jihoon ; 378

186 19 0
                                    

"sumpah, hotelnya megah banget!" kata jihoon terkagum.

"baru tau gue, kalau ada hotel sebagus ini disini" jawab jihan sambil melihat sekelilingnya.

"halo, ada y-

"ASEM!" jihoon teriak, ada cewe berseragam khas pagawai hotel nongol dari belakang.

"a-ha i-iya, ini kita mau coba untuk nginap disini,"jawab jihan sambil ngelihatin Jihoon yang masih misuh-misuh karena dikagetin tadi.

"ayo ikut saya ke meja loby." kata perempuan itu, jihan melirik baju pegawainya, nametag nya buram.

"gila, loby nya jauh banget dari pintu masuk. pantesan tadi gak sampai-sampai di loby.

tapi..
kok gak ada security?
aah, mungkin hotel baru, jadi pegawainya sedikit.

"untuk kamar yang tersisa tinggal kamar 378 kak. per malamnya 175 ribu." kata pegawai itu.

"iya deh kak, saya ambil itu" kata jihoon lalu bayar biaya hotelnya.

"kak, kok feeling gue gak enak ya?" tanya jihan.

"Halah, biasa. lingkungan baru" jawab jihoon sambil mencet tombol lift.

hotelnya megah banget, besar pula.

sesampainya di kamar, adik-kakak itu dibuat takjub dengan kemewahan hotel baru yang mereka tempati ini.

jihoon duduk di atas kasur dan menyalakan tv. anehnya di tv hotel hanya ada 1 channel yang tidak bisa diganti.

karena sekarang hari Minggu, dan udah malam juga. jihan dan jihoon biasanya memutar lagu lagu rohani agar bisa tertidur.

00:00

mereka masih belum tertidur, begitu juga dengan lagu rohani yang masih belum berhenti.

saat lagunya selesai. Jihan mulai tersadar.
kasur yang ditidurinya adalah meja, ia bergegas bangun dan menarik tangan jihoon,

kelihatannya jihoon juga sudah tersadar dengan kejanggalan hotel ini. tembok yang semula bercat putih kini menjadi abu-abu seperti warna semen.

mereka sadar, ini bukan hotel. ini adalah gedung perusahaan keluarga baera yang terbakar dan memakan 271 korban, pegawainya.

menurut warga, gedung ini sekarang berpenghuni kan mereka yang tak terlihat oleh mata biasa.

you know lah...

dengan keberanian yang minim, kakak beradik itu memberanikan diri untuk keluar kamar dan bergegas pulang,

mereka sampai di loby dengan tenang.

tapi sesampainya di loby,
"mau kemana kak? tidak jadi menginap?" tanya pegawai tadi dengan muka melepuh dan mata yang entah, bagaimana mendeskripsikannya, tapi hilang. mulut yang sobek? tapi dia tak seperti tadi.

"AN- AYO KELUAR!!"

mereka berlari keluar hotel dengan halangan dari berbagai makhluk. mereka terus mengikuti jihoon dan jihan, sampai tibalah di depan pintu rumah, mereka berhenti.

begitu juga dengan 'mereka' yang menghilang satu persatu.

"kami akan kembali, suatu saat nanti. "

next | delete
vote juseyooo!
thankyou!
-treamonds
2020 november 5

horror story with TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang