PS 3

128 36 37
                                    

Selamat membaca. Vote and comment nya jangan lupa.

"Kadang ada beberapa perasaan yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata"

__________

"Radit dengerin papah dulu! "

"Radit! "

"RADIT ANDIKA PUTRA! "

Bersamaan dengan bentakan itu langkah kaki Seorang Radit Anika putra berhenti. Radit mengepalkan tangan nya lalu dia berbalik dan menatap laki-laki paruh baya itu dengan tajam.

"R.... Ra... Radit papah ngga_"

"Stopp!. Katakan yang ingin papah kata tanpa harus bertele-tele! "

"Radit. papah mohon untuk Radit ngertiin papah nak, asal Radit tau setelah kepergian Mamah mu itu Kehidupan kita hancur, papa harus cari uang yang banyak agar kamu merasa bahagia Radit! " Anton pun menjelaskan kepada Anak nya supaya dia mengerti dengan posisi diri nya.

"Nggak mudah Radit bagi papah buat menjadi sosok papah sekaligus mamah buat kamu! "

"Sudah? Kalau Sudah Radit berangkat permisi! " Setelah mengatakan itu Radit langsung berjalan keluar Rumah besar itu.

Sekarang dia anak baru si SMA Medika entah kenapa dia ingin pindah ke SMA itu walaupun dia sudah kelas 12 , Radit yang merasa kehilangan kasih sayang dan perhatian dari orang tua nya menjadikan dia sosok yang pendiam dan tak bisa merasakan Arti 'Cinta '.

Mamah nya sudah meninggal sejak dia berumur 3 tahun . Mamah nya itu meninggalkan tanggung jawab yang besar kepada papah nya dan mengharuskan papah nya itu berkerja keras. Awal nya Radit tidak mempermasalahkan itu semua, tapi semakin dia bertumbuh Besar dia merasa kekurangan perhatian, merasa Iri saat orang tua teman nya itu datang ke Sekolah untuk mengambil rapot mereka sedang dirinya harus Pembantu atau orang suruhan papah nya.

Rasa iri pun mulai perlahan hadir dalam Diri Radit dan mulai saat itu Radit mulai menjadi pendiam.

" Maafin papah nak! " Lirih nya sadu sambil menatap kepergian Radit dari hadapan nya.

__________

Brukk

Kola menabrak seseorang dan membuat Tubuh Kola yang ingin jatuh tertahan oleh sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya, mata mereka bertemu dan saling menatap satu sama lain nya.

Laki-laki itu langsung memutuskan kontak pandang nya dan langsung membantu Kola berdiri.

"Eh kalau jalan itu lihat -lihat kalau yang kamu tabrak dinding mah gak papa lah ini kamu hampir nabrak aku, kalau aku jatuh gimana? Kamu mau tanggung jawab! "

Laki-laki itu hanya diam dan menatap Kola dengan wajah Datar nya
"Heh kamu kalau orang lagi ngomong itu kamu dengerin terus kamu jawab bukan nya tatap aku kaya gitu! "

Masih sama masih diam, Kola yang merasa kesal langsung mencubit pinggang Laki-laki itu. tidak ada Muka kesakitan atau teriakan dari Mulut cowok itu.

"Ka.......kamu nggak sakit? " Tanya Kola dengan sedikit gugup Karena laki-laki di hadapan nya itu hanya diam dan menatap Datar ke arah Kola.

PILIH SIAPA? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang