Setelah pembicaraan terakhirnya dengan Irene di Ichon Hangang, Wendy lebih banyak diam dan fokus dalam bekerja, bahkan ia cenderung menutup diri saat berada di kantor maupun rumah para staf. Satu hal yang masih membuat Wendy bertahan tinggal di rumah itu adalah ucapan Irene.
" Jangan pernah pergi, sekalipun aku membuatmu terluka dengan kemarahanku. "
Tak sejengkal pun Wendy meninggalkan Irene, meskipun ia harus kembali menata hatinya yang dihancurkan Irene dalam waktu yang singkat.
" Wen. "
" Ne ? "
" Nanti siang nona Bae mengajak kita semua makan di luar. Kau ikut ya. ", ucap Max.
Wendy terdiam dan ia melihat ke arah ruangan Irene. Max menunggu jawaban Wendy dan ia sedikit bingung.
" Sepertinya aku tidak bisa ikut. ", jawab Wendy dengan senyumannya.
" Wae ? "
" Pekerjaanku masih banyak. "
Max memperhatikan meja Wendy yang tampak bersih bahkan semua berkasnya sudah ada di sisi meja lainnya.
" Kau seperti tidak terlalu sibuk. "
" Pekerjaan ku tidak selalu terlihat dengan mata, Max sunbaenim. "
" Baiklah kalau begitu. "
Lunch Time
Irene keluar dari ruangannya dan ia melihat Wendy masih terus bekerja bahkan tidak bersiap-siap untuk makan siang. Seperti biasa, Irene tidak menanyakan apapun pada Wendy dan langsung turun ke lobby. Sampai di lobby, ia sudah melihat Max menunggu di dekat mobil. Ia menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Suatu kebiasaan bagi Irene saat Wendy tidak berjalan di sampingnya, ia tahu Wendy mengikuti di belakang, namun kali ini tidak.
" Nona Bae ? "
" . . . . "
Max sedikit tahu jika Irene mencari Wendy, jelas terlihat di wajah Irene.
" Wendy tidak ikut makan siang, ada pekerjaan yang masih harus dia selesaikan. "
" Oh, aku tidak mencari Wendy juga. "
Irene langsung masuk ke mobil dan membuat Max bingung.
" Apa yang sedang kau kerjakan ? Semua pekerjaanmu sudah selesai, bukan ? ", batin Irene sambil menatap ke lobby.
Meanwhile
Wendy memejamkan matanya, bersandar di kursi dengan raut wajah yang begitu serius.
" Mencintaimu memerlukan banyak tenaga dan entah mengapa aku ingin menyanggupinya. "
ting ..
Sebuah pesan singkat masuk di ponsel Wendy, ia meraih ponselnya.
*New Message
Rose : Aku sudah membaca emailmu. Jangan terlalu sibuk bekerja dan jangan lewatkan makan siangmu.
Wendy : Ne. Kau juga.
Wendy meletakan kembali ponselnya dan tak berapa lama seorang petugas keamanan datang ke mejanya.
" Wendy, ada titipan untukmu. "
" Mwo ? "
" Seorang yeoja mengirimkannya tadi di lobby. "
Wendy melihat box makanan yang langsung membawanya mengingat pada masa lalunya. Ia beranjak dari mejanya dan berlari ke lobby. Dengan nafas yang tak teratur, Wendy hanya mendapati sebuah mobil berwarna putih baru saja meninggalkan lobby kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
BODYGUARD
FanfictionMemiliki kehidupan yang sempurna tidak membuat Irene terlepas dari berbagai ancaman. Ia kerap merasa gelisah saat bepergian tanpa pengawalan khusus. Sampai suatu ketika, ia merekrut dua orang bodyguard dengan dua sifat kepribadian yang kontras dan k...