🌸 PROLOG

2.2K 139 18
                                    

|Diary Depresi| lagu ini bukan untuk orang yg broken home aja tapi untuk semua orang yang sedang lemah mentalnya dan iri dengan kehidupan orang lain

🌸🌸🌸

"Kita terlalu mengikuti ego sampai berakhir perpisahan dan saling menyesal "

🌸🌸🌸

BANDUNG, 05 AGUSTUS 2021

Namaku Aliya Khoirunnisa Anwar anak dari bapak Anwar dan ibu Khoirunnisa jangan lupa aku juga punya adik laki laki yang sekarang umurnya baru delapan tahun, dia itu masih bau bawang tapi sukanya ngurusin hidup orang. Sebelum mengenalku lebih dalam aku ingin menceritakan jati diri aku yang sebenarnya.

"Heh orang gila, kok diem aja sih bantuin aku beresin mainan dong" itu suara cempreng adikku  yang sekarang berada di depanku duduk di lantai sambil memasukkan mainannya ke dalam kardus.

Kurang ajar kan. Emang, dia selalu begitu, kalau manggil aku. tapi aku lebih memilih diam duduk di sofa sebari menonton acara upin ipin tontonan adikku. Lagi pula nanti juga dia bakal di marahin ibu.

Dan emang benar juga kata adikku sudah tiga bulan  aku terkena gangguan jiwa. Aku ngak tau mau ngapain dan harus apa, Pikiranku kosong hitam suram. Berbicara pun aku jarang hanya menatap mata orang yang mengajakku bicara. Sekali bicara bisa satu rumah hancur karna ulahku.

"Adek jangan begitu! kakakmu bukan orang gila. Kakak Aliya cuman lagi sakit aja. Jadi gak papa kalau cuman ngeliatin doang" tanggap ibuku sambil memasukkan bajuku ke dalam koper.

Karna penyakitku ini ayah mengajak keluarku pindah meninggalkan bandung mulai besok dengan tujuan aku bisa lupa dengan segalanya.

sebenernya akupun tak ikhlas meninggalkan kota Bandung untuk selamanya, banyak kenangan disini. Tapi kalau aku tidak pergi dari sini mana bisa aku melupakan masa lalu ku yang kelam itu.

Lupakan itu kita balik ke masalah adikku ini.

Adikku langsung berdiri dari duduknya mendekati aku "Enggak mah, dia orang gila mah!" Ucap adikku sambil jarinya menunjuk ke arahku "tiap hari aja suka-nya teriak teriak sambil bawa bajuku anak kecil"

Aku menoleh ke arah adikku.

Ya ini, aku kembali mengingatnya baju anakku

Aku berdiri dari kursi sofa mencerkam lengan adikku sangat keras "Mana baju si kecilku kamu colong ya!"

Aku mulai membentak adikku. Padahal tadi aku sempat lupa dengan baju itu. Aku kembali gila ulat pakaian itu. Aku mulai mengacak acak mainan adikku sampai berserakan di lantai.

"baju itu punya anak aku bukan punya adik!! kamu sembunyiin dimana"

Adiku ketakutan dan aku mulai menangis mencari baju biru kecil itu dari lari ke arah sudut ruangan tamu ini. "mama sama ayah jahat udah bunuh bayi aku. Jahat kalian jahat!!"

Aku mulai berlari kesana kemari mengacak acak semuanya, hingga tak sadar ada sebuah gelas terjatuh di kaki ku. Aku melihat ayah keluar dari  kamarnya tatapannya seram lalu menggeretku dengan cap darah kakiku pada lantai

"Ayah jahat!!! ayah jahat!!! bisanya cuman ngiket aku doang sama bunuh bayi aku"

"Bayi itu juga cucu ayah"

"Ayah ngak adil!!"

"Kalau tau gini aku milih mati aja dari pada hidup sama kalian semua" 

"DIAM KAMU!! PENDOSA!!" ucap ayah dengan nada tinggi membuat ibuku pun terkejut.

Aku tertawa tiba tiba. Udah kebal aku sama ucapan ayah. Berasa jadi santapanku sehari hari.

Tanganku mulai di ikat oleh ayah di sebuah kursi hingga tak bisa bergerak sama sekali, ibuku pun langsung sibuk mencari obat milikku yang sudah tiga bulan selalu ku minum, dan adikku bersembunyi di dalam lemari yang biasa ia buat sembunyi kalau penyakitku mulai kumat.

Dan aku tidak bermimpi saat ini

Ini nyata kisah Aliya.

Kisah yang tak ingin aku jalani

Kisah depresiku dan Kisah jalan takdirku.


Terima kasih tuhan...


🌸🌸🌸
BERSAMBUNG.....

AKU YANG TERNODAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang