10. Fly

5 5 0
                                    






Weekend kali ini sangat spesial bagi Ethan maupun Nindi, mereka akan berkencan lagi. Dunia milik mereka berdua untuk waktu ini, tak ada yang bisa mengganggu mereka.

"Hari ini kita berkencan dimana?" tanya Ethan sambil menggenggam tangan Nindi mesra.

"Pagi kita ke Gerbang Brandenburg, siang ke Neuschwanstein, dan malam ke Romantic Rhine," jawab Nindi sangat bersemangat.

"Wow, pilihan mu sangat menarik. Memang kau tau Gerbang Barndenburg itu apa?" Tanya Ethan menggoda Nindi lagi, sambil mencari topik.

Selama diperjalanan mereka terus berbicara dan melakukan hal-hal manis yang terkesan romantis.

"Tentu saja tau. Gerbang Brandenburg adalah pintu gerbang kota bertahan di Berlin dan melambangkan penyatuan kembali Berlin Timur dan Barat." jawab Nindi sangat yakin, membuat Ethan gemas dengan tingkah Nindi, kemudian Ethan mencubit gemas pipi gembul Nindi, yang dibalas manyunan oleh Nindi.

"Lalu, bagaimana dengan Neuschwanstein?" Ethan terus bertanya sambil menggenggam tangan Nindi mesra.

"Ini yang ku sukai. Neuschwanstein terletak di bukit berbatu di dekat Füssen di Barat Daya Bavaria. Merupakan inspirasi untuk Istana Sleeping Beauty di Taman Disneyland." jawab Nindi lagi sangat yakin.

"Sekali lagi, bagaimana dengan yang terakhir?"

"Romantic Rhine adalah bagian paling terkenal dari Rhine, antara Koblenz ke Bingen. Sungai Rhine mengukir jalan di sini melalui kebun anggur yang tertutup curam atasnya dengan istana dan reruntuhan yang tak terhitung jumlahnya. Sungai ini telah menjadi jalur perdagangan penting ke Eropa Tengah sejak zaman kuno dan serangkaian kota-kota kecil telah tumbuh sepanjang tepi. Dibatasi dalam ukuran, banyak kota-kota tua ini mempertahankan nuansa bersejarah sampai hari ini." Nindi membalas genggaman Ethan sangat erat, Nindi merasakan kesenangan begitu mendalam.

"Wow, semua jawaban mu benar, kau begitu pintar jika berurusan dengan bersenang-senan," jawab Ethan kagum dengan Nindi, Nindi bisa menjelaskan dengan benar.

Gadis ini sangat menggemaskan hanya karena jawabannya benar dia sampai bersorak-sorai dan berteriak-teriak tak jelas.

Mereka terus bergandengan tangan selama di perjalanan, mereka mirip dengan sepasang kekasih yang baru saja dimabuk cinta, mereka sangat bersuka ria, bahkan makan saja suap-suapan, tak terasa malam sudah tiba. Sudah saatnya mereka mengunjungi Romantic Rhine.

Nindi segera berlari tanpa menunggu Ethan terlebih dulu, hingga menciptakan suasana kejar-kejaran yang begitu sedap dipandang.

"Huh, apa kau tidak lelah? sudah lah mari kita makan terlebih dahulu," saran Ethan yang mulai lelah.

"Baiklah, kali ini aku menurutimu, terserah kau saja mau makan dimana," Nindi mengangguk pasrah.

Ketika Nindi sudah lengah tiba-tiba saja Ethan memeluk Nindi sangat erat.

"Nah, kenak kau," Ethan mengejutkan Nindi dan tertawa terbahak-bahak.

"Kau curang tak boleh seperti itu," protes Nindi dengan bibir manyunnya. Meski Nindi ngambek dengan Ethan, tetap saja Nindi tak dapat menolak pelukan hangat Ethan, hingga Nindi membalas memeluknya sangat erat.

"Aku sangat menyayangimu, jangan pernah pergi dari hidupku," ucap Ethan memperdalam pelukannya. Nindi berdebar saat Ethan mengucapkan kata-kata itu tepat ditelinga Nindi.

Pandangan Nindi beralih kepada Ethan dan menatapnya dalam-dalam. "Aku juga menyayangi mu, aku tak akan meninggalkanmu," mereka berdua berpelukan tepat di malam yang sangat dingin di Jerman.

Sesampainya di apartemen Nindi, Echa terheran oleh tingkah Nindi yang terus-terusan tersenyum, bukan manis jadinya jika senyum-senyum tak jelas seperti ini, jatuhnya malah kayak orang gila.

"Mengapa kamu senyum-senyum seperti itu?" Echa bertanya sambil memicingkan matanya.

"Aku terbang, aku terbang Cha, aku sangat senang," Nindi menjawab dengan menari-nari tak ada tujuan.

TBC!

Your Different Self (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang