To : Dried Leaves🍂
From : Maple Leaf🍁Dear My Dries Leaves🍂
Di sini ragaku termangu, terpaku dan membisu tanpa kata, tanpa suara. Menghitung detik jarum waktu yang terus berputar tanpa henti.
Sunyi, sepi dan senyap. Tanpa ada bunyi notifikasi dari pesanmu, ponselku dulu selalu ramai dengan getaran karena ada banyak pesan masuk darimu. Namun kini, aku hanya bisa meriksa semua pesan pesan kita yang terdahulu, atau hanya sekedar melihat tulisan kecil berwarna putih di pojok kiri atas, pesis berada tepat di bawah nama kontakmu.
Memandangnya dengan semua pikiran yang memenuhi otakku, sedang apa kamu? Sedang sibuk dengan siapa? Apa tidak mengingatku di sini lagi? Apa sibuk dengan orang lain yang bisa membuatmu nyaman selain aku?
Entahlah-!
Aku ragu mengirim pesan terlebih dahulu kepadamu, aku takut mengganggumu.
Tapi aku rindu, jujur saja, aku tidak bisa jauh dari mu. Bagaimana bisa aku melupakanmu hm?
Hei, sesesak ini rasanya, semenyedihkan ini rasanya, dan sesakit ini tanpa suara, setiap aku mengingatnya, hanya ada cairan liquid bening bak salju winter yang mengembun di pelupuk mata.
Aku hanya berharap akankah ada kesempatan ke dua?
Tapi harapanku hanya sia-sia saat kau sendiri memilih melepaskan, dan aku sendiri melilih menyerah terlebih dahulu sebelum aku memulai untuk memperjuangkan.
Maaf
Dariku, untukku, dan semua rasaku.
~SFR~
💙🍂
Rain, November-20
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjun||The Heartbreak
ChickLitTentang hati yang terluka berusaha mencari obat penyembuhnya. Tentang harapan yang patah berusaha kembali mencari penopangnya. Tentang keputus asaan yang kembali mencari penyemangat hidupnya. Lalu tentang ... "Aku senja mu, dan kau fajar ku. Kita du...