Risa POV ---
Aku duduk di halaman depan rumah ku sambil menunggu Reza datang menjemputku. Aku melihat layar HP ku, ada BBM dari Reza, isinya
Risaaa... sorry ya mulai sekarang gue g bs anterin lo ke sklh lagi sorry bgt ya Ris :D
Kebiasaan banget sih si Reza dia selalu mendadak ngasih info. Aku langsung beranjak ke garasi mobil, disana ada Pak Nir supir keluarga ku yang sedang minum kopi sambil main HP.
"Pak Nir, anterin ke sekolah."pintaku sambil melempar kunci mobil alphard putih Mama yang diberikan padaku sebelum meninggal dan dengan sigap Pak Nir menangkapnya.
Aku langsung masuk ke mobil. Hufh.. ada apa sih dengan Reza? Nggak biasa nya banget dia kayak gitu... Reza tuh jarang bikin aku kecewa, but now dia seenaknya banget, iya sih itu kan motor nya dia dan hak nya dia tapi dulu dia bilang bakalan nganterin dan ada kapan aja aku butuh, lah sekarang? Dia ninggalin gitu aja.. Aku badmood banget gara-gara Reza...
"Non, udah sampai non."Pak Nir membangunkan ku dari lamunan. "Eh, makasih Pak."
Aku langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam sekolah dengan berlari karena takut telat. Hufh.. belum telat ternyata. Aku langsung menaruh tas ku di sebelah tas Reza, peraturan memang mengharuskan laki-laki duduk dengan perempuan agar tidak bercanda.
"Risa!!!"panggil Reza dari depan. Aku menoleh ke arahnya. Ia mendekatiku.
"Ris, lo duduk nya pindah ke tempat Nadia boleh ya, sama Ryan kok sebelahnya. Boleh kan??? Pleaseee..."pinta Reza memelas. Mata biru nya menatap mata hijau ku, Reza tahu kelemahan ku, aku selalu lemah bila ia menatap ku seperti itu..
"Gue kecewa berat sama lo."bisikku tajam sambil menantang mata Reza.
Aku langsung menarik tas ku dan pergi ke bangku bekas Nadia sedangkan Nadia pindah ke bangku bekas ku.
Aku bener-bener ga nyangka Reza tega ngusir aku kayak gitu! Bayangin aja dari 10 tahun yang lalu aku sama dia duduk bareng, berangkat bareng sampai-sampai waktu jelas 4 SD aku di pisahin duduk nya sama wali kelas Reza langsung nangis dan akhirnya aku sama dia duduk sebangku lagi.. Rasanya aku pengen nangis! Kalau menurut perkiraan ku Reza jatuh cinta sama Nadia.
Nadia Andini Resmani, dia memang cantik. Matanya coklat, hidung nya mancung, wajah nya tirus, alis nya tebal, rambutnya hitam legam dengan poni menutupi jidatnya dengan sempurna, tinggi nya sekitar 162, kakinya jenjang. Well, she's so perfect...
"Lo kenapa, Ris?"tegur Ryan yang menyadari aku sedang melamun.
"I'm okay.."jawabku enteng.
"Jangan bohong lo pasti gara-gara Reza, right? Tadi pagi gue lihat dia naik motor bareng Nadia. Lo tau kan?"tanya Ryan sambil menatap ku.
Oh my gosh! Pantesan dia nggak mau nganterin aku ternyata dia nganterin Nadia...
"Ris??"Ryan menepuk bahu ku, menyadari kalau aku sedang melamun. "Eh, iya gue tau kok."kataku berbohong sebenernya nggak bohong juga kan aku tau dari dia tadi hehe..
Kriiiing...
"Good morning students!" Mrs. Riani guru bahasa inggris datang dan menjelaskan pelajaran.
Selama pelajaran berlangsung aku sama sekali tidak memperhatikan pelajaran, dari tadi aku memperhatikan Reza dan Nadia yang sedang bercanda sambil mengerjakan tugas..
"Ris, suruh kerjain tuh halaman 86."kata Ryan memperingatiku. "By the way, sabar ya, Ris lo jealous, kan?"tanya Ryan sambil menatap ku.
"I don't know..."kataku sambil menahan air mata.
"Yaudahlah Ris, tenang aja sabar dulu. Kalo lo ga ada yang nganter lo bisa minta tolong gue kok."ujar Ryan sambil tersenyum padaku.
"Thanks ya. Lo bener-bener baik."ucapku sambil menatap mata onyx Ryan.
Ryan.. dia benar-benar ada di saat aku butuh. Jantungku berdebar menatap mata nya. Astaga, apa yang aku rasakan?!
***
Hari ini sahabat-sahabat ku Diva, Kayla and Naura except Reza menginap di rumah ku untuk melaksanakan acara mingguan yaitu Sleep Party. Biasanya sih kita main Spin, the truth, nonton horror movie, masak bareng and last jalan-jalan bareng. Biasanya sih acara nya di rumah aku atau Diva soalnya kan Papa aku di luar negri dan lama baliknya and Diva itu tinggal cuma berdua soalnya orangtua nya meninggal jadi dia cuma sama pembantu yang di sewa tante nya. Sometimes aku sering nginep di rumah dia.. (back to the story)
"Main spin, the truth yuk guys!"ajak Diva.
"AYOOO!"teriak Kayla semangat, sampai-sampai aku dan Naura yang sedang minum teh tersedak.
"Yang sopan dikit napa sih.."ujarku sambil memelototi Kayla. Naura cengar-cengir menatapku dan Kayla yang berantem kayak anak kecil.
"Udah ayo main sini."ajak Diva.
Kami duduk melingkari snack dan botol yang digunakan jadi spinner nya.
Kayla memutar botolnya, botol itu berputar cepat dan botol itu berhenti ke arah ku...
"Answer my question. Gue denger dari anak kelas lo, lo berantem sama Reza. Kalo iya why?"tanya Diva mengintrogasi ku.
"Iya bener Div.. gue juga ga ngerti kenapa tiba-tiba Reza jadi deket sama Nadia dia gak nganterin gue demi Nadia dan dia nyuruh gue pindah tempat duduk segala.."aku berusaha menahan air mata.
Kayla berpikir sebentar.."Lo jealous gak? Apa lo suka sama Reza?"tembaknya
Gosh! Aku menghela nafas, "Gue gatau Kay, entah gue jealous apa nggak, yang jelas gue sakit lihat nya."ujarku sambil menangis.
"Be patient my dear..."kata Diva sambil memelukku.
"Tenang aja Ris, kan masih ada kita yang selalu ada buat lo dan akan dukung lo."tambah Kayla lalu memelukku.
"Kita bakal bantu lo kok, tenang aja. Kita kan bestie, right? Pokoknya gue bakal selalu ada buat lo selama nafas gue belum abis no matter what happened."ujar Naura lalu memelukku.
Mereka melepas pelukanku. Aku mengusap air mata ku. Thanks God atas perhatian yang kau berikan lewat sahabat ku.
"Kita kayak teletubbies."ujarku sambil tertawa geli.
"Hahaha...Udah ayo lanjutin mainnya guys!"ajak Kayla sambil mencubit pipiku.
"He left me..." batinku.
********
Sorry guys kalau gaje ceritanya. Please voting and comment nya. Kritik dan saran nya jangan lupa ya. Oiya, part selanjutnya bakal lebih seru lho... jangan ketinggalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hope a Love
Любовные романыCinta itu seperti udara, tidak dapat dilihat namun dapat di rasakan. - Bintang Narisa - Aku akan selalu menunggu, menunggu seseorang yang dikirimkan Tuhan untukku. Rasa sakit hati yang ku lalui dari kisah persahabatan dan cinta yang ku alami, biar...