'6'

2.2K 335 15
                                    

-- ✈️ --

Setelah chenle pulang jisung kembali menyelesaikan tugasnya,mencoret yang sudah ia salin di laptop lalu menandatangi yang perlu ia tanda tangani.

Tugas yang sekiranya banyak itu belum selesai juga saat pukul menunjukkan tiga sore,rasa pening mengelilingi kepalanya.jisung pun memilih melepas kacamatanya,lalu menyadarkan tubuhnya rasa pegal melingkupi bahunya.

Jisung memutar kursinya hingga menghadap pada langit yang mulai merubah warnanya menjadi jingga,jisung menatap lamat langit itu hingga pesawat melewati pandangannya.

Jisung tersenyum saat mengingat ia mengingat waktu ia kecil dulu,ia sangat suka memandangi pesawat itu entah menunggu papa nya pulang dari luar negeri atau menatap begitu indahnya alat transportasi terbang itu.

Waktu kecil dulu jisung selalu berteriak girang saat ia melihat melintas dari pandangannya,lalu ia akan menarik bundanya hanya untuk melihat pesawat itu melintas.lalu membebaskan bundanya agar melaksanakan perkerjaan rumah tangganya.

"ah- sudah lama sekali rasanya."

Begitu ucapnya,jisung menghela nafas lalu membereskan semua perkejaannya.ia menenteng berkas beserta tas kerja dan juga mantel jaketnya,ia membawa berkas yang telah selesai itu menuju resepsionis.

Setelah mengucap salam ia melenggang pergi,ia membawa laju mobil nya dengan kecepatan sedang.hingga ia berhenti didepan sebuah toko bunga.

Jisung membeli bunga daisy kesukaan bundanya,setelah ia membelinya ia segera menuju makam bundanya.

Sekitar 15menit perjalanan akhirnya ia sampai tepat dipemakanan umum,tangan kanan jisung meraih sebuket bunga daisy lalu berjalan menuju salah satu makam bundanya yang tepat berada ditengah makam lainnya.

Setelah sampai didepan makam bundanya ia berjongkok didepannya,ia mendapati bunga yang serupa saat ia datang.

Jisung mengernyit dan mengambil bunga yang sama seperti yang ia bawa.

Matanya menyapu setiap sudut kuburan,tidak ada satupun orang yang tertangkap pandangannya.

Jisung pun mengambil bunga itu,baunya terasa baru saja di petik.

Ia pun tidak memperdulikan itu lagi,jisung mulai menaruh bunga bersama bunga tadi.ia usap batu nisan itu dengan pelan,jisung pun mengambil botol mineral dan mulai menuangkannya diatas batu nisan bundannya dan mulai membersihkannya.

Lalu ia taburkan beberapa bunga yang baru ia beli.

"bun.."

"jisung mau nanya soal beberapa hal.."

Angin yang menubruk kulitnya seperti jawaban baginya,ia merasakan ibunya ada di sekitarnya.angin itu terus membelai kulitnya.

"apa yang bunda sembunyikan dari jie selama ini?" tanya jisung seiring alunan angin itu berhenti

"aku tau.. Bunda,dan ayah juga bunda baekh merahasiakan sesuatu dari ku."

"aku tau.. Bunda kan yang nyuruh bunda baekh buat nikah sama ayah?"

"tapi kenapa harus bunda baekh?"

[REVISI!️] Airplane - Jichen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang