-- ✈️ --
Sekarang keluarga chanyeol dan baekhyun serta chenle mengantar jisung ke bandara,ya walaupun jisung bukan anak kecil lagi apa salahnya cuman mengantar.Tapi sedari tadi chenle terus saja terdiam,perasaannya campur aduk hingga ia kehilangan fokus kalau mereka sudah mengantar jisung lebih dalam memasuki bandara.
Jisung membalikkan badannya bermaksud untuk minta pamit dengan orang tuanya.
"buna.. papa.. ji pamit yah."
Kedua orang tua jisung kompak mengangguk "hati-hati.." hanya itu yang mereka ucapkan lalu memeluk satu sama lain.
Jisung memperhatikan chenle yang saat ini dibelakang bunda dan papanya,sang submisis itu sedang melamun tatapannya luruh kebawah dengan tatapan kosong.jisung pun melepas pelukan antara kedua orang tuanya,lalu ia menghampiri chenle.
Chenle sedikit tersentak saat bahunya ditepuk pelan,dan lamunannya buyar ia pun mendongak.
Jisung tersenyum menatap wajah polos tunangannya itu "kenapa melamun,hm?" tanya jisung sembari mengangkat sebelah alisnya.
Chenle menghela nafas "entalah,hati ku mendadak resah.apa itu firasat buruk?" tanya chenle sembari memiringkan kepalanya.
Jisung terkekeh gemas "mungkin kau tidak siap untuk berpisah denganku mungkin?kan dulu kau sudah berpisah dengan ku selama 10 tahun?"
"mmm.. M-mungkin,t-tap-tapi.. Ini beda ji. Jangan berangkat sekarang yah?atau aku ikut dengan mu?"
Jisung menghela nafas panjang,tangan kanannya terangkat untuk mengusak surai kecoklatan milik tunangan-nya.
"tenanglah.. aku kesana juga bersama serketaris kakek ku,jadi aku tidak sendiri le.."
Chenle menghela nafas pasrah "baiklah hati-hati.. jaga makan biar kau tidak mirip tiang telkom,kau tau.. kau sangat kurus sekali saat ini."
Jisung yang mendengar omelan sang tunangan sekaligus sahabatnya -dulu- terkekeh gemas,lalu ia menarik sang submisif agar lebih mendekat dan dapat ia peluk.
Jisung menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang submisif, dan bau lemon segar pun masuk menerobos indra penciumannya.jisung menghirup dalam-dalam seakan tidak akan hari esok untuk mereka.
Chenle pun sama mendekap erat jisung dan menyembunyikan wajahnya didada jisung,entah kenapa saat ini ia ingin menangis saja.
"eum.. maaf tuan jika saya mengganggu,penerbangan menuju italia dimulai 1jam lagi."
Tiba-tiba suara sang serkertaris membuat jisung mendongak lalu berbalik tanpa melepas pelukannya dengan chenle,lalu menatap serkertaris kakek nya lalu meengangguk.
"iya,berikan aku waktu sebentar lagi."
Ucap jisung lalu menunduk menatap chenle seakan pemuda mungil itu tidak mau melepaskan pelukannya,jisung tersenyum lalu menarik chenle agar ia tidak memeluknya lagi.
Jisung mangkup wajah chenle "aku pamit yah,jaga diri baik-baik.jangan makan terlambat,sering-sering mampir kedanau kalau kamu kangen denganku yah.."