Reza Pov---
Aku mengayunkan kaki ku kedalam kolam berenang di rumah ku, kebiasaan yang aku lakukan kalau sedang badmood.
"Risa kenapa sih? Kok tiba-tiba dia marah-marah gitu sama gue? Salah gue apa coba?"batinku.
Mama mendekatiku yang sedang melamun di kolam berenang, kayaknya sih Mama merhatiin aku dari tadi.
"Kamu kenapa sih, Za?"tanya Mama yang kini berdiri di sampingku.
"Gatau Ma."jawabku asal-asalan.
Mama menatap wajah ku, "Mama tebak kamu pasti berantem sama Risa? Jangan lah, Za... Risa kan anak sahabat Mama yang udah.. 'meninggal'."kata Mama menatap kesal kearah ku anyway tadi Mama agak kesusahan waktu bilang meninggal.
"Mama nggak ngerti, sih!"ucapku kesal.
"Gimana Mama mau ngerti kalau kamu gak cerita ke Mama."kata Mama halus.
Aku menatap Mama hmm, aku paksakan untuk bercerita yang sebenarnya.
"Gini Ma, Reza lagi naksir sama cewek namanya Nadia. Terus aku ajak dia berangkat bareng, Mama tau kan biasanya aku berangkat sama Risa? Jadi aku minta maaf gak nganterin dia lagi karena Nadia."jelasku kepada Mama sambil merengut, "Nah kan Reza duduk sama Risa tadinya, tapi Reza minta biar Risa duduk nya tukeran sama Nadia. Yaudah dia marah deh. Dia sempet bilang dia kecewa sama Reza."lanjutku.
Mama geleng-geleng kepala, "Kamu nih keterlaluan. Kamu lupa Risa itu siapa?"kata Mama.
"Maaf Ma..."kataku.
"Minta maaf sama Risa bukan sama Mama. Kan Mama udah berkali-kali bilang kalau kamu harus jagain Risa."Mama menarik nafas kesal, "pokoknya Mama nggak mau tau kamu harus baikan sama Risa dan jauhin Nadia kalau itu nyakitin Risa!"
"Yes, Mom..."
Aku pergi meninggalkan Mama sendirian. Aku langsung masuk ke kamar. Mama itu apa-apaan coba? Masa apa-apa Risa. Yang anaknya itu siapa sih? Iya sih Risa emang cantik banget, lebih cantik malah daripada Nadia.. tapi aku cuma bosen aja sama Risa.
Hufh.. Aku menenangkan pikiran ku sejenak dengan membaca novel hadiah dari Risa.
***
Kulihat Ryan mengantar Risa sampai rumahnya, dengan sigap aku yang membuntuti nya langsung mencegatnya.
"Ris, lo ngehasut Mama gue ya?"kataku kesal.
"Maksud lo apa, Za?"tanya Risa kebingungan.
Aku menatap wajah nya lekat-lekat. Paras cantik nya tidak hilang meskipun dia kesal sekalipun.
"Jangan beraninya sama cewek dong. Lagian dia kan sahabat lo, lo lupa?"tanya Ryan padaku.
"Sialan lo! Baru gue tinggal lo malah pacaran berdua."kataku.
Sebenarnya aku sadar aku keterlaluan tapi aku benar-benar sedang emosi. Aku jealous. Aku memang pernah suka sama Risa sampai sekarang rasa itu masih ada but aku punya misi rahasia yang belum ada yang tau.
Aku langsung menatap mereka kesal dan kembali ke rumah ku.
***
Sorry part 3 ini sedikit nanti part 4 kisahnya pas udah Kuliah. Jadi jangan ketinggalan. Please buat readers voting ya :) Kritik dan Saran nya juga ok?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope a Love
RomanceCinta itu seperti udara, tidak dapat dilihat namun dapat di rasakan. - Bintang Narisa - Aku akan selalu menunggu, menunggu seseorang yang dikirimkan Tuhan untukku. Rasa sakit hati yang ku lalui dari kisah persahabatan dan cinta yang ku alami, biar...