3.

49 11 6
                                    

"semua yang berawal, pasti akan berakhir"

_Divania_

***

ARFIN, Sahabat laknatnya.

' arfiiiinnn setannnn' maki diva dalam hati.

Sedangkan sang pelaku yang berada di dalam mobil hanya tertawa membayangkan sahabatnya yang sedang memaki dirinya.

Tak lama kemudian mereka sampai di parkiran sekolah dengan muka arfin yang secerah mungkin, bahkan yang melihat pun tau bahwa arfin sedang berbahagia, sedangkan diva turun dari motornya dengan muka kesalnya.

Tiba-tiba arfin merangkul diva dengan muka cengengesannya,diva yang melihat itu rasanya ingin sekali menjual sahabat laknatnya itu.

"Kenapa lo va? Jelek amat muka lo" tanya arfin sambil tertawa pelan.

"Muka lo tu yang jelek! udah jelek,kaya gembel, hidup lagi" Saking kesalnya diva dengan manusia setan di sampingnya ini.

'Meningan cari kelas deh daripada diem- diem bae di sini sama ni anak settaaannnn,bisa gila gue' batin diva.

Kemudian, Ia menghempaskan tangan arfin yang berada di pundaknya dan berlalu pergi meninggal arfin sendirian yang sedang tertawa di parkiran.

Bukannya tersinggung, arfin malah tertawa. Bagi arfin diva yang seperti ini dengan mulut merconnya sudah terlalu biasa.

Lalu...

"DUAAAARRRRRR"

"ETA KAMBING BEROJOL EH KAMBING BEROJOL" latah arfin saking kaget dengan teriakan seseorang yang tepat di belakannya.

Arfin tersadar dari kagetnya, lalu melihat sekitar apa ada orang yang mendengarnya. Berharap semoga saja tidak ada.

'Bisa malu setengah mampus gue'pikir arfin dalam hati. Tapi nasib sial menghampiri arfin,ternyata bukan ada lagi yang melihat ke arahnya, melainkan Banyak.

'AAAAA EMAAAAA TOLONG SEMBUNYIKAN ANAKMU INI,EMAAAAAAAAAA.' Jerit batin arfin memanggil-manggil ibunya,berharap beliau bisa membantu arfin dari kejadian yang mampu membuat arfin malu semalu malunya.

Dengan manahan malu sekaligus kesal, arfin menengok ke belakang untuk melihat sang pelaku yang berhasil mempermalukannya.

1

2

3

"ZEKIIIIIIIII KAMMMMMMPRRRRRRRREEEEEETTTTT" Teriakan menggelegar arfin, mampu membuat zeki tutup telinga dan berlari sekencang mungkin menjauhi arfin. Karna ia tau,kalo arfin sudah kesal mencapai titik tertinggi dan itu akan membuat isi dompetnya dalam bahaya. Bukan hanya zeki saja, tetapi yang tadi melihat arfin mulai berjalan menjauhinya.

'Takut kena imbasnya' pikir mereka.

***

Di sisi lain, Diva sedang berjalan seorang diri di koridor sekolahnya sambil bernyanyi dengan tangan yang di goyangkan seakan-akan menghayati lagu tersebut.

(Boneka india versi diva)

Divaku sayang berwajah cantik

Boleh di pandang ,tak boleh di ganggu

Diva yang cantik datang dari rumah

Boleh di lirik, tak boleh di ba---

"Berisik." ucap seseorang.

Mendengar kata itu diva langsung terdiam dan mencari asal suara tersebut. Ketika menengok kesamping. Seketika mata diva membulat dan

"Pandangan pertama
Awal aku berjumpa
Seolah-olah hanya
Impian yang berlalu

Sungguh tak kusangka
Dan rasa tak percaya
Pria setampan dia
Datang menghampiriku
Hampir, hampir aku
Tak sadar dibu----"

"Sinting" potong seseorang itu dan berlalu pergi melewati diva yang melongo mendengar ucapannya.

DIVANIA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang