PROLOG

447 64 7
                                    

I am the alpha wolf. Always have been, always will be.

·

·

·

Tempat tinggal yang nyaman, dan perapian yang hangat ketika musim dingin tiba adalah salah satu dari seluruh keinginan Jungkook ketika dirinya sudah berumah tangga bersama suaminya, Kim Taehyung.

Dua tahun yang lalu, resepsi pernikahan mereka digelar begitu meriah. Kebanyakan tamu berasal dari keluarga Jungkook, sisanya adalah teman kantor Taehyung. Sungguhpun banyak teman dari suaminya bertukar sapa, hanya beberapa saja yang ia kenal; Yoongi, dan Namjoon. Dua pria itu lebih tua darinya, Jungkook sangat dekat dengan mereka.

Sebuah tangan mengusap pucuk kepalanya penuh sayang, membuyarkan seluruh memori dua tahun lalu yang sedang diingat. Jungkook mendongak, senyuman terulas di bibirnya. “Hai.”

Sebuah kecupan mendarat di kening dinginnya. “Ini sudah larut malam, tapi kenapa kamu belum tertidur?” Taehyung bercangkung di sebelah sofa yang diduduki suaminya.

Yang lebih tua meraih tangan Jungkook, mengusap punggung telapak tangannya menggunakan ibu jari. Menyentuh cincin pernikahan yang melingkar indah di jari manis Jungkook.

“Daritadi aku mondar-mandir ke kamar mandi. Perutku agak keram.”

Alis Taehyung menukik dalam, ekspresi khawatir tersirat di wajah tampannya. “Sejak kapan? Kenapa kamu tidak bercerita padaku? Kita ke dokter sekarang juga.”

Jungkook terkekeh geli, menjentik kening suaminya yang agak panik ketika mendengar keluhannya.

“Sudah malam begini, puskesmas terdekat sudah tutup.”

“Ah benarkah? Ku kira mereka buka 24 jam. Bagaimana kalau kita rumah sakit saja?”

“Terlalu jauh. Sudahlah, ini cuman keram biasa saja. Semoga besok sudah sembuh.”

Taehyung menghela napas, mengalah—tidak ingin berargumen dengan Jungkook karena dia tahu bahwa argumennya akan kalah telak.

“Kalau begitu kita tidur saja, biar aku yang menggendongmu.” Tanpa harus menunggu persetujuan dari suaminya, Taehyung langsung membopong Jungkook sehingga dia tidak perlu berjalan menaiki tangga.

“Romantisnya suamiku.”

Anything for my love.”

·

·

· · · H Y L E · · ·

·

·

Kenyataannya keram itu semakin memburuk, Jungkook yang sedang bermain ke rumah Yoongi ( sedang libur bekerja) berakhir mondar-mandir ke kamar mandi, memuntahkan seluruh makanan yang ia makan tadi pagi.

Melihatnya membuat Yoongi khawatir, dan panik sehingga membawa temannya itu ke rumah sakit menggunakan mobilnya. Sepanjang perjalanan Jungkook mengeluh mual, wajahnya pun pucat pasi.

Sesampainya, Jungkook di periksa oleh dokter ditemani Yoongi. Betapa kebingungannya mereka saat dokter memberikan arahan kepada Jungkook untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi.

“Baiklah. Mari kita lihat apakah dugaan saya benar.” ujarnya.

·

HYLE || TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang