Awal

3 0 0
                                    

Jadi dirimu sendiri, sebab drama tak selamanya berjalan lancar.

Setelah melewati hari-hari panjang penuh drama. Gue sampai dititik ini. Dimana gue resmi jadi Anak putih abu-abu.

"Welcome to New world, dan mungkin drama yang baru"

"Nggak usah mikir aneh-aneh deh, ayo masuk. Udah mau mulai MOSnya" Siapa lagi yang selalu didekat gue kalau bukan sepupu gue yang paling berbanding terbalik sama adinda.

"Siap bosku".

Kami berjalan sambil mencari kelas kami, yang sebelumnya kami sudah tahu kalau kami sekelas. Ini keberuntungan yang tak terduga.

"Ini nama gue, Terus nama Lu. Kuy lah masuk" Entah mengapa hari ini mata gue sangat berguna.

"Tumben, Tuh mata yang dilihatnya bukan cogant" Kan, apa gue bilang. Sepupu gue emang paling peka.

"Untuk hari ini, nih mata udah gue atur untuk ngelihat yang benar. Tapi, kalau cogantnya emang cakep nggak apa-apa kalau dilirik."

"Cogantnya emang udah cakep bangke" Nah kan, Sepupu gue emosian banget.

Pas udah sampe dalam kelas, yang gue lihat nih.
1. Meja yang kosong cuma meja belakang dan pojok.
2. Siswinya pake jilbab yang lebar.
3. Baju mereka rapih.
4. Sepatunya hitam.
5. Tas nya gede (pasti bawa buku banyak).

"Mampus gue nggak bawa buku, jilbab ukuran S" kayaknya bentar lagi gue bakalan jadi artis dadakan.

"Kan tadi udah dibilangin sama mama, pakai jilbab yang bener sama seragamnya yang sesuai aturan." Tebak suara siapa?.

"Gue nggak tau yah, kalau harus serapih ini. Kan ini belum sekolah" Nih mulut tetap aja nggak mau kalah.

"Bodo amat nyet, pokoknya kalau dihukum jangan kasih ikut-ikut gue."

"Tenang aja, gue masih sanggup kali kalau lari keliling lapangan. Kuy lah cari meja" sepertinya meja pojok jadi tempat yang paling tepat buat gue yang malas belajar.

Saking asiknya ngomentarin seisi kelas, gue nggak sadar kalau ternyata kakak senior yang terhormat udah ada didepan kelas dan memperkenalkan diri masing-masing. Dan sialnya diantara mereka nggak ada yang gue dengar nama mereka waktu perkenalan. Mampu.

"Baik, ada yang ingin ditanyakan?." Kata salah satu senior berkecamata setelah mengakhiri kalimat panjangnya.

"Tidak ada kak." Sahut kami kompak.

"Kalau begitu, biar kakak yang bertanya. Dan untuk yang akan menjawab nanti kakak yang pilih orangnya." Kata kakak cantik disamping kakak berkecamata.

"Duh mampus"
"Sial"
"Bangke" sahut kami satu persatu.

"Harap tenang adik-adik. Kaka mulai yah, pertanyaannya nggak susah kok, hanya sebatas pengenalan tadi."

"Pertanyaan pertama. Siapa nama ketua panitia Mos tahun ini?. Ada yang tahu?". Pertanyaan sudah terlontar dan hasilnya banyak yang angkat tangan. Cuma gue dan beberapa peserta Mos yang nggak angakt tangan. Dan sialnya.

"Oke tenang, Kakak yang bakalan pilih. Dan..... kakak mau yang ada dipojok kanan yang ngejawab." Pandangannya tajam banget yah, sampe bisa ngelihat gue diujung.

"Saya kak?" Pertanyaan apaan ini:(.

"Iya kamu, silahkan jawab".

"Pertanyaannya apaan kak?." Oke, saat ini gue jadi pusat perhatian dengan pandangan dari mereka yang berbeda-beda. Ada yang nahan ketawa dan ada juga yang nahan untuk ngata-ngatain gue pastinya.

"Kamu nggak dengar?". Oke, si kakaknya udah mulai nyolot.

"Nggak kak." Ucap gue sepolos mungkin.

"Oke, kakak ulangi. Siapa nama ketua MOS kita tahun ini." Jelasnya setelah menghela nafas panjang.

"Nggak tau kak." Jawab gue tanpa mikir, yakali gue mau mikirin hal yang emang gue nggak tau. Hal ini  memancing tawa seisi kelas.

"Kamu serius?."

"Saya nggak tau bohong kak" gue lihat ekspresi para senior berbeda-beda. Ada yang nahan ketawa, ada juga yang natap gue penuh intimidasi.

"Kalau begitu, Besok kamu sebelum masuk kelas ini harus tau siapa nama ketua panitia Mos dan tanda tangannya. Paham?." Gue tau kakak ini cuma sok baik aja, kentara banget sama suaranya yang dilembutin.

"Siap kak." Oke, ini sangat mudah.

"Baik, setelah ini kalian akan mendapatkan materi pertama yang akan dibawakan langsung oleh kepala sekolah. Kakak harap kalian mengikuti prosesnya dengan baik."

"Baik kak," ucap kami serempak.

Setelah mereka keluar, teman-teman Mos malah natap gue dengan cengiran. Oh ayolah gue paham maksud mereka.

Oke, lets play game.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang