Waktu menunjuk kan pukul 02:00 dini hari. Aku terbangun dari tidur ku ketika aku merasa ruangan kamar ku semakin dingin dan terdengar suara hujan yang turun. Aku meraba-raba sisi sebelah ranjang ku yang kosong mencari-cari sesuatu dan akhirnya aku menemukan nya, remote AC kamar ku. Aku harus segera mematikan pendingin ruangan itu sebelum tubuh ku membeku karena kedinginan. Bahkan selimut tebal yang ku pakai sudah tak mampu lagi menahan dingin nya ruangan ini yang sedingin hatiku. Aku ingin kembali melanjutkan tidur ku, namun tiba-tiba aku teringat mimpi yang baru saja ku alami. Aku memimpikan mantan kekasih ku.
"Happy Anniversary sayang.." ucap nya dengan sangat mesra. Namun itu hanya sebuah mimpi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan. Aku mendudukkan diriku dan ku raih kalender yang berada diatas nakas disamping ranjang ku hari ini tanggal 5 November 2020. Harusnya hari ini menjadi hari Anniversary pernikahan kami yang kedua. Namun takdir berkata lain, kami hanya diizinkan untuk bertemu dan bersama tapi tidak untuk selamanya.
Begini ceritanya..
~oOo~
November 2017
Ting..
Sebuah pesan masuk dari ponsel ku saat aku tengah menikmati makan siang di kantin perusahaan tempat ku bekerja.
From: my sepupu
"Nanti pas pulang kerja mampir kerumah bentar ya.. Gue mau nitip sesuatu buat mama gue."
To: my sepupu
"Okay.."
Send.
Setelah membalas pesan dari sepepuku itu, aku melanjutkan makan siang ku dengan lahap, pekerjaan ku hari ini benar-benar sangat menguras tenaga.
"Ra.. Pulang kerja kita ngemall yuk.. Temenin gue beli sepatu." ucap rekan kerja sekaligus sahabatku.
"Duhhh gue gak bisa kalau hari ini, udah ada janji.. Besok aja gimana ?" tawar ku.
"Oke.. Tapi janji ya besok harus jadi." Ucap nya menyetujui tawaran ku.
"Iya.. Iya Ika ku sayang.." sahabatku itupun tersenyum lalu dia melanjutkan makan siang nya, sama sepertiku.
"Hallo sayang...." Sapa seorang laki-laki yang merupakan rekan kerja sekaligus laki-laki yang tengah digosip kan dekat dengan ku. Membuat Ika, sahabat ku terbatuk mendengar ucapan nya dan seketika tatapan rekan kerja ku yang lain saat ini berpusat kepada ku.
Aku melototkan mataku yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu sipit. "Apaan sih lo.." kesal ku. Aku benci orang-orang menatap ku dengan tatapan yang mampu membuatku kesal setengah hidup.
Sedangkan dia, dia sangat senang mencari perhatian orang lain dan menjadi bahan ghibah untuk orang-orang di perusahaan ini."Gimana Dim.. udah bisa belum luluhin hatinya Maura ?" Ucap Pak Alvin yang merupakan manager sekaligus atasan dari laki-laki yang sedang duduk didepan ku ini. Dimas.
"Belum pak.. masih sedingin Es. Untung cantik." Sahutnya, aku yang sedang tidak berniat meladeni gombalan nya itu pun segera beranjak dari duduk ku. Tidak lupa ku ambil ponsel juga tas kecil yang berisi peralatan make up ku dan berlalu meninggalkannya.
"Ra.. Mora mau kemana ?" Teriak Ika sahabatku.
"Toilet." Sahut ku tanpa menatapnya. Ika pun mengikuti langkah ku dengan setengah berlari.
"Kenapa sih Lo gak mau sama Dimas ? Menurut gue dia itu orang nya baik, sholeh lagi." Ucap Ika ketika sudah berada di toilet dan hanya ada kami berdua.
"Lo tau kan kalau gue gak mau pacaran sama rekan kerja." Sahut ku dengan malas. "Masuk yuk.." aku merapikan pakaian kerja ku dan kembali merapikan peraltan make up ku.
~oOo~
"Besok mau nebeng sama gue aja gak ?" Tawar Ika. Karena memang rumah kami searah dan saling berdekatan.
"Boleh.." sahut ku sambil memasang helm dan menaiki motor ku. "Ka.. gue duluan ya.." ucap ku kepada Ika. Gadis itu hanya mengangguk karena saat ini ia sedang menerima telpon dari suami nya yang berada diluar kota.
Aku melajukan motor matic kesayangan ku dengan santai menuju rumah sepupuku yang tidak begitu jauh dengan perusahaan tempat ku bekerja. Tak berapa lama pun aku sudah sampai didepan rumah nya, dan ku lihat banyak motor yang terparkir rapi dihalaman rumah nya.
Aku langsung masuk kerumah sepupuku itu dan langsung mencarinya di dapur dan tak menghiraukan panggilan beberapa laki-laki yang tidak ku kenal. Mungkin itu teman suaminya sepupuku bathin ku.
"Kok Lo gak bilang sih kalau di rumah lo lagi banyak orang." Kesal ku kepada sepupu tercinta ku ini. "Mana barang nya yang mau dititipin ?"
"Santai kali.. bantuin gue masak dulu buat teman-teman nya suami gue." Sahut nya dan memberikan pisau serta sayuran untuk dipotong.
"Lo nyuruh gue ? Berani bayar berapa ?" Canda ku, tapi dengan ekspresi serius.
"Nanti gue kenalin sama teman-teman nya Abi." Sahutnya, diiringi tawanya yang menggelegar, yang mungkin bisa didengar oleh tetangga sebelah.
"Males.."
"Kenapa ? Lo gak bosen jomblo terus ? Lo masih gak bisa move on dari Dani ?" Mendengar pertanyaan nya itu membuat aktivitas ku memotong sayuran pun terhenti.
"Ya move on lah.. masa iya gue ngegalauin cowok yang kayak begitu." Aku kembali meneruskan memotong sayuran. "Nih udah selesai.."
"Ulekin sambel, Lo kan jago nya kalo bikin sambel." Sepupuku yang bernama Fatma itu menunjuk kearah cabe, bawang beserta teman-teman nya.
Sekitar 45 menit kemudian, masakan kami sudah siap. Fatma memanggil suaminya dan juga teman-teman nya untuk makan. Jujur saat itu aku risih, mereka menatap ku dengan tatapan aagrrhh sudah lah, aku malas untuk menjelaskan nya.
Setelah menghabiskan makanan ku, aku meminta Fatma untuk mengambilkan barang yang ingin ia titipkan kepada ku.
"Mana barang titipan buat nyokap lo, gue mau pulang." Ujarku sambil memakai sweater dan ransel ku.
"Gue gak mau nitipin apa-apa. Itu cuma alasan gue aja biar lo mau kesini." Santai nya sementara Abi, suaminya Fatma hanya tersenyum penuh kemenangan karena sudah berhasil mengerjai ku.
"Njir.. bisa-bisa nya gue ditipu sama pasangan suami istri yang aneh ini.." gerutu ku. Aku segera berjalan menuju teras dan diikuti oleh sepupuku beserta satu orang laki-laki yang ku ketahui teman dari Abi.
"Boleh minta nomer WA nya gak ?"
Hai guys.. aku kembali dengan cerita baru lagi 😁 tapi maaf ya ini bukan cerita halu nya Jason. Tapi cerita ini tentang kisah cinta aku yang pernah aku alami sekitar 2 tahun yg lalu 🤧
Enjoy and happy reading 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Short StoryDia datang dengan menawarkan sejuta keindahan seperti senja. Memberikan ku kenyamanan dan membuat ku terlena dengan keindahan nya, sehingga membuat ku lupa dengan kenyataan bahwa senja hanya datang sebentar saja.