🍃{ 11 }🐾

2.3K 361 96
                                    

Beomgyu menatap kosong lahan parkir didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beomgyu menatap kosong lahan parkir didepannya. Dia berdiri di samping mobil Taehyun, menunggu suaminya datang untuk mengantarnya pulang segera karena dia merasa lemas.

Beomgyu harusnya tahu kalau ini resiko punya pasangan seorang CEO muda. Pasti akan terus sibuk bahkan meninggalkan dia hanya demi pekerjaan.

Beomgyu itu masih tahap menjadi dewasa yang artinya belum sepenuhnya dewasa, dia juga butuh Taehyun di sisinya. Kejadian Taehyun yang tiba tiba dipanggil rapat sehari setelah mereka menikah itu masih bisa Beomgyu maklumi. Tapi kalau sampai ke luar negeri, Beomgyu belum bisa nerima.

Memang egois, tapi ngga bolehkah Beomgyu egois tentang suaminya sendiri ?

Bahkan ini baru hari ketiga sesudah pernikahan mereka, dan Taehyun sibuk lagi ?! Bahkan sampai mau keluar negeri segala.

Beomgyu ngga tahu harus nanggapin bagaimana. Dia sudah sering merengek agar Taehyun lebih memilih dirinya daripada pekerjaan, tapi selalu kalah. Usaha nya membuat Taehyun lebih fokus pada dirinya itu selalu gagal.

Apalagi ini sampai keluar negeri, pasti penting banget buat Taehyun. Pengen banget Beomgyu nangis dan marah, tapi selalu dia tahan karena dia berpikir Taehyun juga pasti capek dan Beomgyu ngga mau nambahin bebannya Taehyun lagi.

Sudah cukup disaat Beomgyu membuat Taehyun gelisah pada hari pernikahan mereka hanya karena Beomgyu masih memikirkan perkataan jahat orang orang.

Ya, Beomgyu ngga mau bikin Taehyun terbeban lagi. Hanya saja, yang kali ini Beomgyu ngga bisa bohongin dirinya lagi. Dia mau Taehyun tetap di sisinya.

"Ugh ! Jangan nangis sekarang Beomgyu ! Jangan bikin Taehyun kepikiran !" Gerutu Beomgyu yang ditujukan untuk dirinya yang sudah menjatuhkan air mata.

Tapi dia tetap aja kalah dengan diri sendiri yang sudah mendesak agar menangis, pada akhirnya dia menangis untuk pertama kalinya di saat Taehyun tak ada waktu untuknya.

"T-tapi Taehyun selalu lebih peduli sama kerjaannya hiks... Beomie kapan ?"

"Hiks p-padahal Beomie cuman pengen bareng Taehyun terus..." lirihnya dengan nada bergetar.

Grep.

Beomgyu tersentak saat dia ngerasain ada yang memeluk dari belakang. Ngga usah nengok juga Beomgyu tahu itu pasti Taehyun. Buru buru Beomgyu hapus kasar air matanya.

"Maaf.." bisik Taehyun.

Beomgyu bungkam. Antara nggak tahu mau membalas bagaimana atau dia lagi menahan emosinya yang bisa saja meledak dan membuat dia menangis lebih kencang.

"Aku tahu kamu ngga ngijinin aku pergi, tapi ini penting banget. Aku ngga bisa nolak begitu aja. Aku harap kamu ngerti ya ?"

'Aku selalu ngertiin kamu. Tapi kamu yang ngga pernah ngertiin aku. Dan bagi kamu pekerjaan kamu itu emang selalu penting, lebih penting dari aku.'

°> T Is For Taegyu <°  [SEKUEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang