Author Pov ----
"Risa! what are you waiting for?" Tanya Reza sambil berkacak pinggang akibat terlalu menunggu Risa yang tak kunjung selesai dari acara melamun pagi nya.
Risa berjalan mendekati motor Reza dengan ragu-ragu.
"Cepet neng naik ntar keburu telat gue, Ris."Reza mulai bersungut-sungut akibat Risa yang lelet nya setengah hidup.
Risa langsung naik ke motor Reza tanpa rasa bersalah dengan senyum manja nya yang khas. Reza langsung otw ke SMA Perisai Bangsa bareng sama ratu lelet.
"Dasar lo ratu lelet, kalo kita telat pokoknya lo harus bayarin bensin gue selama 3 bulan."kata Reza sinis.
Risa hanya manggut-manggut biasa aja, padahal biasanya dia selalu ngomel-ngomel kalo di ledekin dan di ancem Reza. "Well, palingan juga Risa udah insaf."gumam Reza dalam hati.
Reza dan Risa memang sahabat dekat, maklum Oma nya Reza dan Omanya Risa itu sahabatan dan Mama nya Reza dan Risa juga sahabatan akibat nya mereka juga sahabatan dari lahir walaupun Reza lahir 7 bulan lebih dulu dari Risa. Mereka berdua udah kayak anak kembar walaupun wajah nya nggak mirip, yeah but seenggaknya sifatnya mirip banget.
Ciiiit, Reza memarkirkan motor nya di tempat parkir sekolah. Risa turun dari motor Reza, rambutnya yang di gerai berterbangan tertiup angin. Risa bak seorang model iklan shampoo saja. Reza yang sedang mengunci motor menatap Risa takjub, padahal hampir tiap hari kejadian ini berlangsung. Reza yakin sekali sehabis adegan ini ada part dimana ada dua cewek yang datang dan minta Reza buat foto bareng. Dan benar saja dua cewek itu menyerbu ke arah Reza.
"Kak Reza, foto dong, Kak!"pinta Rani adik kelas Reza yang nge fans banget sama Reza.
"Dih ogah. Kak Reza nggak bakalan mau keles. Kak Reza cuma mau sama gue."kata Andin sinis. Andin itu fans Reza juga katanya sih Reza itu gans abis! Udah jago basket, jago karate, papa nya bule lagi jadi mata, kulit dan hidungnya nurun dari papa nya.
Tanpa aba-aba Reza langsung narik Risa ke dalam kelas dan menghiraukan dua fans berat nya.
"Reza apaan, sih? Sakit tau..."Risa meringis begitu sampai di depan kelas nya XII - 2.
"Ya, sorry , Ris. Lo tau sendiri kan?"tanya Reza dengan muka melas sambil menatap mata coklat ke hitaman Risa.
"Yayayaya."Risa berlalu ke tempat duduk nya.
***
"Lo ntar ada acara nggak, Rez?"tanya Risa penuh harap.
Reza berfikir sebentar lalu dengan enteng menjawab "Nggak tuh, mau ngapain emang?"jawab Reza dengan tatapan mesum.
"Heh, gila lo! Gue mau minta tolong anterin ke rumah nya Diva. Boleh kan?"tanya Risa memelas.
"Iye iye apa sih yang nggak buat lo Ris..."kata Reza pelan sambil tersenyum hingga terlihat lesung pipi nya yang membuat nya lebih tampan.
"Yaudah, cepetan lo naik Ris!"Risa langsung naik ke motor Reza. Reza langsung menjalankan motornya.
15 menit kemudian mereka sampai di rumah Diva.
"Merci Rezaaa! Bye!"teriak Risa. Melihat tingkah konyol sahabat karib nya itu Reza hanya geleng-geleng dan langsung pergi.
Risa masuk ke rumah Diva nyelonong begitu aja sebetulnya dia tau itu nggak sopan tapi karena permintaan Diva sendiri dan juga ia tahu orangtua Diva sudah meninggal dan ia hanya bersama pembantu nya. Risa langsung naik ke atas ke tempat dimana kamar Diva berada. Risa membuka pintu.
"Eh, Risa. Silahkan masuk ya ga di kunci kok."kata Diva dengan nada meledek karena tahu kebiasaan buruk Risa. Risa hanya nyegir. "Nyelonong aje lo, sis..wkwk."
"Iya sorry.."kata Risa malu.
Risa menaruh barang-barang nya di samping tempat tidur Diva. Lalu tidur di kasur yang sudah di sediakan Diva.
"Ris, makan yok gue laper, neh!"ujar Diva sambil mengelus perutnya yang keroncongan.
Mereka keluar kamar. Sudah sering ia main ke rumah Diva namun ia tidak pernah memperhatikan foto-foto keluarga di sekitar ruang keluarga Diva. Diva sesekali memperhatikan Risa yang melihat foto-foto keluarganya. Diva terbelalak melihat foto seorang perempuan yang mirip dengan mama nya yang sudah meninggal 2 tahun lalu. Perasaanya mulai aneh...
"Eh, ayo makan udah siap tuh. Bi Siti masak lasagna lho..."ajak Diva sambil menyeret Risa kemeja makan. "Gue tau lo pasti kesini cuma mau numpang makan kan? Pasti kangen masakan Bi Siti."tebak nya.
Risa terkekeh geli. Well , this is beginning..
***
Sorry prolog nya abal. Tapi nanti part selanjutnya bakalan seru kok. Please voting sebanyak banyak nya ya. Dan please kritik & saran nya. Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope a Love
RomanceCinta itu seperti udara, tidak dapat dilihat namun dapat di rasakan. - Bintang Narisa - Aku akan selalu menunggu, menunggu seseorang yang dikirimkan Tuhan untukku. Rasa sakit hati yang ku lalui dari kisah persahabatan dan cinta yang ku alami, biar...