PS 2

168 44 63
                                    

"Tak mau Berharap pada sesuatu yang menyakitkan saat kelak nanti,"

____________

"Assalamu'alaikum bunda"

"Waalaikumsalam"

Gadis pendek itu berjalan kedalam rumah dengan muka yang cemberut, Neni yang melihat putri nya datang pun langsung mencuci tangan nya karena dia baru saja selesai masak.

"Kola sayang kenapa? " Tanya Neni sambil merentangkan tangan nya untuk Kola memeluk dirinya.

"Kola sedih bunda! "

"Sedih kenapa? "

"Ayah di penjara bunda dan itu 12 tahun ayah di sana. Bunda juga pasti sedih ya ? "

Neni terdiam karena ucapan Kola, kejadian saat sang suami tertangkap kembali terngiang di pikiran nya.

"Bunda "

Neni masih diam tak bersuara pandangan lurus seakan-akan kosong, Kola pun langsung melepas pelukan nya dan menatap bunda nya.

Mata Kola melihat sebuah air mata yang akan turun membasahi pipi bunda nya itu, dengan cepat Kola meletakan jari telunjuk nya dan air mata itu jatuh ke dalam telunjuk Kola.

"Bunda kenapa Nangis? "

"Kola, dengerin bunda ya. Bunda nggak mau Kola sedih gara-gara kasusnya Ayah, Kola harus bahagia bunda nggak mau lihat kola sedih kaya tadi! "

"Tapi kenapa ayah lakuin itu bunda? Kenapa ayah nggak mikirin perasaan Kola sama bunda? Kola benci sama ayah! "

"Sssttt sayang nggak boleh gitu, Ayah kamu juga manusia dia bisa khilaf kola. Kola nggak boleh benci sama Ayah ya! "

"Bunda tau hiks? Dulu Kola berharap pada takdir kalau keluarga hiks Kola akan selalu kaya dulu terus hiks, ta...... Tapi takdir membuat keluarga Kola kaya gini! "

"Kola benci ayah, kola juga benci takdir! "

_________

"Bunda Kola nya ada? "

"Eh Lira. Kola nya ada di kamar nya kamu ke kamar nya aja! "

Lira pun tersenyum lalu dia langsung berlari ke arah Kamar Kola.

Tok tok tok

"Kola gue masuk ya? "

"JANGAN DULU LIRA ! " Teriakan Kola dari dalam kamar nya membuat Lira menjadi penasaran dengan yang di lakukan Kola di dalam sana.

"Kenapa si? "

"KOLA LAGI PAKAI SERAGAM LIRA! "
Teriakan Kola membuat Lira menggeleng-geleng kan kepala nya.
Setelah beberapa menit menunggu akhir nya Pintu terbuka dan menampilkan sosok Kola yang memakai seragam sekolah nya itu.

"Udah siap tuan putri? " Tanya Lira sambil menatap ke arah Kola dengan tajam, Kola terkekeh geli melihat wajah galak Lira.

PILIH SIAPA? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang