9

4.4K 482 13
                                    

Jeno sebenarnya ketakutan saat Hyunjin menatapnya seperti itu, tapi dia gengsi untuk mengatakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno sebenarnya ketakutan saat Hyunjin menatapnya seperti itu, tapi dia gengsi untuk mengatakannya.

"Han, bisa kau sebutkan berapa banyak hutang Lee Dong Hae padaku?" tanya Hyunjin tanpa melepas tatapannya ke Jeno.

"116 juta won(1,5M) tuan" ucap Han Jisung.

"Waktu itu alasannya apa?" tanya Hyunjin berpura pura untuk mengingatnya.

"Merenovasi kampus ini tuan" ucap Han Jisung.

Hyunjin kembali menatap Jeno, "Lee Jeno, kau pikir ayahmu kaya raya? Semua pemasukannya itu masuk ke rekeningku untuk melunasi hutangnya bodoh, berani beraninya kau memperlakukan suamiku seperti itu. Kau punya nyawa banyak?"

Hyunjin menghampiri Jeongin dan membantunya duduk kembali ke kursi rodanya.

"Kak"

Hyunjin mengabaikan Jeongin, "Aku memberi waktu ayahmu 2 tahun untuk melunasi hutangnya, tapi karna kau membuatku marah. Aku memotongnya menjadi 2 minggu, lebih dari itu kau yang memutuskan. Kau atau ayahmu yang akan tinggal nama"

Hyunjin langsung membawa Jeongin keluar dari perpus dan Han Jisung membawakan barang Jeongin.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang Jeno? Kau benar benar dalam masalah" ucap Renjun.

"Shit"

~•~

Mereka lagi di burger prince buat makan siang, Jeongin ngeliatin muka Hyunjin terus terusan.

"Kenapa sayang?" tanya Hyunjin.

"Kakak luka?" tanya Jeongin sambil menunjuk ke luka dibawah alis Hyunjin.

"Oh ini, iya cuma luka kecil doang" ucap Hyunjin.

"Kakak...ngebunuh orang?" tanya Jeongin lagi.

Hyunjin mengangguk dengan santainya, "Dua"

"Dua?!" Jeongin kaget dan hampir keselek.

"Santai sayang, mereka ngekhianatin aku. Jadi aku bunuh" ucap Hyunjin.

"Kakak gaada rasa bersalah?" tanya Jeongin.

"Buat apa aku ngerasa bersalah ke orang yang udah ngekhianatin aku? Baby, kau juga harus bersikap tangguh. Jangan pernah menunjukkan wajah polosmu dan intimidasilah semua orang, dunia ini terlalu keras bagi orang yang polos dan lugu" ucap Hyunjin.

Jeongin terdiam, ucapan Hyunjin ada benarnya juga.

"Mulai sekarang sampai seterusnya, katakan padaku jika seseorang merundungmu atau memperlakukanmu seenaknya. Aku sudah berjanji gaakan membunuh orang yang menyakitimu, tapi setidaknya berikan aku kesempatan untuk memperingati mereka" ucap Hyunjin sambil memegang tangan Jeongin.

Jeongin tersenyum dan mengangguk, "Siap kak"

Hati Jeongin terasa lebih lega dan anehnya dia malah jadi merasa aman disekitar Hyunjin, Jeongin melupakan fakta bahwa Hyunjin bisa membunuhnya kapan saja.


to be continue...

Lies • Hyunjeong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang