osamu—lelaki itu kini memutar tubuh (Name), menatapnya dari depan. Tangan kanan Osamu kini ia selipkan pada pinggang (Name), sementara tangan kirinya ia gunakan untuk menangkup pipi (Name).

"Ne, (Name)-chan,"

Wajah datar (Name) kini terlihat lebih hidup dengan matanya yang kini bersinar—meski diwajahnya masih memiliki kesan poker face.

"Ha'i, Osamu-sensei,"

Osamu tersenyum misterius.

"Hmm, apa kau mau bersenang-senang denganku?"

"Tentu!"

Entah refleks atau bagaimana, saat Osamu semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang (Name), gadis itu menaruh kedua tangannya di dada Osamu.

"Kalau begitu, kita bundir kuyy!!!!"

"Ayooo!!!"

Secara tiba-tiba, Osamu menarik (Name) ke pagar jembatan—hendak loncat. Disaat itu pula Kunikida Doppo datang dengan wajah garang. Shouyo yang menyaksikan itu semua kini heboh tidak jelas.

"(NAME)-CHAANN AYO KITA LONCAT—"

"OII DAZAIII SELESAIKAN LAPORAN—OI MUMI SIALAN, MENGAPA KAU MENCULIK ANAK ORANG?!"

"HUWAAA (NAME), SENSEI, JANGAN MATI DULU!!!"

Meanwhile orang dijalan yang ngeliatin mereka ...

"Halo rumah sakit jiwa? Iya, ada pasien nyasar ke sini,"

Omake

"(NAME) PINGSAN!!! RIMAH SAKIT!!  MANA RUMAH SAKIT???!!"

"Shouyo-kun, jangan panik begitu—"

"MUMI SIALAN, INI SALAHMU BEGO!"

"KUNIKIDA-KUN HIDOI!"

... benar-benar bencana!

𝐓𝐖𝐈𝐍𝐒! hinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang