'9'

1.8K 278 7
                                    

-- ✈️ --


Sudah sekitar 2 minggu lalu jisung disibukan oleh pekerjaan nya,yah sekarang dia sama sekali tidak untuk tunangan nya dan juga akhir-akhir ini chenle juga merasa bosan harus dirumah terus menerus.dia mau menemui jisung tapi dia takut nge ganggu.

"apa aku ke rumah sakit saja ya buat ngasih bekal ke jisung?"monolog chenle

Sudah 2 minggu lamanya jisung juga tidak mengabari ataupun mampir kerumah chenle,apa sebegitu sibuknya? Pikir chenle.

Chenle menghela nafas.

"jisung udah makan belum ya?"monolog chenle lagi.

Chenle menaruh ponselnya diatas kasurnya,lalu ia merebahkan badannya terlungkup diatas kasurnya.ia memeluk bantal berharap dia tidur kembali,namun dering di ponselnya membuat dia mendongak dan mengambil ponselnya.

Wajahnya seketika sumringah dan langsung menekan tombol hijau pada panggilan itu.

"hi udah ma—"

"hiks."

"eh- sayang.. kenapa nangis?"

"..."

Terdengar sedikit helaan nafas di seberang sana "maaf ya akhir-akhir ini aku si—"

"hiks.. setidaknya kamu tuh kasih tau kabar walaupun itu cuman beberapa menit."

Tanpa chenle sadari saat ini jisung tengah tersenyum "baiklah aku akan mengabarimu,lagi pula tugas ku sudah tuntas."

"dari pada kau menangis,nanti sore aku jemput.kita akan ke danau dekat bandara."lanjut jisung

"y-yasudah." jawab chenle sesunggukan

"sudah kau jangan menangis,pasti saat ini kau terlihat jelek."

Chenle mendengus kesal "ku pukul kepala mu nanti!"

Gelaktawa terdengar dari seberang "hahaha yasudah,aku mau merawat pasien dulu.bye sayang."

"bye park menyebalkan jisung."

Terdengar sedikit kekehan dari seberang,mendengar hal itu chenle ikut terkekeh sebelum sambungan terputus.chenle menaruh ponselnya lalu beranjak pergi menuju lemari untuk memilih beberapa baju untuk ia pakai sore nanti.

Chenle sedikit berguman karna ia bingung memilih baju yang cocok untuk sore nanti.

"yang mana ya?"

"apa ini?"

"atau ini?"

"tapi ini lebih bagus?"

"ah- tidak,warna nya terlalu gelap."

"apa yang ini saja?"

"ah- jangan warja putih nanti saat aku selonjoran disamping danau bisa kotor."

Chenle membuat gestur berpikir.

[REVISI!️] Airplane - Jichen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang