│ happy reading │
.
.
.
Bel sekolah berbunyi nyaring mengakhiri pelajaran sejarah di kelas, pemuda bersurai black wavy itu mendongak menatap sekumpulan manusia yang berstatus teman sekelasnya mulai meninggalkan kelas. Merasa tak ada lagi orang pemuda itu membereskan barang miliknya, tangannya mengeluarkan jimat miliknya dan menyemprotkan cairan itu ke tangannya.
"Sakusa!" Sakusa itu menoleh menatap sepupunya yang berada di depan pintu sembari mengulas senyum.
"Kenapa kau ada disini Komori? Biasanya kau sudah ada di gym"
Komori mengerutkan keningnya, "Bukankah latihan dibatalkan? Jangan jangan kau lupa"
Sakusa ikut mengerutkan keningnya berusaha mengingat ingat pengumuman yang captainnya sampaikan via email, kemudian sekelebat ingatan membuat Sakusa mengingat semuanya.
"Jadi kau benar benar melupakannya?"
"Maaf aku tidak fokus sejak tadi pagi" kata Sakusa sembari memijat keningnya, ia mulai berpikir apa yang membuatnya tidak fokus sejak tadi pagi. Apakah karena seharian ini dia belum bertemu sosok itu.
Melihat Sakusa yang terdiam Komori memilih membuka percakapan, "Aku dengar [Lastname] piket hari ini, bagaimana kalau kita menemuinya?"
Tanpa mendengarkan jawaban Sakusa, Komori sudah menarik Sakusa mendekati kelas [Name]. Sesuai tebakan Komori, [Name] masih membersihkan kelas. Gadis bersurai [Hair color] itu tampak bersenandung sembari menghapus papan tulis.
[Name] yang menyadari ada orang lain selain dirinya pun menoleh, kemudian mengulas senyum saat menemukan Komori dan Sakusa. Sakusa memalingkan wajahnya tak ingin menatap senyum menawan yang selalu sukses membuatnya senam jantung.
"Komori, Sakusa, jarang sekali melihat kalian menghampiriku di kelas. Apa kalian tidak latihan?" tanya [Name] keheranan, memang jarang bagi Komori dan Sakusa menghampiri [Name] setelah pulang sekolah biasanya kedua pemuda itu akan menghabiskan waktu berlatih voli di gym hingga larut malam.
"Hari ini latihan diliburkan"
"Jarang sekali kalian mendapatkan libur, tunggu sebentar aku akan segera selesai"
[Name] melanjutkan kegiatannya menghapus papan tulis, setelah selesai ia menyahut tas miliknya lalu berlari mendekati Sakusa. Ia berhenti beberapa meter dari Sakusa lalu mengeluarkan handsanitizer dari tasnya dan mengoleskannya di tangannya.
Sakusa menatap [Name] dalam diam sedangkan Komori terkekeh, "Kau selalu melakukan itu saat ingin bersama Sakusa, apa itu sudah jadi kebiasaanmu [Lastname]?"
[Name] mengangguk, "Aku tidak mau Sakusa kabur hanya karena aku tidak menggunakan handsanitizer, sakit rasanya saat orang kau hampiri kabur karena takut kuman" kata [Name] sembari menyetuh dadanya seakan tersakiti lalu ia tertawa.
"Aku hanya menghindari penyakit"
"Aku tahu kok"
[Name] berjalan di samping Sakusa membuat Sakusa berada di antara Komori dan [Name]. Selama perjalanan ke gerbang sekolah hanya terdengar percakapan antara Komori dan [Name] sedangkan Sakusa hanya diam dan menyimak.
Sial aku mengambil semua perhatian [Name], maafkan aku Sakusa.
[Name] terus berceloteh tampak tidak bisa membaca situasi yang ada, itu membuat Komori frustasi.
"Maaf aku tidak bisa pulang bersama kalian" Sakusa menatap Komori, Komori membalas tatapan Sakusa. Kontak mata mereka menjelaskan semuanya. Sakusa mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Notice │ Sakusa Kiyoomi
Fiksi Penggemar➡°• Untuk dia, sosok yang selalu ingin aku perjuangkan •° ↪HQ © Haruichi Furudate ↪Story © me ↪ Start : Nov, 05 2020