06.

38 6 13
                                    

“Telfon varo trus lu bilang Selamat Malam Sayang” kata Dika dengan entengnya

“Heh kambing! Yang benner aja lo! Gua aja udah di blok sama dia” nyolot wiken

“Haha anjing di blok sama doi ngukukkkk” kata dika

“Gua ngepet lo jadi babinya” kata siratu ngepet -Pebi-

“Heh gosah ngadi ngadi lo! Yang benner aja kembarannya Selena gomes di suruh jadi babi iyuhh tydack level” kata wiken dengan nada yg menjijikkan

“Ck, darenya lo cium keteknya Dika” kata najwa enteng dengan tampang watadosnya

“Gausah bacot buruan” lanjutnya

“Huft okeh” kata wiken terpaksa

Dika yang memang sudah berdekatan dengan wiken lantas mengangkat tangannya lalu mengapit kepala wiken di ketiaknya yang tentu mengundang gelak tawa sluruh anak TM

“Kurang ajar lo setan! Ga mandi brapa hari lo?” tanya wiken menggebu gebu

“Lebay, baru 2 hari gak mndi” jawab dika santaii

“Najis iyuhh huwaaaa huwekk” wiken berteriak histeris yang justru dibalas gelak tawa anak TM

“Sini Cha, gua puter pensilnya” kata wiken yang Langsung merebut pensil itu dari tangan icha lalu memutarnya dengan sangat tidak sabaran.

Dan....

Berentiii...

Di? .......

Depan Adit

“MAMPUS, tadi ketawa lo paling gede! Buruan pilih apalo?” tanya wiken

“Truth” jawab adit

“Dih gak gantle dare dong!” kata dika yang dibalas anggukan setuju oleh semuanya

“Ck, yaudah Dare” putus adit terpaksa

“Tembak Ilaa!” kata wiken yang dibalas pelototan tajam oleh yang lainnya

“Gua keluar” kata Aulia dingin dan terkesan cuek

Errrr.....

Sluruh anak TM lantas menatap wiken dengan sengit

“Sumpah ken, lo bodoh banget” kata najwa

“Gua lupaaa, gimana dong?” tanya wiken

“Huft, hrusnya seneng2 malah cari masalah” sindir Jeni

“Ya bantuin makanyaaa” kata Wiken panik

“Gue susul aja kali ya?” kata wiken yang dibalas gelengan oleh najwa

“Lo bego atau gimana? Kalo lu susul pas dia lagi emosi malah makin memperburuk keadaan, tungguin emosinya reda baru lo susulin” kata Najwa

“Tau si wiken, kek gakenal Uli aja” kata Pebi

“Diem lo!” sentak wiken yang tentunya membuat nyali pebi menciut

“Hehe peace” katanya dengan cengiran bodohnya.

Jeni yang sejak tadi diam dengan emosi yang sedang ada di puncak ubun ubun itu pun akhirnya mengangkat suara.

"kalian tunggu sini,biar gue yang susul uli." ujar jeni dengan wajah dinginnya.

"ha elu? tapi gue yang salah." balas wiken.

"gue bilang tunggu sini." jawab jeni kemudian meninggalkan teman teman nya.

++++

Jeni berlari mencari uli dengan tatapan kosong.
dia tidak menyangka bahwa acara quality time nya dengan teman teman nya ini berakhir begini.
setelah beberapa menit ia mencari uli,akhirnya ia menemukan uli di taman.

"Aul?" panggil Jeni.
"eh jen,kenapa? lu ngapain nyusul gue?" jawab uli,dingin.
"gue tau perasaan lo,gue paham apa yg ada dipikiran lo sekarang." ujar jeni yang selalu paham apa yang ada di pikiran Uli.
"kenapa ya,mereka selalu lupa sama dengan peraturan yg udh kita sepakati,gue kecewa wiken lupain praturan itu."
Memang benar, mereka sudah menyepakati supaya tidak ada kata pacaran dalam geng mereka ini.
Alasannya si ketua geng, Aulia
tidak mau nantinya ada kecanggung-an ketika ada yang putus hubungan.
Alasan itulah yang membuat mereka sepakat untuk tidak berpacaran sesama anggota.
"Gue tau li lo pasti kecewa banget sama wiken." ujar Jeni setelah mendengarkan ucapan Aulia.

"Jen,Maaf gue mau pulang. bilangin sama yang lain yaa,kalian lanjutin aja." ujar Uli lalu berdiri dari kursi taman yang mereka duduki.

"tapi kita kan lagi-" ujar Jeni yang kemudian di potong oleh Aul.

"gue masih kecewa,makasih yaa" potong uli lalu pergi dari Taman itu.

-•Tbc🍒
-•Vote nya gais!🪐

Trouble MakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang